Praktik Gamelan Degung (3)

Susunan nada pada setiap waditra gamelan degung sangat penting kita ketahui sebelum mulai memainkannya. Dalam praktik gamelan degung tidak hanya satu alat saja yang harus sanggup dimainkan, tetapi setiap siswa wajib menguasai seluruh waditra dalam gamelan degung (kecuali kendang).
Berikut ialah susunan nada pada waditra gamelan degung.

  • 1. Peking (saron 1)

peking difungsikan sebagai melodi atau difungsikan sebagai pamanis lagu ( filler).

  • 2. Saron Panerus (saron 2)

panerus mempunyai fungsi sebagai penerus dari peking yang menjadi patokan nada pada waditra bonang

  • 3. Bonang

Bonang biasanya disusun dengan bentuk V atau ibarat siku-siku. Pada umunya bonang terdapat 14 penclon yang dibagi menjadi 2 bagian, 7 penclon dibagian kanan dan 7 penclon dibagian kiri yang terdiri dari nada 2 (mi) hingga 5 (la). Penclon-penclon ini disusun diatas rancak dengan menempatkan penclon terkecil (nada tertinggi) diujung sebelah kanan pemain dengan berurutan hingga penclon terbesar (nada terendah) diujung sebelah kiri. Bonang bertugas sebagai pembawa melodi pokok yang merupakan induk dari semua waditra, pangkat lagu (intro) dibawakan oleh bonang.

  • 4. Jenglong

Jenglong berdiameter antara 30 cm hingga dengan 40 cm, sama mirip pada waditra bonang yaitu disusun dengan bentuk V atau ibarat siku – siku. Penclon pada waditra jenglong berjumlah sedikit dibandingkan dengan waditra bonang yaitu 6 buah yang terdiri dari nada 5 (la), 1 (da), 2 (mi), 3 (na), 4 (ti), hingga 5 (la) di bawahnya (1 gembyang), dengan ambitus (wilayah nada) yang lebih rendah dari bonang. Jenglong bertugas sebagai balunganing gending (bass; penyangga lagu) yakni sebagai penegas melodi bonang.

  • 5. gong


Waditra gong yang terdiri dari 2 buah penclon, yakni kempul (gong kecil) dan goong (gong besar) digantung dengan tali secara berhadapan pada rancak. Kempul (gong kecil) berada di sebelah kiri pemain , sementara goong (gong besar) di sebelah kanan pemain. Ambitus nada gong sangat rendah, bertugas sebagai pengatur wiletan (birama) atau sebagai tanda simpulan periode melodi dan epilog kalimat lagu. Goong disebut juga sebagai pamuas lagu. Pemain yang memegang waditra gong hendaknya menguasai lagu sehingga membunyikan kempul dan gong secara sempurna pada waktu yang dikehendaki.

Related : Praktik Gamelan Degung (3)

0 Komentar untuk "Praktik Gamelan Degung (3)"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)