Dampak dan Pengaruh Negatif Media Sosial Bagi Masyarakat dalam Kehidupan -, Berbicara mengenai media umum untuk ketika ini pastinya akan mengundang "dilema" atau juga "galau". Ko sanggup sih?, ya iyalah di satu sisi media umum ini sangat diharapkan sekali lantaran sanggup membantu dan memudahkan pekerjaan kita, dengan media umum juga kita semua sanggup melebarkan sayap kita untuk memperbanyak "jaringa" (kenalan) sanggup melalui chattingan, saling follow, saling mengunjungi dinding FB, Twitter, IG dan sebagainya. Bahkan dengan media umum juga kita sanggup menambah pengetahuan kita. Di sisi lain juga media umum memperlihatkan dampak yang tidak mengecewakan besar untuk hal-hal yang sifatnya negatif, dengan media umum pula banyak orang-orang yang terpengaruh, tergoda isu. Orang ada yang saling membenci, memusuhi, memaki bahkan lebih jauhnya saling menyakiti berawal dari media sosial.
Media sosial juga menjadi salah satu sarana untuk bersembunyi dari kenyataan dengan kata lain media umum sanggup dijadikan alat untuk kepura-puraan. Contohnya kita memperlihatkan informasi kepada orang lain melalui sebuah postingan tulisan, foto, atau video, dalam postingan tersebut kita menginformasikan kepada orang lain bahwa kita ini kini sedang bekerja atau sedang mengikuti sebuah program di suatu tempat. Tetapi pada kenyataannya kita sedang tidak melaksanakan hal tersebut. Meskipun tidak semua orang yang mengirimkan sebuah postingan, tetapi postingannya tidak sesuai dengan kenyataan. Karena ada juga seseorang yang menciptakan sebuah postingan sesuai dengan kenyataan dan fakta yang terjadi. Janganlah cepat percaya terhadap suatu postingan yang ada di media sosial, lantaran mungkin saja postingan tidak sesuai dan seindah kenyataan.
Media sosial ialah daerah yang sanggup mengakibatkan kita sempurna, kita mefilter dan mengedit foto wajah, tempat, dan kehidupan untuk mendapat kebanggaan atau like. Kita sedikitnya meresa rugi ketika tidak ada satupun orang yang memperlihatkan like terhadap postingan hasil mengedit kita dengan susah payah, kita juga mungkin bertanya-tanya apa yang kurang dari postingan ini sehingga sepi dari "like".
Lebih bahayanya lagi ada seseorang yang berani menjual harga diri mereka hanya untuk mendapat "like" dan "komentar", mereka melaksanakan apa saja demi dua hal tadi, sekalipun kelakuannya tersebut bersipat konyol dan tolol.
Banyak alasan mengapa media umum memperlihatkan peningkatan yang pesat kepada kita dalam hal berpura-pura dan beromong kosong. Sebahagian alasan telah diungkapkan diatas.
Alasan lainnya ialah dengan seringnya kita bercengkrama dengan media sosial, dikhawatirkan kita akan sangat sulit untuk menyadari wacana diri kita sendiri. Sulit sekali untuk memperbaiki diri, lantaran sangat sedikit diri kita merasa kurang dan banyak merasa diri kita ini lebih baik dari orang lain. Sehingga di sinilah hal yang mengerikan menjadi nyata: Semakin banyak melibatkan diri dengan media sosial, semakin sulit berinteraksi di dunia nyata.
Ada seseorang yang membenci kehadiran orang tertentu dakam kehidupannya, tetapi dalam media umum mereka masing-masing, mereka masih saling like dan komen. Sebenarnya mereka berdua mempunyai relasi yang kurang baik di dunia nyata. Ini menandakan bahwa media umum tidak sesuai dengan kenyataan, penuh kepura-puraan.
Media sosial merupakan dunia kepura-puraan, dunia sandiwara, dan dunia omong kosong (walaupun tidak semuanya). Kita semua hidup melalui layar kita masing-masing, banyak kepalsuan yang kita lakukan di media umum untuk meraih atau mempunyai apa yang kita harapkan dan inginkan.
Media sosial ialah salah satu daerah yang sanggup dijadikan pelarian diri dari kenyataan, melalui postingan atau kiriman.
Media sosial juga menjadi salah satu sarana untuk bersembunyi dari kenyataan dengan kata lain media umum sanggup dijadikan alat untuk kepura-puraan. Contohnya kita memperlihatkan informasi kepada orang lain melalui sebuah postingan tulisan, foto, atau video, dalam postingan tersebut kita menginformasikan kepada orang lain bahwa kita ini kini sedang bekerja atau sedang mengikuti sebuah program di suatu tempat. Tetapi pada kenyataannya kita sedang tidak melaksanakan hal tersebut. Meskipun tidak semua orang yang mengirimkan sebuah postingan, tetapi postingannya tidak sesuai dengan kenyataan. Karena ada juga seseorang yang menciptakan sebuah postingan sesuai dengan kenyataan dan fakta yang terjadi. Janganlah cepat percaya terhadap suatu postingan yang ada di media sosial, lantaran mungkin saja postingan tidak sesuai dan seindah kenyataan.
Media sosial ialah daerah yang sanggup mengakibatkan kita sempurna, kita mefilter dan mengedit foto wajah, tempat, dan kehidupan untuk mendapat kebanggaan atau like. Kita sedikitnya meresa rugi ketika tidak ada satupun orang yang memperlihatkan like terhadap postingan hasil mengedit kita dengan susah payah, kita juga mungkin bertanya-tanya apa yang kurang dari postingan ini sehingga sepi dari "like".
Lebih bahayanya lagi ada seseorang yang berani menjual harga diri mereka hanya untuk mendapat "like" dan "komentar", mereka melaksanakan apa saja demi dua hal tadi, sekalipun kelakuannya tersebut bersipat konyol dan tolol.
Banyak alasan mengapa media umum memperlihatkan peningkatan yang pesat kepada kita dalam hal berpura-pura dan beromong kosong. Sebahagian alasan telah diungkapkan diatas.
Alasan lainnya ialah dengan seringnya kita bercengkrama dengan media sosial, dikhawatirkan kita akan sangat sulit untuk menyadari wacana diri kita sendiri. Sulit sekali untuk memperbaiki diri, lantaran sangat sedikit diri kita merasa kurang dan banyak merasa diri kita ini lebih baik dari orang lain. Sehingga di sinilah hal yang mengerikan menjadi nyata: Semakin banyak melibatkan diri dengan media sosial, semakin sulit berinteraksi di dunia nyata.
Ada seseorang yang membenci kehadiran orang tertentu dakam kehidupannya, tetapi dalam media umum mereka masing-masing, mereka masih saling like dan komen. Sebenarnya mereka berdua mempunyai relasi yang kurang baik di dunia nyata. Ini menandakan bahwa media umum tidak sesuai dengan kenyataan, penuh kepura-puraan.
Media sosial merupakan dunia kepura-puraan, dunia sandiwara, dan dunia omong kosong (walaupun tidak semuanya). Kita semua hidup melalui layar kita masing-masing, banyak kepalsuan yang kita lakukan di media umum untuk meraih atau mempunyai apa yang kita harapkan dan inginkan.
Media sosial ialah salah satu daerah yang sanggup dijadikan pelarian diri dari kenyataan, melalui postingan atau kiriman.
0 Komentar untuk "Dampak Dan Efek Negatif Media Umum Bagi Masyarakat Dalam Kehidupan"