Analisis Laporan Keuangan



Faktor-faktor yang menghipnotis struktur modal

Menurut Riyanto (2001) besar kecilnya struktur modal yang dipakai perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain:
a) Tingkat bunga
Tingkat bunga yang berlaku dikala administrasi akan menentukan struktur modal akan menghipnotis jenis modal apa yang akan digunakan, apakah memakai saham atau obligasi. Penggunaan obligasi hanya dibenarkan kalau tingkat bunga obligasi lebih rendah daripada earning power dari tambahan modal tersebut.

b) Stabilitas earning
Stabilitas dan besarnya earning yang diperoleh perusahaan akan menentukan apakah perusahan dibenarkan untuk memakai modal dengan beban tetap (utang) atau tidak. Jika perusahaan mempunyai earning yang stabil maka perusahaan akan bisa memenuhi kewajiban finansialnya, sebaliknya perusahaan yang mempunyai earning tidak stabil akan menghadapi risiko tidak sanggup membayar beban bunga atau angsuran utangnya pada tahun-tahun atau kondisi yang buruk.

c) Susunan aktiva
Pada kebanyakan perusahaan industri atau manufaktur di mana sebagian besar dari modalnya tertanam dalam aktiva tetap, akan cenderung mengutamakan penggunaan modal sendiri sedang modal gila atau utang hanya sebagai pelengkap. Sedangkan perusahaan yang sebagian besar aktivanya terdiri atas aktiva lancar akan menggutamakan pemenuhan kebutuhan dananya dengan utang jangka pendek.

d) Risiko aktiva
Risiko yang menempel pada setiap aktiva perusahaan belum tentu sama. Semakin panjang jangka waktu penggunaannya maka kesudahannya semakin besar. Jika perusahaan mempunyai aktiva yang peka terhadap risiko maka perusahaan harus menentukan banyak memakai modal sendiri yang relatif tahan risiko, dan sedapat mungkin mengurangi penggunaan modal gila (utang) yang mempunyai risiko lebih tinggi dibanding modal sendiri.

e) Jumlah modal yang dibutuhkan
Jumlah modal yang dibutuhkan atau diharapkan sanggup menghipnotis struktur modal. Jika modal yang dibutuhkan sangat besar maka dirasakan perlu bagi perusahaan untuk memakai beberapa sekuritas secara bersamaan, contohnya mengeluarkan saham dan obligasi secara bersamaan.

f) Keadaan pasar modal
Kondisi pasar sering mengalami perubahan yang disebabkan oleh banyak faktor. Oleh lantaran itu, dalam rangka memperoleh dana melalui penjualan sekuritas perusahaan harus memperhatikan kondisi pasar modal. Ketika investor menyukai menanamkan dananya dalam pembelian saham, maka pada waktu itu perusahaan lebih baik melaksanakan penerbitan saham.

g) Sifat manajemen
Bagi administrasi yang optimis terhadap masa depan perusahaan, umumnya akan berani menangung risiko yang besar (risk seeker), sehingga akan lebih berani memakai utang untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan. Sebaliknya manajer yang bersifat pesimis dan tidak menyenangi risiko (risk averter) akan lebih suka memakai sumber dana intern untuk memenuhi kebutuhan dananya.

Related : Analisis Laporan Keuangan

0 Komentar untuk "Analisis Laporan Keuangan"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)