Sudah semenjak usang di Indonesia, kelulusan pendidikan dasar dan menengah dilakukan secara nasional dengan cara ujian nasional baik untuk jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA. Hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia. Standar minimal kelulusan-pun selalu ditingkatkan setiap tahunnya oleh pemerintah. Pada tanggal 15-18 April 2013 yang kemudian siswa SMA/MA/SMK telah melakukan ujian nasional (Kompas, 15/04/2013). Ujian yang berlangsung selama empat hari tersebut menentukan lulus tidaknya siswa SLTA selama mencar ilmu 3 tahun. Pada tanggal 24 Mei 2013 yang kemudian merupakan titik kulminasi dimana siswa SLTA memperoleh pengumuman hasil ujian nasional (Suara Merdeka 23/05/2013). Bagi siswa yang dinyatakan lulus niscaya merasa bangga lantaran perjuangan dan do'a yang selama ini mereka lakukan tidak sia-sia, sedangkan siswa yang tidak dinyatakan lulus akan sebaliknya.
Setelah siswa lulus dari dingklik sekolah menengah atas (SMA/MA/SMK), tentu akan dihadapkan pada suatu pilihan yakni apakah ingin bekerja, menikah, ataukah ingin melanjutkan studi pada jenjang yang lebih tinggi. Tentu setiap pilihan yang diambil memiliki konsekuensi yang berbeda. Inilah ujian yang sebenarnya, yakni ujian dalam kehidupan. Siswa dihadapkan pada suatu opsi yang bisa dibilang cukup sulit, lantaran hal itu menyangkut masa depan mereka. Mau tidak mau mereka harus menentukan untuk melanjutkan perjalanan hidupnya yang masih panjang.
Image by lensaindonesia.com |
Kuliah?
Sangat beruntung mereka (siswa) sesudah ia lulus bisa mengenyam pendidikan di sekolah tinggi tinggi. Hal tersebut dikarenakan tidak semua siswa lulusan SLTA bisa melanjutkan studinya. Mungkin bisa disebabkan oleh faktor ekonomi, keluarga, tidak ada keinginan oleh si anak, dan lingkungan yang tidak mendukung. Terkadang ada anak yang ingin kuliah sesudah ia lulus dari SLTA, namun kondisi ekonomi orang bau tanah tidak mendukung, sehingga keinginan untuk kuliah menjadi tidak tercapai. Terkadang ada orang bau tanah yang bisa dalam artian kondisi ekonominya tinggi, namun tidak ada keinginan sama sekali dari si anak untuk melanjutkan studi. Oleh lantaran itu, apabila si anak bisa melanjutkan studi merupakan anak yang paling beruntung.
Untuk melanjutkan studi ke sekolah tinggi tinggi, sebaiknya jauh-jauh hari perlu dipersiapkan secara matang, baik oleh siswa ataupun orang tua. Bagi siswa, tentu yang harus ia siapkan yakni mencar ilmu secara intensif untuk menghadapi ujian nasional sekolah dan ujian penerimaan mahasiswa gres di sekolah tinggi tinggi. Bagi orang bau tanah yang harus mereka persiapkan yakni biaya kuliah. Mengapa biaya kuliah perlu dipersiapkan? iya, lantaran biaya kuliah umumnya relatif banyak dengan durasi waktu yang usang yakni sekitar 4 tahun (kalau lulus sempurna waktu). Tidak hanya itu saja, biaya hidup untuk anak dikala kuliah juga tidak sedikit. Oleh lantaran itu, segala sesuatunya perlu dipersiapkan secara matang oleh orang tua.
Dalam menentukan jurusan/program studi hendaknya dihentikan asal-asalan. Perlu adanya musyawarah terlebih dahulu antara anak dan orang tua. Tentu sesuai minat dan kapasitas sang anak serta prospek ke depan bagaimana, itu perlu dipertimbangkan. Sehingga dari situlah terjadi suatu kesepakatan yang apik antara orang bau tanah dan anak.
Kerja?
Pilihan alternatif sesudah lulus dari SLTA yakni bekerja. Pilihan ini sangat cocok bagi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pasalnya, mereka sudah dibekali dengan banyak sekali keterampilan yang memadai untuk siap terjun didunia kerja, baik dibidang industri ataupun wiraswasta. Selain itu, pilihan untuk bekerja juga merupakan solusi alternatif bagi siswa yang tidak bisa melanjutkan studinya, baik itu lantaran alasan biaya ataupun tidak ada keinginan untuk kuliah.
Hendaknya pilihan ini perlu dipersiapkan secara matang dan tekad yang kuat, lantaran akan mereka mencar ilmu hidup berdikari mencari uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kompetensi dalam bidang keilmuan eksistensinya sangat penting untuk menunjang keberhasilan dalam bekerja, namun yang lebih penting yakni keterampilan/skill yang harus dimiliki oleh siswa pada bidang tertentu. Karena dengan skill yang dimiliki ia bisa bertahan apabila tidak menerima lapangan pekerjaan dibidang industri, dalam artian ia masih tetap bisa bekerja dengan skill yang ia miliki dengan berwirausaha.
Menikah?
Pilihan ketiga ini memang tidak ingin kita semua harapkan. Pasalnya, seusia lulusan SLTA masih terlalu dini untuk menikah, meskipun dalam Undang Undang Pernikahan umur 18 tahun sudah diperbolehkan untuk menikah. Bagi siswi SLTA mungkin pilihan untuk menikah tidak menjadi suatu masalah, lantaran mereka ikut sanga suami. Namun bagi siswa, akan menjadi suatu problem besar, lantaran ia belum memiliki pekerjaan yang mapan dan contoh pikir yang belum memadai. Alangkah baiknya sesudah lulus dari SLTA dilanjutkan kuliah atau bekerja, sehingga sanggup memperkecil angka kesepakatan nikah di usia dini. Banyak banyak sekali problematika apabila dipaksakan menikah di usia dini, sehingga hal itu perlu kita minimalisir.
Memperdalam Ilmu Agama?
Pilihan yang terakhir bisa dibilang cukup langka, namun tidak sedikit siswa SLTA sesudah mereka lulus menentukan jalan untuk memperdalam ilmu agama, contohnya menyerupai menuntut ilmu di pondok pesantren. Hal tersebut merupakan pilihan alternatif yang sempurna di periode globalisasi menyerupai kini ini yang bisa dibilang memiliki kondisi lingkungan yang tidak bersahabat, sehingga nilai-nilai sosial keagamaan sedikit kurang diperhatikan. Dengan menentukan untuk memperdalam ilmu agama, sedikit-banyak sanggup membenahi budbahasa para dewasa yang kian hari kian memburuk, sehingga tingkat kriminalitas para dewasa sanggup ditekan sekecil mungkin. Tentu, pertolongan dan restu dari orang bau tanah dalam hal ini sangat penting untuk ankanya yang menentukan untuk memperdalam ilmu agama.
Demikian uraian ihwal preferensi yang umum kita jumpai pada siswa sesudah mereka lulus dari dingklik SLTA. Semoga sanggup memperlihatkan wacana gres bagi anda, terutama para siswa diseluruh penjuru tanah air. Semoga apa yang saya sampaikan ini sanggup bermanfaat untuk anda. Atas atensinya saya sampaikan ucapan terimakasih.
0 Komentar untuk "Preferensi Siswa Pasca Lulus Slta"