Walikota Banda Aceh Hj Illiza Sa'aduddin Djamal SE menyatakan komitmennya untuk menerapkan sistem ekonomi Islam di Kota Banda Aceh. Hal itu juga telah dicantumkan dalam salah satu misi Pemko Banda Aceh yakni memperkuat ekonomi kerakyatan berbasis syariah.
Demikian ungkap Wali Kota Illiza dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Asisten Keistimewaan, Ekonomi dan Pembangunan Setdako Banda Aceh, Ir Gusmeri MT, pada program jamuan makan malam dengan penerima 1St International Conference On Shari'ah Oriented Public Policy In Islamic Economic System (Icosopp) 2020.
Konferensi internasional yang dihadiri oleh puluhan penerima dari sejumlah negara menyerupai Malaysia, Brunei Darussalam, dan Turki tersebut digagas oleh Islamic Research and Training Institute (IRTI) dan UIN Ar-Raniry.
"Kami menyadari pemahaman dan pengetahuan kami akan penerapan sistem ekonomi Islam masih sangat terbatas. Namun kami tidak takut untuk belajar. Kami berharap, untuk sanggup menjaga korelasi baik dan komunikasi lebih lanjut di masa yang akan tiba khususnya dengan para hebat ekonomi Islam sehingga kami sanggup membangun kota yang benar-benar sesuai syariah," sebutnya.
Pada kesempatan itu, atas nama Pemko Banda Aceh, wali kota juga berterima kasih dikarenakan telah menentukan Kota Banda Aceh sebagai lokasi bagi program konferensi internasional bertema "Formulating Effective Public Policy in the Islamic Economic System under the Framework of Syariah" yang melibatkan banyak penerima serta pembicara dari banyak sekali negara.
"Hal ini tentunya menjadi bukti Banda Aceh merupakan kota yang kondusif dan bisa menjadi tuan rumah bagi event besar bahkan yang bertaraf internasional," sebut Gusmeri pada program yang digelar di Aulai Lantai IV Balai Kota Banda Aceh, Senin (30/3/2020) malam tersebut.
Sejak tahun 2012, sambungnya, Kota Banda Aceh telah mencanangkan visi "Menjadi model Kota Madani". "Konsep Madani yang dikembangkan tentunya yaitu konsep pembangunan yang berlandaskan nilai-nilai Islami."
"Kami ingin mengatakan dan menandakan kepada dunia, impian untuk membangun kota yang makmur dan sejahtera akan sanggup dicapai dengan penerapan Syariat Islam secara benar. Kami juga ingin menandakan Syariat Islam bukanlah penghambat, namun justru sebagai pendorong pembangunan yang berkelanjutan," ujarnya.
Terkait dengan pelaksanaan konferensi tersebut, Pemko Banda Aceh berharap ada output-output berupa rekomendasi yang sanggup diadopsi dan diterapkan di dalam sistem pemerintahan di Kota Banda Aceh, guna mempercepat upaya perwujudan Banda Aceh sebagai Kota Madani.
Turut hadir pada kesempatan itu, para Asisten, Staf Ahli, Kabag dan Kepala SKPD di lingkungan Pemko Banda Aceh, perwakilan penerima konferensi dari sejumlah negara seperti, perwakilan UIN Ar-Raniry dan tamu permintaan lainnya.
Referensi:Data Riau.com
Demikian ungkap Wali Kota Illiza dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Asisten Keistimewaan, Ekonomi dan Pembangunan Setdako Banda Aceh, Ir Gusmeri MT, pada program jamuan makan malam dengan penerima 1St International Conference On Shari'ah Oriented Public Policy In Islamic Economic System (Icosopp) 2020.
Konferensi internasional yang dihadiri oleh puluhan penerima dari sejumlah negara menyerupai Malaysia, Brunei Darussalam, dan Turki tersebut digagas oleh Islamic Research and Training Institute (IRTI) dan UIN Ar-Raniry.
"Kami menyadari pemahaman dan pengetahuan kami akan penerapan sistem ekonomi Islam masih sangat terbatas. Namun kami tidak takut untuk belajar. Kami berharap, untuk sanggup menjaga korelasi baik dan komunikasi lebih lanjut di masa yang akan tiba khususnya dengan para hebat ekonomi Islam sehingga kami sanggup membangun kota yang benar-benar sesuai syariah," sebutnya.
Pada kesempatan itu, atas nama Pemko Banda Aceh, wali kota juga berterima kasih dikarenakan telah menentukan Kota Banda Aceh sebagai lokasi bagi program konferensi internasional bertema "Formulating Effective Public Policy in the Islamic Economic System under the Framework of Syariah" yang melibatkan banyak penerima serta pembicara dari banyak sekali negara.
"Hal ini tentunya menjadi bukti Banda Aceh merupakan kota yang kondusif dan bisa menjadi tuan rumah bagi event besar bahkan yang bertaraf internasional," sebut Gusmeri pada program yang digelar di Aulai Lantai IV Balai Kota Banda Aceh, Senin (30/3/2020) malam tersebut.
Sejak tahun 2012, sambungnya, Kota Banda Aceh telah mencanangkan visi "Menjadi model Kota Madani". "Konsep Madani yang dikembangkan tentunya yaitu konsep pembangunan yang berlandaskan nilai-nilai Islami."
"Kami ingin mengatakan dan menandakan kepada dunia, impian untuk membangun kota yang makmur dan sejahtera akan sanggup dicapai dengan penerapan Syariat Islam secara benar. Kami juga ingin menandakan Syariat Islam bukanlah penghambat, namun justru sebagai pendorong pembangunan yang berkelanjutan," ujarnya.
Terkait dengan pelaksanaan konferensi tersebut, Pemko Banda Aceh berharap ada output-output berupa rekomendasi yang sanggup diadopsi dan diterapkan di dalam sistem pemerintahan di Kota Banda Aceh, guna mempercepat upaya perwujudan Banda Aceh sebagai Kota Madani.
Turut hadir pada kesempatan itu, para Asisten, Staf Ahli, Kabag dan Kepala SKPD di lingkungan Pemko Banda Aceh, perwakilan penerima konferensi dari sejumlah negara seperti, perwakilan UIN Ar-Raniry dan tamu permintaan lainnya.
Referensi:Data Riau.com
0 Komentar untuk "Pemko Banda Aceh Bertekad Terapkan Sistem Ekonomi Islam"