Panduan Evaluasi Kurikulum 2013 Sma Tahun 2020

Panduan Penilaian Kurikulum 2013 Sekolah Menengan Atas Tahun 2020

Penilaian sangatlah penting dalam proses pembelajaran, ini sebagai tolak ukur dalam melihat kemampuan dan pencapaian siswa di setiap mata pelajaran/ Materi Pelajaran per BAB serta untuk penilaian pembelajaran lanjutan.

Tetapi Penilaian yang bagaimana dahulu....!! Tentulah sesuai dengan Pedoman Kurikulum yang dipakai di sekolah baik itu KTSP ataupun Kurikulum 2013.

Kebetulan sekali Kemdikbud melalui Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah meluncurkan Panduan Penilaian Kurikulum 2013 Sekolah Menengan Atas Tahun 2020 dalam format PDF.

Simak Penjelasannya berikut mengenai Point-Point Penting dalam Penilaian K13 Revisi Th 2020.

 Penilaian sangatlah penting dalam proses pembelajaran Panduan Penilaian Kurikulum 2013 Sekolah Menengan Atas Tahun 2020

Panduan ini disusun dan dikembangkan dengan memperhatikan hasil penilaian pelaksanaan
Kurikulum 2013, bahwa salah satu permasalahan utama ialah penilaian hasil berguru akseptor didik
antara lain:
  1. Masih banyak guru yang mengalami kesulitan dalam penilaian perilaku spiritual (KI-1) dan perilaku sosial (KI-2).
  2. Masih banyak guru yang belum terbiasa memakai beberapa teknik penilaian, menyerupai portofolio dan proyek dalam melaksanakan penilaian keterampilan.
  3. Sekolah mengalami kesulitan dalam memilih interval nilai predikat pengetahuan dan keterampilan yang merujuk KKM untuk batas minimal predikat C.
  4. Pemahaman dan implementasi remedial di sekolah masih banyak persepsi yang berbeda-beda.

Prinsip Penilaian Kurikulum 2013 Sekolah Menengan Atas Tahun 2020

1. Sahih
Agar penilaian sahih (valid, yaitu mengukur apa yang ingin diukur) harus dilakukan berdasar pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur. Untuk memperoleh data yang sanggup mencerminkan kemampuan yang diukur harus dipakai instrumen yang sahih.

2. Objektif
Penilaian tidak dipengaruhi oleh subjektivitas penilai. Karena itu perlu dirumuskan pedoman penilaian (rubrik) sehingga sanggup menyamakan persepsi penilai dan meminimalisir subjektivitas. Apalagi penilaian kinerja yang mempunyai cakupan, autentisitas, dan kriteria penilaian sangat kompleks. Untuk penilai lebih dari satu perlu dilihat reliabilitas atau konsistensi antar penilai (inter-rater reliability) untuk menjamin objektivitas setiap penilai.

3. Adil
Penilaian tidak menguntungkan atau merugikan akseptor didik lantaran perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, tabiat istiadat, status sosial ekonomi, gender, dan hal-hal lain. Perbedaan hasil penilaian semata-mata harus disebabkan oleh berbedanya capaian berguru akseptor didik pada kompetensi yang dinilai.

4. Terpadu
Penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. Penilaian merupakan proses untuk mengetahui apakah suatu kompetensi telah tercapai. Kompetensi tersebut dicapai melalui serangkaian acara pembelajaran. Karena itu penilaian dilarang terlepas apalagi menyimpang dari pembelajaran. Penilaian harus mengacu pada proses pembelajaran yang dilakukan.

5. Terbuka
Prosedur penilaian dan kriteria penilaian harus terbuka, jelas, dan sanggup diketahui oleh siapapun yang berkepentingan. Dalam masa keterbukaan menyerupai sekarang, pihak yang dinilai yaitu akseptor didik dan pengguna hasil penilaian berhak mengetahui proses dan teladan yang dipakai dalam penilaian, sehingga hasil penilaian sanggup diterima oleh semua pihak.

6. Menyeluruh dan Berkesinambungan
Penilaian oleh pendidik meliputi semua aspek kompetensi dengan memakai banyak sekali teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan akseptor didik. Instrumen penilaian yang digunakan, secara konstruk harus merepresentasikan aspek yang dinilai secara utuh. Penilaian dilakukan dengan banyak sekali teknik dan instrumen, diselenggarakan sepanjang proses pembelajaran, dan memakai pendekatan assessment as learning, for learning, dan of learning secara proporsional.

7. SistematisPenilaian dilakukan secara berencana dan sedikit demi sedikit dengan mengikuti langkah-langkah baku. Penilaian sebaiknya diawali dengan perencanaan/pemetaan, mengenai apa yang akan diukur, instrumen yang akan dipakai serta kualitas instrumen (sukar, sedang, mudah), dan harus bermakna (meaningful learning). Dilakukan identifikasi dan analisis KD (kompetensi dasar), dan indikator ketercapaian KD. Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis tersebut dipetakan teknik penilaian, bentuk instrumen, dan waktu penilaian yang sesuai.

8. Beracuan Kriteria
Penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi memakai teladan kriteria. Artinya untuk menyatakan seorang akseptor didik telah kompeten atau belum bukan dibandingkan terhadap capaian teman-teman atau kelompoknya, melainkan dibandingkan terhadap kriteria minimal yang ditetapkan. Peserta didik yang sudah mencapai kriteria minimal disebut tuntas, sanggup melanjutkan pembelajaran untuk mencapai kompetensi berikutnya, sedangkan akseptor didik yang belum mencapai kriteria minimal wajib menempuh remedial.

9. Akuntabel
Penilaian sanggup dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. Akuntabilitas penilaian sanggup dipenuhi jikalau penilaian dilakukan secara sahih, objektif, adil, dan terbuka, sebagaimana telah diuraikan di atas. Perlu dipikirkan juga konsep meaningful assessment. Selain dipertanggungjawabkan teknik, prosedur, dan hasilnya, penilaian juga harus dipertanggungjawabkan kebermaknaannya bagi akseptor didik dan proses belajarnya.

Penilaian dalam Kurikulum 2013 Versi Tahun 2020

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi dengan Kompetensi Dasar (KD) sebagai kompetensi minimal yang harus dicapai oleh akseptor didik. Untuk mengetahui ketercapaian KD, guru harus merumuskan sejumlah indikator sebagai teladan penilaian dan sekolah juga harus memilih ketuntasan berguru minimal atau kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk menetapkan seorang akseptor didik sudah tuntas atau belum. KKM menggambarkan mutu satuan pendidikan, oleh lantaran itu KKM setiap tahun perlu dievaluasi dan dibutuhkan secara sedikit demi sedikit terjadi peningkatan KKM.
  1. Kriteria Ketuntasan Minimal
  2. KKM dan Interval Predikat
Masih banyak yang menjadi Point Penting dalam Penilaian Kurikulum 2013 Tahun 2020 ini, itu semua tertuang dalam Panduan secara lengkapnya bisa didapatkan melalui link tersedia dibawah ini :
Catatan : Silahkan untuk dipelajari agar paham dalam melaksanakan penilaian Kurikulum 2013 yang baik dan benar sesuai dengan Panduan dari Pemerintah.

Related : Panduan Evaluasi Kurikulum 2013 Sma Tahun 2020

0 Komentar untuk "Panduan Evaluasi Kurikulum 2013 Sma Tahun 2020"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)