Gairah Siswa Meningkat

GAIRAH SISWA MENINGKAT


Matematika bukan identik dengan “momok’’, matematika merupakan sumber dari segala ilmu yang harus ditanamkan semenjak dini. Kaprikornus anggapan bahwa matematika yaitu momok mata pelajaran yaitu tidak benar,matematika yaitu ilmu yang sangat menyenangkan dan paling cocok untuk semua tingkatan usia.


Setiap kali kita mendengar kata”Matematika” yang terbayang yaitu sederet soal (masalah) yang menciptakan kepala pusing tujuh keliling, jantung berdebar, tangan gemetar. Nah, bila kau termasuk dalam kelompok di atas berarti kita belum mengetahui cara pembelajaran yang menyenangkan dalam bidang studi matematika. Mau tahu istilahnya? Dalam dunia pendidikan dikenal istilah Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) atau Realistic Mathematic Education (RME). Sekarang kita harus tahu cara menerapkan metode PMR tersebut untuk mengajarkan siswa-siswa atau bawah umur bidang studi Matematika.
Kalau kita bicara matematika bekerjsama kita dihadapkan pada benda-benda abnormal yang semua itu hanya ada pada pikiran saja, sehingga segala sesuatunya disajikan dalam bentuk lambang atau symbol. Maka dari itu kita harus pandai-pandai merubah dari abnormal menjadi kongkrit( nyata) . jadi memakai gambar, model sangatlah diperlukan.
Sebagai contoh, untuk siswa kelas satu SD (SD), yang berguru penjumlahan dan pengurangan, sanggup memakai batu-batu kecil atau permen sebagai alat bantu dalam penerapan metode PMR ini disamping gampang kita dapatkan alat bantu tersebut, anak juga bahagia akan melihat masakan kesukaannya ( permen ).
Sebagai langkah awal, ketika siswa akan menjumlahkan 3 + 6 = ? Siswa dianjurkan untuk mengambil 3 permen dengan cara dihitung satu persatu kemudian diletakkan di piring (misalnya) kemudian siswa mengambil 6 permen  lagi dan dimasukkan juga ke dalam piring. Selanjutnya siswa menghitung semua watu yang ada di dalam piring. Nah,… menyenangkan sekali bagi siswa-siswa kita. Ternyata jumlah semuanya ada 9 permen.apalagi permenya dikasihkan pada anak yang menjawab benar. 
 Selanjutnya untuk siswa Sekolah Menengah Pertama kelas VII (tujuh) yang berguru pecahan, misalnya, sanggup memakai roti sebagai alat peraganya. Sehingga ketika siswa dikenalkan dengan pecahan ½  siswa sanggup memotong rotinya menjadi 2 bagian, pecahan ¼ dengan memotong menjadi 4 bab begitu seterusnya, dan sekaligus anak disuruh membandingkan mana yang lebih besar ½ atau ¼
 Tentunya , dengan cara di atas setiap siswa akan mencicipi Matematika sebagai suatu pelajaran yang menyenangkan, menggairahkan alasannya yaitu aktivitasnya dilakukan sambil bermain dalam situasi yang tidak menegangkan.

Related : Gairah Siswa Meningkat

0 Komentar untuk "Gairah Siswa Meningkat"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)