Sebaran Keragaman Budaya

Sensus Penduduk 2010 mengelompokkan seluruh wilayah manajemen Indonesia menjadi tujuh wilayah atau pulau, yang secara histori merupakan asal komunitas suku bangsa tertentu. Ketujuh wilayah tersebut ialah Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Koentjaraningrat menilai, pembagian terstruktur mengenai suku bangsa Indonesia masih menurut sistem bulat aturan sopan santun yang disusun oleh van Vollenhoven.

Menurut van Vollenhoven, ada 19 bulat aturan sopan santun di Indonesia sebagai berikut:

1. Aceh;
2. Gayo-Alas dan Batas, 2a. Nias dan Batu;
3. Minangkabau, 3a. Mentawai;
4. Sumatra Selatan, 4a. Enggano;
5. Melayu;
6. Bangka dan Biliton (Belitung);
7. Kalimantan;
8. Minahasa, 8a. Sangir Talaud;
9. Gorontalo;
10. Toraja;
11. Sulawesi Selatan;
12. Ternate;
13. Maluku, 13a. Kepulauan Barat Daya;
14. Nugini;
15. Timor;
16. Bali-Lombok;
17. Jawa Tengah dan Jawa Timur;
18. Surakarta-Yogyakarta;
19. Jawa Barat.
20. Salah satu unsur kebudayaan ialah bahasa. Secara tipologis, bahasa kawasan Indonesia sanggup dibedakan ke dalam rumpun bahasa Austronesia, dan rumpun bahasa Papua.

Rumpun bahasa Austronesia merupakan lebih banyak didominasi di Indonesia, sekitar 66 % ialah rumpun bahasa ini.

Rumpun bahasa ini tersebar dari Taiwan dan Hawaii di ujung utara hingga Selandia Baru di ujung selatan, dan dari Madagaskar di ujung barat hingga Pulau Paskah di ujung timur.

Persebaran Austronesia terjadi alasannya leluhur Austronesia melaksanakan migrasi ke Filipina. Dari sini lalu menyebar ke pulau-pulau di Nusantara.

Secara genealogis, bahasa-bahasa Austronesia terdiri dari tiga kelompok: 1) Melayu-Polinesia Barat (Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Lombok, Sumbawa bab barat). 2) Melayu-Polinesia Tengah (Sunda kecil, mulai Sumbawa bab timur ke arah timur, kecuali Halmahera). 3) Halmahera Selatan-Papua Barat. Rumpun bahasa Papua, tersebar di Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua.