Terdapat defisit anggaran sekitar Rp622 miliar dari selisih antara belanja dan pendapatan selama 2013 mendatang. Defisit diperlukan sanggup tertutupi dari penerimaan donasi Rp500 miliar dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP) dan sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa).
Sekretaris Badan Anggaran DPRD Sulsel, Mukhtar Tompo mengatakan, anggaran belanja yang ditetapkan Rp5,644 triliun terdiri dari belanja pribadi Rp2.074 triliun dan belanja tidak pribadi Rp3,570 triliun.
Dalam item belanja tidak pribadi juga memasukkan belanja pembangunan infrastruktur yang dibiayai dari donasi PIP. "Komponen pengembalian donasi pada 2013 sudah ada di APBD, termasuk poin penerimaan kawasan Rp500 miliar juga sudah ada di APBD," kata Mukhtar.
Hanya saja, proses pencairannya dilakukan pada 2013 mendatang. Pemprov Sulsel juga harus membentuk tim khusus untuk pengelolaan pinjaman.
Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Sulsel, Yushar Huduri mengatakan, komponen donasi yang harus dibayarkan pada 2013 hanya kesepakatan fee dan bunga. Komitmen fee dibayarkan sehabis peraturan kawasan donasi disetujui
Bunga sebesar 7,7 persen atau sekitar Rp38 miliar dibayar sehabis dilakukan pencairan dana. Pembayaran bunga donasi setiap tiga bulan sekali atau empat kali dalam setahun.
Sementara pembayaran pokok donasi dilakukan 16 bulan sehabis donasi cair. Pemprov berkewajiban membayarkan pokok donasi dua tahun sekali dengan nominal Rp50 miliar sekali pembayaran.
Yushar berharap, donasi PIP sebesar Rp500 miliar sanggup cair secara keseluruhan tahun ini. Pasalnya, dana donasi tidak dicairkan sekaligus ke keuangan daerah, melainkan menurut kemajuan pekerjaan.
"Dana donasi yang dicairkan dilarang mengendap di kas lebih dari dua hari. Jadi, pencairannya harus menurut pekerjaan yang sudah diselesaikan. Dana tidak sanggup dicairkan sekaligus," tutur Yushar. (rif/pap)
0 Komentar untuk "Apbd Sulawesi Selatan 2013"