Pengalaman Memindahkan Jin Dari Pohon Angker

Kamu lagi nyari kisah horor yang nyata? Kebetulan sekali, saya punya sepenggal kisahnya. Simak baik-baik yah..

Sebelum tahun 2000, di Desa Asemdoyong, Kabupaten Pemalang sering sekali terjadi kecelakaan. Entah kebetulan atau tidak, lokasi terjadinya kecelakaan tersebut hampir dipastikan sama. Yaitu di sekitaran lokasi pohon menakutkan yang terletak di tepi jalan raya desa.

Hampir setiap bulan selalu ada saja masalah kecelakaan, mulai dari yang luka ringan hingga luka parah bahkan meninggal dunia. Adapun masalah kecelakaanya berupa ukiran antarsepeda motor, sepeda dengan motor, maupun motor dengan mobil.

Setelah terjadi serentetan kecekalaan tersebut, gres diketahui bahwa ternyata kasus-kasus kecelakaan tersebut ada sangkut pautnya dengan penghuni pohon angker.

Menurut penuturan para sesepuh di desa, terdapat satu keluarga ghoib yang mendiami pohon menakutkan di tepi jalan tersebut. Keluarga goib ini mempunyai dua orang anak kecil yang sering bermain-main di tengah jalan raya. Saat belum dewasa mereka sedang duduk-dudukan di pinggir jalan, secara kebetulan ada pengendara motor yang melintas dan melindas tangan ataupun kaki belum dewasa ghoib ini. Akhirnya si anak menangis kesakitan dan mengadu pada ibunya.

Karena tidak terima dengan perlakukan pengendara tersebut, ibu dari anak ghoib ini kemudian mencelakakan sang pengendara motor. Setelah mengetahui hal ini, masyarakat yang akan melintas di depan pohon ini biasanya membunyikan klaksonnya atau membaca doa supaya dilindungi Allah dari gangguan penghuni pohon angker.

Semenjak saaat itu, kecelakaan masih saja terus terjadi, namun kali ini kebanyakan korbannya yakni pengendara dari desa lain yang kebetulan melintas di jalan raya asemdoyong serta tidak tahu menahu ihwal pohon ini. Yah paling tidak bukan warga kami yang celaka.

Pada perkembangan selanjutnya, Desa Asemdoyong semakin berkembang, jumlah permukiman dan jumlah penduduk semakin bertambah, ekonomi semakin menggeliat, serta diiringi semakin banyaknya orang-orang yang menciptakan toko kelontong di kanan-kiri jalan.

Pada tahun 2004 ada seorang pengusaha warung makan berjulukan Sarwo yang berminat untuk membeli tanah di sekitar area pohon angker. Pengusaha tersebut berniat membuka warung makan di lokasi ini sebab dinilai strategis dan niscaya akan banyak pelanggan yang mampir ke warungnya.

Akhirnya sehabis deal dengan pemilik tanah, pencucian lokasi pun dimulai. Satu persatu pohon-pohon yang ada di daerah itu ditebang, baik yang berdiameter kecil maupun besar. Menjelang ashar, sekarang tinggallah pohon menakutkan yang belum ditebang.

Rapto yakni salah seorang tukang kayu yang ikut melaksanakan pencucian lokasi. Menurut penuturannya, pohon-pohon lain sanggup ditebang dengan gampang hanya memakai golok andalannya. Hanya butuh beberapa menit saja untuk menebang pohon yang berdiameter 50 cm. Tetapi sewaktu akan menebang pohon menakutkan tersebut, anehnya goloknya seakan tidak mempan sama sekali. Tiba-tiba saja golok yang tadinya sangat tajam kemudian berkembang menjadi tumpul.

"Ini aneh, pohon ditebang kok rasanya keras sekali sampe tanganku pegel-pegal!" Kata Rapto.

Rapto terus berusaha untuk menebang pohon angker, namun hingga jam 5 sore, ia tak kunjung berhasil melakukannya. Akhirnya ia mengalah dan menyarankan pada Sarwo untuk memanggil tukang gergaji mesin saja.

Keesokan harinya Sarwo menghubungi tukang gergaji mesin di desa sebelah. Tak butuh waktu lama, setengah jam kemudian tukang gergaji mesin tiba dengan seperangkat peralatan canggihnya. Setelah menyeruput secangkir kopi, salah satu personil mereka berjulukan Yayan segera memanjat pohon menakutkan dan mengikatkan tali besar pada batang pohon angker. Tujuannya yaitu biar batang pohon tersebut tidak rubuh ke jalanan ketika ditebang.

Kali ini peristiwa alam terjadi pada Yayan. Batang pohon yang ia pijak, tiba-tiba patah dengan sendirinya. Akhirnya Yayan pun jatuh dari ketinggian 15 meter. Yayan terjatuh dalam posisi duduk dan agak terlentang. Namun, kami masih bersyukur sebab ia tidak mengalami cedera serius, ia hanya mengalami luka lecet dan terkilir pergelangan tanggannya.

Setelah peristiwa naas tersebut, team gergaji segera melanjutkan pekerjaanya. Ada peristiwa gila lagi. Gergaji mesin yang biasanya lancar-lancar saja, untuk kali ini tidak sanggup bekerja alias mogok. Berkali-kali diperbaiki namun tetap saja mogok. Akhirnya ketua team menyuruh anak buahnya untuk mengambil gergaji cadangan di rumahnya.

