Faktor Keragaman Budaya

Indonesia dengan masyarakatnya yang multikultural turut dipengaruhi oleh kondisi geografi Indonesia yang tidak homogen.

Indonesia sebagai negara kepulauan juga merupakan isolasi yang cukup kuat melestarikan keragaman budaya tersebut.

Dalam Sensus Penduduk 2010 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tersedia 1331 kategori suku.

Sejumlah 1331 kategori itu merupakan isyarat untuk nama suku, nama lain atau alias suatu suku, nama sub suku, bahkan nama sub dari sub suku.

Suku Jawa ialah suku terbesar dengan proporsi 40,05 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Menempati posisi kedua ialah Suku Sunda sebesar 15,50 persen.

Selanjutnya suku-suku lainnya mempunyai proporsi di bawah lima persen penduduk Indonesia.

Jumlah bahasa tempat di Indonesia yang terdata oleh Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Kebudayaan mencapai 652 bahasa daerah.

Dari jumlah bahasa tempat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia tersebut, paling banyak ada di Provinsi Papua, yakni sekitar 400-an bahasa.

Bahasa tempat di Papua terdata sangat banyak alasannya ialah antara satu komunitas dengan komunitas lainnya mempunyai bahasa masing-masing yang di antara mereka saling tidak memahami.

Keragaman budaya yang dimiliki Indonesia tidak muncul begitu saja. Ada beberapa hal yang menebabkan Indonesia mempunyai keragaman budaya.

Berikut ini faktor-faktor penyebab keragaman budaya:

1. Kondisi Geografis
Indonesia terdiri atas ribuan pulau sehingga disebut negara kepulauan. Kepulauan Indonesia merupakan formasi yang terpanjang dan terbesar di dunia.

Kondisi inilah yang menjadikan keanekaragaman budaya. Beberapa faktor geografi yang kuat terhadap keragaman budaya di Indonesia antara lian:

a. Iklim
Iklim bisa mensugesti rujukan kehidupan manusia. Manusia yang hidup di suatu tempat harus menyesuaikan diri dengan tempat yang mereka tinggali.

Udara di tempat ia tinggal, kelembaban juga curah hujan dan usang penyinaran matahari juga ikut mensugesti hal ini. berdasarkan Koppen, ada tiga iklim besar yang terdapat di wilayah Indonesia, Af, Am, dan Aw. Dari tropis basah, sedang sampai tropis kering.

Kemudian morfologi Indonesia yang bermacam-macam turut mensugesti perbedaan iklim di tiga wilayah iklim tersebut.

Dalam cara berpakaian misalnya, orang-orang yang bermukim di wilayah hambar akan memakai pakaian yang lebih tebal dan materi yang menunjukkan hangat dari pada mereka yang tinggal di tempat hangat.

b. Morfologi
Morfologi dan ketinggian tempat, morfologi dan ketinggian berdasarkan Junghun kuat terhadap tanaman yang sanggup tumbuh, hal ini pada kebudayaan amat memilih bagaimana cara dan bagaimana penduduk bercocok tanam.

Orang bali yang tinggal di tempat pegunungan memanfaatkan kemiringan lereng untuk mengaliri sawahnya dengan sistem subak.

c. Laut
Indonesia merupakan negara kepulauan tentu mempunyai budaya maritim yang kuat, arus bahari yang berbeda-beda di bahari Indonesia disesuaikan dengan cara yang berbeda-beda pula.

Kita mengenal bahtera bercadik dan tidak bercadik pada nelayan Indonesia.

Nelayan pantai selatan Jawa mempunyai bahtera bercadik alasannya ialah ombak bahari selatan populer ganas.

d. Sungai
Sungai-sungai besar dan panjang yang airnya mengalir sepanjang tahun alasannya ialah curah hujan yang tinggi.

Menjadi rahim dari lahirnya banyak kerajaan-kerajaan besar di Nusantara. Sriwijaya, Kutai kerta negara yang populer dengan transportasi airnya.

Selain itu sungai telah usang dimanfaatkan orang Indonesia untuk sistem irigasi. Bukankah budaya feodal juga lahir dari penguasaan atas sumber-sumber pengairan.

2. Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Secara garis besar, di Indonesia terdapat tiga kelompok ras yang berbeda. Mereka dalah Melanesoid, Proto Melayu (Melayu Tua), dan Deutro Melayu.

Kelompok ras ini diyakini sebagai nenek moyang bangsa Indonesia.

Mereka hidup dan menyebar di aneka macam tempat di Indonesia.

 Kelompok ras Melanosoid menyebar di Kepulauan Indonesia serpihan Timur dan Papua.

Kelompok ras Proto Melayu menyebar di tempat Kalimantan, Sulawesi, Lombok, dan Sumatera.

Kelompok ras Deutro Melayu menyebar di pulau-pulau Jawa, Bali, Madura, Sumatera, dan Sulawesi.

Dari sini diketahui bahwa semenjak nenek moyang bangsa Indonesia sudah ada keragaman ras.

Nenek moyang bangsa Indonesia yang terdiri atas aneka macam ras tersebut masuk dan menyebar di aneka macam wilayah Indonesia.

Selain perbedaan ras, mereka juga membawa kebudayaan tersebut dan sanggup diketahui sisa-sisa benda peninggalan yang ada di Indonesia.

Para arkeolog dan antropolog melaksanakan penelitian pada benda-benda peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia tersebut.

Hasilnya ialah pembagian kebudayaan berdasarkan masanya, yaitu Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan, masa Bercock Tanam, dan Masa Perundagian. Hasil lain ialah persebaran nenek moyang di Indonesia berdasarkan tempat inovasi benda-benda peninggalan.

Related : Faktor Keragaman Budaya

0 Komentar untuk "Faktor Keragaman Budaya"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)