Musim kemarau telah berlalu dan digantikan dengan animo penghujan. Masa peralihan animo yang biasa disebut dengan animo pancaroba biaanya diwarnai dengan timbulnya banyak sekali jenis penyakit, terutama pada belum dewasa dan orang-orang yang daya tahan tubuhnya kurang.
Udara yang sebelumnya panas tiba-tiba menjadi hambar dan lembab. Kondisi tersebut menciptakan tubuh kurang nyaman dan gampang terjangkit penyakit. Penyakit yang biasanya muncul pada masa pancaroba, antara lain gangguan kanal napas, masuk angin, influenza, gangguan pencernaan menyerupai diare, dan tifus abdominalis.
Gangguan Saluran Napas
Pengaruh perubahan cuaca sangat berpotensi mengganggu kanal pernapasan. Gejala awal gangguan kanal pernapasan yaitu batuk, bronkhitis, pilek atau influenza disertai bersin-bersin dan peningkatan suhu tubuh/demam. Demam bukan merupakan penyakit tersendiri, melainkan tanda-tanda dari penyakit lain contohnya influenza.
Demam ditandai dengan suhu tubuh di atas 37?C . Pada influenza biasanya terjadi peningkatan suhu tubuh sekitar 38 °C - 40°C, selain itu kepala terasa sakit, juga otot-otot dan sendi-sendi, terasa lelah, kurang nafsu makan, bunyi parau, batuk yang tidak produktif, sakit tenggorokan dengan langit-langit di hulu tampak memerah, radang mata, keluar ingus, dan kongesti hidung. Panas tubuh biasanya lebih tinggi pada belum dewasa dibandingkan pada orang dewasa. Gejala-gejala tersebut berangsur-angsur berkurang dan biasanya akan hilang sehabis 3-5 hari, namun batuk dan rasa lemah serta keletihan tetap.
Batuk merupakan tanda-tanda awal penyakit kanal napas, kadang ditandai dengan bersin-bersin, sesak napas, dan demam ringan hingga sedang. Penyakit kanal napas diantaranya yaitu bronkhitis. Penyakit ini memang lebih sering terjadi pada udara yang lembab dan berhawa dingin. Bronkhitis diantaranya disebabkan oleh infeksi kuman atau virus, dimulai ketika kuman atau virus mengiritasi bronkhus hingga akibatnya terjadi pembengkakan.
Gangguan Pencernaan
Salah satu gangguan pencernaan yang biasanya muncul pada animo pancaroba dan awal animo hujan yaitu diare. Diare ditandai dengan keluarnya buang air besar yang sangat encer menyerupai air, dan berlangsung terus menerus. Penyakit ini bahwasanya sanggup digolongkan penyakit ringan, tetapi jikalau terjadi secara mendadak dan kurang menerima perawatan maka diare juga sanggup berakibat fatal, terutama apabila diare tersebut terjadi pada anak balita. Berhubung diare sanggup menimbulkan terjadinya kehilangan cairan tubuh yang berlebihan (dehidrasi) dan elektrolit, sehingga tubuh menjadi lemah dan lemas, apalagi kalau diare disertai dengan muntah-muntah. Penderita harus diberi minum sebanyak-banyaknya, serta diberi oralit . Bila diare tidak juga berhenti maka penderita harus segera di bawa ke dokter. Penyakit diare sanggup disebabkan oleh banyak sekali hal, salah satu penyebab yang paling umum yaitu suatu infeksi ringan pada usus yang disebabkan bakteri, amuba, juga infeksi virus atau flu usus. Juga sanggup disebabkan lantaran masakan dan minuman yang tercemar.
Gangguan pencernaan lain yang sering timbul pada animo pancaroba yaitu demam tifoid atau penyakit tifus abdominalis. Merupakan suatu penyakit peradangan pada usus yang disebabkan oleh infeksi bakteria. Penyakit ini sanggup terjadi melalui pengkonsumsian masakan dan minuman yang terinfeksi oleh kuman Salmonella typhosa.
Penyakit typhus abdominalis sangat cepat penularannya, yaitu melalui kontak dengan seseorang atau binatang yang terinfeksi. Pembuangan air kotoran yang tidak memenuhi syarat dan kondisi saniter yang tidak sehat menjadi faktor terbesar dalam penyebaran penyakit ini.
