Kisah Nyata: Saya Kena Eksekusi Alam Gara-Gara Menyiksa Ayam

Ini ialah pengalaman berharga yang tak akan pernah aku lupakan. Sebuah pengalaman pahit dan sekaligus pembelajaran dalam hidup.

Maret 2019 menyerupai biasa sepulang kerja, aku segera mengganti seragam kerja dengan kaos oblong dan segera ke dapur untuk makan sore.

Ternyata sore itu kondisi dapur sedang kosong tanpa makanan. Setelah grusak-grusuk nyari sisa makanan, tetap saja tak kutemukan sedikitpun.

Akhirnya dengan rasa kesal aku terpaksa menahan lapar hingga malam tiba. Setelah itu aku duduk sambil menonton televisi.

Ketika sedang asyik menonton, tiba-tiba aku teringat bila anak ayam yang aku pelihara belum diberi makan. 

Yasudahlah, aku tinggalkan sejenak kenyamanan nonton tv dan segera mengambil pakan ayam.

Pakan ayam tersebut berupa pur atau pelet yang dikemas dalam kantong plastik kiloan.
Saya ambil beberapa genggam kemudian disebarkan kedalam sangkar ayam. 

Anak-anak ayam terlihat sangat bangga dan lahap menyantapnya. Senang rasanya melihat mereka cepat tumbuh.

Sisa pakan tersebut kemudian aku taruh diatas sangkar dan ditinggalkan sementara sebab aku kebelet kencing.

Beberapa menit kemudian aku keluar dari kamar mandi dan kembali menuju sangkar ayam untuk mengambil sisa pakan. 

Diluar dugaan, ternyata kantong pakan tersebut telah dirobek-robek oleh ayam remaja milik tetangga dan tercecer kemana-mana.

Melihat hal ini, ditambah kondisi perut keroncongan dari tadi jadinya emosi aku meluap. Ayam remaja tersebut pribadi aku pegang kakinya kemudian aku lemparkan ke dinding sangkar dengan keras!


Ayam tersebut menjerit keras sebab kesakitan dan segera kabur keluar kandang.

Tak ada iba dihati sebab sedang emosi. Kejadian ini pun berlalu begitu saja.

Sebulan kemudian, tepatnya 14 April 2019 aku mengalami karma.

Seperti biasanya, pagi buta selepas subuh aku bergegas berangkat kerja ke kota Pekalongan. Jarak antara rumah dan kawasan kerja sekitar 30 km dengan waktu tempuh 45 menit.

Tak ada firasat apa-apa. Motor aku kendarai dengan kecepatan normal menyerupai biasa. Ditengah perjalanan, aku merasa kok laju motor terasa berat banget kayak ada yang nahan-nahan. Akibatnya laju motor menjadi pelan.

Karena aku tidak betah dengan laju pelan, jadinya gas pun aku gencet hingga kecepatan 60km/jam.

Baru ngegas sejauh 3 kilometer, tiba-tiba...

Duaaarrrr....

Motor aku terlempar kesamping sebab menendang tonjolan jalan raya.

Saya merasa menyerupai dibanting ke aspal dengan keras. Akibatnya seluruh tubuh terluka.

Tangan, lutut, dan bibir mengeluarkan darah. Kondisi kepala tiba-tiba terasa sakit dan pandangan gelap.

Saya tak sadarkan diri...

Ketika membuka mata, ternyata aku sudah berada didalam kendaraan beroda empat patroli polisi dan sedang menuju perjalanan ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, aku pribadi dibawa ke ruang UGD dan segera mendapat perawatan.

Saya mendapat beberapa jahitan di verbal pecahan samping dan harus dipersban pada beberapa pecahan tubuh.

Sebulan penuh aku tidak berangkat kerja sebab kondisi tubuh tidak memungkinkan untuk melaksanakan perjalanan. Seluruh tubuh terasa sakit.

Selama sebulan, aku hanya duduk dan tiduran di rumah sambil sesekali mengoleskam salep luka. 

Saya sadar betul bahwa petaka ini terjadi sebagai jawaban akhir perbuatan aku beberapa ahad yang lalu.

Ini ialah pelajaran berharga yang tak akan pernah aku lupakan. Saya tak berani lagi menganiaya hewan.

Related : Kisah Nyata: Saya Kena Eksekusi Alam Gara-Gara Menyiksa Ayam

0 Komentar untuk "Kisah Nyata: Saya Kena Eksekusi Alam Gara-Gara Menyiksa Ayam"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)