Kecerdasan Sosial Pada Masa Global

Kecerdasan Sosial pada Era Global



Yogyakarta (Suara Merdeka) - PADA era global ini, sering kita mendengar tindakan kurang remaja dari remaja Indonesia. Sebut saja tawuran antarpelajar, pertengkaran antarkelompok remaja, merebaknya tindak kriminal hanya alasannya yakni alasan sepele.



Hal tersebut memperlihatkan, pada masa global banyak terjadi kemerosotan kecerdasan emosional pada remaja. Perilaku mereka cenderung reaktif, mengambil keputusan secara tergesa-gesa dan emosional. Mereka tampaknya belum bisa mendapatkan diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Hal itulah yang menjadikan mereka cenderung menyalahgunakan kemajuan teknologi dan kemampuan finansial untuk melaksanakan tindakan-tindakan yang kurang bertanggung jawab dan cenderung bertujuan untuk mendominasi di dalam sebuah lingkungan.

Sonny Keraf dan Michael Dua berpendapat, teknologi hanya memperbesar kontrol insan atas alam, atas masyarakat, dan atas diri sendiri. Dengan demikian, ada ancaman bahwa teknologi justru melayani nafsu akan kekuasaan atau cita-cita irasional untuk mendominasi.

Bagi remaja di masa global ini, keteladanan lebih dibutuhkan dibandingkan sekadar teori. Banyak penelitian para psikolog yang menemukan bahwa remaja ketika ini cenderung bersikap kritis dan menuntut teladan aktual kalau orang lain menginginkan mereka melaksanakan sesuatu sesuai dengan cita-cita mereka.

Sementara itu, kondisi sebagian besar keluarga ketika ini kurang memadai dalam pinjaman teladan sikap dan sikap dari orang renta kepada anaknya. Penyebab umum yang santer terdengar, alasannya yakni orang renta sibuk kerja sehingga hubungannya dengan anak pun kurang hangat. Komunikasi keduanya juga kurang intens dan berkualitas.

Pengawasan Menurun
Semua itu menjadikan pengawasan orang renta terhadap anak kian menurun. Hal itulah yang cenderung menjadikan seorang anak melaksanakan hal-hal yang tidak terkontrol ketika berada di luar rumah.
Apabila remaja yang mengalami kondisi demikian tidak berusaha mendapatkan diri sendiri dengan menghargai keturunan biologis, latar belakang pendidikan, dan apa yang terjadi di sekitarnya maka bisa membahayakan bila yang bersangkutan tak bisa menciptakan pilihan bijaksana terkait dengan hal itu. Namun yang cenderung terjadi, para remaja salah mengambil keputusan dalam mengatasi situasi yang terjadi. Akibatnya, banyak remaja yang terjerat pergaulan kurang baik dan berdampak jelek bagi pola sikap ataupun kebiasaan bahkan penampilan mereka.

Hal itu diperparah dengan kurangnya motivasi dari diri sendiri untuk mencapai sebuah tujuan atau visi hidupnya yang dijadikan prioritas. Selain penerimaan diri dan pentingnya motivasi, diharapkan juga empati. Hal ini akan membawa remaja untuk memahami orang lain terlebih dahulu sebelum berusaha menuntut untuk dipahami oleh orang lain.

Kemampuan remaja untuk berempati dalam kehidupan sosialnya berdampak besar pada pola hidup dan juga keputusan yang diambil. Sikap tenggang rasa menjadi penting bila terkait dengan kekerabatan antarindividu.
Jika semua itu terkendali dan tertata secara baik, akan tercipta suatu sinergi. Melalui sinergi itu akan muncul ide-ide kreatif bersama orang lain.
  • Margareta Jeanne R, Mahasiswa Prodi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Penerima Beasiswa Unggulan Ditjen Dikti.

Related : Kecerdasan Sosial Pada Masa Global

0 Komentar untuk "Kecerdasan Sosial Pada Masa Global"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)