Tanda atau tanda-tanda penyakit tifus diawali dengan demam panas yang makin usang makin tinggi , selama panas tinggi penderita sering mengigau. Selain itu kepala terasa sakit, menggigil, berkeringat, letih, lemah, tidak nafsu makan dan berat tubuh berkurang, peradangan pada cabang tenggorokan, mual, muntah-muntah dan sakit perut yang mendadak.
Untuk perawatannya diusahakan untuk menurunkan panasnya dengan obat yang memiliki efek antibiotik dan antipiretik. Istirahat di daerah tidur hingga semua tanda penyakit hilang. Makan masakan yang mengandung banyak cairan menyerupai sop, bubur cair dan lain-lain.
Penyakit pada animo pancaroba sanggup menyerang siapa saja, namun biasanya lebih sering pada orang-orang yang daya tahan tubuhnya lemah, mobilitas tinggi, dan pada anak-anak. Kemunculan penyakit penyakit tersebut kasusnya menjadi tinggi pada awal perubahan musim/pancaroba lantaran banyaknya kotoran yang menjadi vektor bagi kuman dan virus penyebab penyakit, juga tak lepas dari contoh pengkonsumsian makanan. Penyakit tersebut sanggup timbul lantaran adanya kuman atau virus yang mencemari masakan atau minuman.
Penyakit-penyakit pada animo pancaroba tersebut akan terus berulang seiring dengan perubahan musim, namun setidaknya kita sanggup mencegah atau mengantisipasinya, yaitu antara lain :
* menjaga kebersihan masakan dan minuman, membersihkan tangan secara baik sehabis buang air besar atau menjelang makan
* hati-hati mengkonsumsi makanan, jangan jajan sembarangan.
* Minum air yang higienis dan matang
* Menjaga kebersihan lingkungan, memberantas lalat, nyamuk, kecoa, semut
* Makan masakan yang bergizi dan seimbang, istirahat yang cukup serta hidup yang teratur, untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
* Bila terjadi keluhan yang serius, segera pergi ke dokter.
* hati-hati mengkonsumsi makanan, jangan jajan sembarangan.
* Minum air yang higienis dan matang
* Menjaga kebersihan lingkungan, memberantas lalat, nyamuk, kecoa, semut
* Makan masakan yang bergizi dan seimbang, istirahat yang cukup serta hidup yang teratur, untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
* Bila terjadi keluhan yang serius, segera pergi ke dokter.
Berikut beberapa resep flora obat yang sanggup dipakai untuk membantu mengatasi beberapa penyakit pada animo pancaroba.
Resep 1
30 gram daun jambu biji + 20 gram kunyit, dicuci dan dipotong-potong, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari. (digunakan untuk diare)
30 gram daun jambu biji + 20 gram kunyit, dicuci dan dipotong-potong, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari. (digunakan untuk diare)
Resep 2
10-15 gram sambiloto kering atau 20-30 gram yang segar + 30 gram patikan kebo + 30 gram temu lawak + 20 gram kunyit, dicuci, dipotong-potong, dan direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari. (untuk typhus abdominalis, diare, dan disentri).
10-15 gram sambiloto kering atau 20-30 gram yang segar + 30 gram patikan kebo + 30 gram temu lawak + 20 gram kunyit, dicuci, dipotong-potong, dan direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari. (untuk typhus abdominalis, diare, dan disentri).
Resep 3
25 gram jahe + 25 gram kencur + 5-7 lembar daun sirih + 10 gram kulit jeruk mandarin, dicuci dan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari. (untuk bronkhitis, batuk, influenza)
25 gram jahe + 25 gram kencur + 5-7 lembar daun sirih + 10 gram kulit jeruk mandarin, dicuci dan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari. (untuk bronkhitis, batuk, influenza)
Resep 4
30 gram pegagan + 10 gram sambiloto, dicuci dan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, tambahkan 1 sendok makan madu, airnya diminum 2 kali sehari. (untuk influenza, radang kanal napas/bronkhitis, batuk rejan, radang paru).
30 gram pegagan + 10 gram sambiloto, dicuci dan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, tambahkan 1 sendok makan madu, airnya diminum 2 kali sehari. (untuk influenza, radang kanal napas/bronkhitis, batuk rejan, radang paru).
Catatan :
” untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci enamel atau panci kaca.
” Lakukan secara teratur, dan tetap konsultasi ke dokter.
” untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci enamel atau panci kaca.
” Lakukan secara teratur, dan tetap konsultasi ke dokter.
Sumber: Dinkes Jatim
0 Komentar untuk "Mencegah Dan Mengatasi Penyakit Pada Ekspresi Dominan Pancaroba"