Satu jam kemudian, gergaji cadangan pun datang. Ketika dinyalakan, mesin gergaji tersebut sanggup berjalan dengan lancar. Dan proses pemotongan pun dimulai. Lagi-lagi terjadi hal ganjil. Rantai mesin gergajinya tiba-tiba putus ketika menyentuh batang pohon angker. Waktu itu kita berpikir positif, mungkin rantainya putus sebab agak kendor ketika dipasang.

Setelah diganti dengan rantai yang baru, proses pemotongan pun dimulai lagi.

"Crakkkk!!"

Lagi-lagi rantainya putus untuk yang kedua kalinya. Ketua team gergaji mulai panik dan curiga ada sesuatu yang ganjir dengan pohon ini. Akhirnya rantai mesin gergaji diganti lagi untuk yang ketiga kalinya.

"Craaakkk!!"

Untuk ketiga kalinya rantai mesin putus. Setelah mencoba yang ketiga kalinya, akibatnya team gergaji mengalah dan meninggalkan lokasi.

Sarwo kemudian merasa gundah dengan apa yang bekerjsama terjadi? Akhirnya beliau mencoba untuk menanyakan peristiwa ini pada kakek ku, berjulukan Mbah Sanim.

Sarwo  : "Kulanuwunnn..."
Mbah   : "Mangga, ada perlu apa wo?"
Sarwo  : "Anu Mbah, saya mau minta tanya soal pohon yang ada di seberang jalan"
Mbah   : "Lha kenapa emangnya?"
Sarwo  : "Itu mbah, mau ditebang kok ndak bisa-bisa"
Mbah   : "Owh.. jadi gini........(mbah bercerita)"

Menurut penuturan kakek, Pohon menakutkan itu dihuni oleh keluarga ghoib. Mereka tidak mau diusik, apalagi hingga dihancurkan rumahnya. Oleh sebab itu, keluarga ghoib ini sengaja mengerjai orang-orang yang akan menebang pohon menakutkan tersebut.

Setelah dijelaskan oleh Kakek, akibatnya Sarwo paham dan ia meminta dukungan supaya pada dedemit tersebut sanggup dipindah ke daerah lain. Awalnya Kakek menolak, namun sebab niat Sarwo baik, yaitu untuk menciptakan daerah usaha, akibatnya kakek mau menuruti permintaanya.

Pada malam Jumat Kliwon kakek melaksanakan ritual, entah ritual macam apa saya tidak tahu. Pukul 1 dini hari kakek keluar rumah dan menuju lokasi pohon menakutkan tersebut. Kami mengikuti kakek dibelakannya dengan rasa penasaran.

Setibanya di depan pohon angker, saya melihat kakek menyerupai mengobrol dengan pohon tersebut sambil sesekali tersebut dan tertawa menyerupai sedang bercanda dengan temannya. Sesekali ia juga memohon dan merayu-rayu pohon tersebut, ini benar-benar gila jikalau dilihat dengan mata normal.

Satu jam kemudian kakek berjalan menjauhi pohon menakutkan dengan posisi menyerupai orang yang sedang menggendong anaknya. Kakek berjalan dengan posisi agak bungkuk, persis menyerupai seorang ayah yang menggendong anaknya.

Kakek terus berjalan beberapa ratus meter dari lokasi pohon angker. Semakin usang saya sadar bahwa ternyata kakek berjalan menuju ke sebuah pohon besar yang letaknya 1,5 km dari desa. Ia berupa pohon asam krantil yang lokasinya sama-sama di tepi jalan.

Setibanya di lokasi pohon asam krantil, kakek berhenti dan bangun di depannya seakan-akan sedang menurunkan seseorang dari punggungnya. Kakek kemudian bangun menghadap pohon krantil dan memanjatkan doa.

Setelah ritual selesai, kami dan kakek segera pulang ke rumah.

Aku      :"Kek, tadi ngapain sih kok kayak orang gendong?"
Kakek  :"Owh, itu tadi sahabat kakek mau pindah dari pohon menakutkan dengan syarat kakek yang menggendongnya untuk pindah"
Aku     : "Hah???"

Aku masih belum paham dengan klarifikasi kakek ketika itu. Karena kamu sama sekali tidak melihat ada orang lain yang kakek gendong, saya tak melihat apa-apa.

Keesokan harinya Sarwo memanggil tukang gergaji yang sama. Awalnya tukang gergaji tersebut menolak, namun sehabis dijelaskan bahwa penghuni pohon menakutkan telah dipindahkan akibatnya mereka mau menebangnya kembali.

Dan betul saja, kali ini tak ada kendala yang terjadi selama proses penebangan pohon angker. Kini lokasi pohon menakutkan tersebut sudah menjadi warung makan yang tiap harinya selalu ramai pembeli.

Itulah tadi sekelumit kisah pemindahan keluarga Jin dari pohon menakutkan yang dilakukan oleh Kakekku. Terimakasih sudah membaca goresan pena ini, jangan lupa komentarnya yah..

Pemalang, 4 Januari 2019
Penulis


Nurhuda Asrori, S.Pd.

Related : Pengalaman Memindahkan Jin Dari Pohon Angker

0 Komentar untuk "Pengalaman Memindahkan Jin Dari Pohon Angker"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)