Komponen-Komponen Pembelajaran

Menurut paham konvensional, pendidikan dalam arti sempit diartikan sebagai proteksi kepada anak didik terutama pada aspek moral, sedangkan pengajaran dibatasi pada aspek intelektual. Dalam arti modern, pendidikan berarti pertumbuhan dan perkembangan individu ke arah aktual akhir berinteraksi dengan lingkungannya.

Pembelajaran pada taraf organisasi mikro meliputi pembelajaran bidang studi tertentu dalam satuan pendidikan, tahunan, semesteran, atau catur wulan. Bila pembelajaran tersebut ditinjau dari pendekatan sistem, maka dalam prosesnya akan melibatkan banyak sekali komponen. Komponen-komponen tersebut yaitu tujuan, subyek belajar, materi pelajaran, strategi, media, evaluasi, dan penunjang. Berikut merupakan klarifikasi dari komponen-komponen pembelajaran.
Image by Anggi Tralalaa
Tujuan
Tujuan yang secara eksplisit diupayakan pencapaiannya melalui aktivitas pembelajaran yaitu "instructional effect" biasanya itu berupa pengetahuan, dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK). Makin spesifik dan operasional.

TPK yang dirumuskan akan mempermudah dalam menentukan aktivitas pembelajaran yang tepat. Setelah siswa melaksanakan proses belajar-mengajar, selain memperoleh hasil berguru menyerupai yang dirumuskan dalam TPK, mereka akan memperoleh apa yang disebut dampak pengiring (nurturant effect). Dampak pengiring sanggup berupa kesadaran akan sifat pengetahuan, tenggang rasa, kecermatan dalam berbahasa dan lain sebagainya. Dampak pengiring merupakan tujuan yang pencapaiannya sebagai akhir mereka menghayati di dalam sistem lingkungan pembelajaran yang kondusif, dan memerlukan waktu jangka panjang. Maka tujuan pembelajaran ranah afektif akan lebih memungkinkan dicapai melalui nurturant effect.

Subyek Belajar
Subyek berguru dalam sistem pembelajaran merupakan komponen utama alasannya berperan sebagai subyek sekaligus obyek. Sebagai subyek alasannya siswa yaitu individu yang melaksanakan proses belajar-mengajar. Sebagai obyek alasannya aktivitas pembelajaran diharapkan sanggup mencapai perubahan sikap pada diri subyek belajar. Untuk itu dari pihak siswa diharapkan partisipasi aktif dalam aktivitas pembelajaran. Partisipasi aktif subyek berguru dalam proses pembelajaran antara lain dipengaruhi oleh faktor kemampuan yang telah dimiliki hubungannya dengan materi yang akan dipelajari. Oleh alasannya itu, untuk kepentingan perencanaan pembelajaran yang efektif diharapkan pengetahuan guru wacana diagnosis kesulitan berguru dan analisis tugas.

Materi Pelajaran
Materi pelajaran juga merupakan komponen utama dalam proses pembelajaran, alasannya materi pembelajaran akan memberi warna dan bentuk dari aktivitas pembelajaran. Materi pelajaran yang komprehensif, terorganisasi secara sistematis dan dideskripsikan dengan terang akan kuat juga terhadap intensitas proses pembelajaran.

Materi pelajaran dalam sistem pembelajaran berada dalam GBPP, SP, RP, dan buku sumber. Maka guru hendaknya sanggup menentukan dan mengorganisasikan materi pelajaran semoga proses pembelajaran sanggup berlangsung intensif.

Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan contoh umum mewujudkan proses pembelajaran yang diyakini efektivitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam penerapan seni administrasi pembelajaran guru perlu menentukan model-model pembelajaran yang tepat, metode mengajar yang sesuai dan teknik-teknik mengajar yang menunjang pelaksanaan metode mengajar. Untuk menentukan seni administrasi pembelajaran yang tepat, guru mempertimbangkan akan tujuan, karakteristik siswa, materi pelajaran dan sebagainya semoga seni administrasi pembelajaran tersebut sanggup berfungsi maksimal.

Media Pembelajaran
Media pembelajaran yaitu alat/wahana yang dipakai guru dalam proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran. Sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran berfungsi meningkatkan peranan seni administrasi pembelajaran. Sebab, media pembelajaran menjadi salah satu komponen pendukung seni administrasi pembelajaran disamping komponen waktu dan metode mengajar.

Media dipakai dalam aktivitas instruksional antara lain alasannya (i) media sanggup memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata menjadi sanggup dilihat dengan jelas, (ii) sanggup menyajikan benda yang jauh dari subyek belajar, (iii) menyajikan kejadian yang kompleks, rumit, dan berlangsung cepat menjadi sistematik dan sederhana sehingga gampang diikuti (Suparman, 1995). Untuk meningkatkan fungsi media dalam pembelajaran, guru perlu menentukan media yang sesuai.

Penunjang
Komponen penunjang yang dimaksud dalam sistem pembelajaran yaitu akomodasi belajar, buku sumber, alat pelajaran, materi pelajaran, dan semacamnya. Komponen penunjang berfungsi memperlancar, melengkapi, dan mempermudah terjadinya proses pembelajaran. Sehingga, sebagai salah satu komponen pembelajaran, guru perlu memperhatikan, memilih, dan memanfaatkannya.

Referensi:
Sugandi A., dan Haryanto, 2006, Teori Pembelajaran, Semarang, UPT MKK UNNES

Related : Komponen-Komponen Pembelajaran

0 Komentar untuk "Komponen-Komponen Pembelajaran"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)