Pengalaman gowes sendirian dari Kecamatan Gantar Indramayu hingga Kec. Nagreg Kab. Bandung sungguh menenteng perasaan perumpamaan yang lain BaPer hehe. Kenapa baper coba? Begini ceritanya ya tahan napas dahulu Sobat hhe.
Istirahat di gubuk tak berpenghuni |
Selama perjalanan tersebut, admin mengalami pasang surut antara tertekan dan semangat, pokoknya berjarak tipis antara semangat dan putus asa. Belum hingga setengah perjalanan mimin sudah diberi tanjakan-tanjakan di tempat Paseh Sumedang.
Selain tanjakan-tanjakan juga jalan tersebut berkelok-kelok, tepatnya dari kecamatan Nyalindung yang sempurna bersahabat dengan Mesjid Besar Nyalindung, dari situ mulai start tanjakan. Mimin gak besar lengan berkuasa nanjak, mimin tuntun sepeda saja dari bawah hingga ke atas, sesekali di naiki bila ada jalan sedikit agak menanjak dan selebihnya dituntun hmmm.
Mimin mengalami tertekan di sini. Mimin mendekat ke Pom bensin yang di sampingnya ada toko. Mimin beli snack dan air minum untuk mengisi perut kosong dan rasa haus. Mimin liat jalan selanjutnya menanjak ketimbang tertekan lebih baik melipir ke toko tersebut dulu. Btw itu sebelum tanjakan Paseh jikalau tidak salah.
Tanjakan selanjutnya yang terberat kedua sehabis tanjakan Paseh yaitu Cadas Pangeran, jalan yang di sampingnya jurang-jurang dan juga berkelok-kelok. Mimin mulai tuntun lagi sepeda dari permulaan jalan hingga ujung tanjakan Pangeran. Rasanya bagai mana? Nikmati saja yang penting tidak kemalaman, hanya jikalau dipikir-pikir jalan di depan pun masih belum betakhir tanjakan-tanjakan yang sudah siap menyapa mimin huhu.
Welcome Cadas Pangeran |
Tanjakan selanjutnya tanjakan di jalan Simpang Parakan muncang. Mimin kecapekan di saat nanjak di awal, eh waktu mimin menengok ke sebelah kanan ada pedagang Bakso plus mie ayam. Sambil menuntun sepeda mimin melipir ke kanan mendekati pedagang tersebut. Mimin pesan mie ayam dan air jeruk hangat.
Mie ayam dan air jeruk |
Selesai istirahat mimin siap gowes lagi eh ternyata waktu mimin jalan menanjak, mimin memaksakan tanjakan tersebut dengan menggowes karenanya perut ngilu seumpama keram begitu. Juga di saat kaki mengayuh dan tidak besar lengan berkuasa tanjakan, kaki mimin di saat mendaratkan ke aspal sedikit keram. Waduh tidak jadi gowes lah jikalau keram begini. Mimin tuntun saja sepeda sambil meringis sakit pada badan. Mimin tuntun sepeda hingga selesai rasa sakit di perut dan menggowes kembali di saat ada jalan yang datar.
Selesai melalui jalan alternatif Simpang-Paramun alias parakan muncang. Mimin melalui jalur utama Bandung ke arah Tasik atau Garut. Mimin mendapati tanjakan yang tidak mengecewakan panjang walau tidak seekstrim tanjakan Paseh.
Mimin start gowes jam 06.30 dan datang di kampung halaman jam 16.00 tidak mengecewakan 9 jam setengah perjalanan plus istirahat-istirahat kecil dan menuntun sepeda hihi.
Sesampai di rumah mimin pun mikir dua kali besoknya pengen naik lazim saja namun sepedanya kasian ditinggal. Akhirnya sehabis mikir-mikir perjalan balik kan niscaya banyak turunan-turunan yang sudah mimin lewati. Sebelumnya lawan mimin tuh tanjakan-tanjakan dan bila sebaliknya jadi teman dekat mimin nih tanjakan-tanjakan kemarin itu alias jadi turunan-turunan. Oke pokoknya mimin mesti tidur dini dahulu buat antisipasi besok gowes lagi. Pantang hukumnya naik kendaraan dengan meninggalkan sepeda di rumah haha.
Alhamdulillah perjalanan balik banyak turunan-turunan sampai-sampai menyalip angkot yang sedang berhenti, iya angkot yang sedang menurunkan penumpang hhe. Jalur cadas pangeran yang berkelok kelok saya tinggalkan dengan kecepatan 40km/jam kemudian jalur Paseh mimin tinggalkan dan juga berkelok-kelok dengan kecepatan yang sama, hanya banyak pengereman di area tersebut sebab di depan banyak truk yang melaju pelan di turunan.
Sampai di Cijelag, mimin mampir di indo tuk beli minuman dan tidak lupa ke toilet tuk menyedot perut mudah-mudahan kosong. Perjalanan Cijelag Bantarhuni ini mimin mencicipi kejenuhan tinggi, jalan jalan yang didominasi hutan jati dan udara panas serta jalannya datar kadang sedikit agak nanjak dan sedikit agak turunan menghasilkan mimin sungguh bete, terlebih disalip motor-motor yang melaju kencang dan mobil-mobil yang melaju dengan membunyikan klakson menghasilkan saya nambah bete hmmm tetapi! Lebih mending deh dari pada waktu perjalanan ke Bandungnya hhe.
Minum di saat suhu panas dan letih terasa lezat dan segarrr |
Mimin start dari rumah jam 08.00 dan datang jam 16.00 juga lebih banyak istirahat pokonya hehe. Makara mimin menghabiskan perjalanan selama 8 jam. Mimin banyak istirahat sebab mimin percaya nanti bila hingga sudah kondusif dari balik kemalaman.
Foto dahulu di tengah hutan jati yang puanas sangat |
Perjalanan yang paling lezat ya dari Bandung ke arah Cirebon dari pada sebaliknya. Lain kali bila gowes lebih baik naik lazim dahulu di saat ke Bandungnya dan baliknya gowes deh 😬
Demikian ceritanya sobat-sobat dan kurang lebihnya mohon maaf ya sobat-sobat. Salam Gowess wess.
(16-17/09/2017)
Sumber https://namakuprince.blogspot.com
0 Komentar untuk "Gowes Indramayu Bandung Dan Sebaliknya"