4. Penelitian Sifilis Tuskegee
Pada 1997 Presiden Bill Clinton meminta maaf kepada korban Penelitian Sifilis Tuskegee, Amerika Serikat. Selama penelitian yang dimulai semenjak 1932 tersebut, kehidupan 600 orang Afrika-Amerika dan keluarganya hancur. Saat itu ketua Jasa Kesehatan Publik Amerika (PHS) ingin melihat bagaimana efek dari sifilis terhadap orang-orang Afrika-Amerika. Saat orang-orang tersebut dites dan positif mengidap sifilis, pihak PHS menahan informasi tersebut dari mereka dan menolak memperlihatkan pelayanan medis untuk pasien.
Hasilnya, ratusan orang tewas akhir sifilis. Hal itu berlangsung hingga ketika 250 orang dari mereka ikut dalam wajib militer Perang Dunia II dan melalui tes, mereka diberitahu telah terserang sifilis. Meski begitu, PHS tetap menolak menangani mereka. Sampai Clinton berbicara ke publik ihwal penelitian tersebut. Persoalan itu terus saja dianggap sebagai teori konspirasi oleh publik Amerika.
5. Insiden Teluk Tonkin
Presiden Lyndon Johnson mengumumkan kepada publik bahwapada 4 Agustus 1964 Vietnam Utara menyerang kapal-kapal Amerika dan publik Amerika pribadi memperlihatkan kegeramannya. Insiden Teluk Tonkin tersebut mendapat reaksi keras dari publik sehingga meningkatkan tensi perang Vietnam. Reaksi publik atas insiden tersebutsekaligus jalan mulus bagi kongres Amerika meloloskan resolusi yang mengizinkan pasukan Amerika menyerang Vietnam Utara.
Saat Perang Vietnam berakhir pada 1973, lebih dari tiga juta orang kehilangan nyawanya. Pada 2005, Badan Keamanan Nasional (NSA) mengeluarkan dokumen belakang layar yang menyatakan bahwa Johnson telah merancang Insiden Teluk Tonkin sebagai dalih untuk membenarkan serangannya ke Vietnam Utara.
6. Operasi Northwoods
‘Operasi Northwoods’ disusun pada awal 1960-an oleh kepala staf adonan militer Amerika yang bertujuan untuk menebar teror dan kekacauan terhadap publik Amerika, dan menyalahkan pemerintah Kuba untuk hal tersebut. Rencana tersebutdirancang untuk menarik pertolongan publik Amerika dalam perang terhadap Kuba. Beruntungnya, Presiden John F. Kennedy menolak ‘Operasi Northwoods’ pada 1962. Selama bertahun-tahun, rumor beredar soal eksistensi ‘Operasi Northwoods’, tapi secara umum hal itu dianggap hanya teori konspirasi. Lalu, pada tahun 1997, tim dari Tim Peninjau Dokumen Pembunuhan John F. Kennedy (ARRB) mengungkapkan lebih dari 1.500 halaman dokumen, yang salah satu isinya mencantumkan ihwal catatan ‘Operasi Northwoods’, dan bukti bahwa hal tersebut bukanlah hanya teori konspirasi semata.
7. Operasi Paperclip
Seiring dengan hari kemenangan terhadap Nazi di Jerman pada tahun 1945, Presiden Truman meneken apa yang dikenal dengan ‘Operasi Paperclip’. Operasi itu bertujuan untuk merekrut ilmuwan-ilmuwan Nazi Jerman untuk bekerja di Amerika. Satu syarat dari operasi itu, menyerupai yang dideklarasikan oleh Truman, mereka yang sebelumnya sudah menjadi anggota Nazi tidak dibolehkan untuk memasuki Amerika. Akan tetapi, pasukan Amerika begitu bersemangat untuk mendapat para ilmuwan handal tersebut, bahkan hingga menghapuskan riwayat hidup para ilmuwan. Keterlibatan mereka dalam Nazi dihapus dari catatan kerja mereka,dan tanpa diketahui oleh yang lain, anggota partai Nazi pun dibawa ke Amerika.
8. Operasi Fast and Furious
Pada 2011 pemerintahan Obama menyeludupkan senjata ke para kartel narkoba Meksiko dengan tujuan untuk melacak senjata-senjata itu kembali ke tangan kriminal dan gembong narkoba Meksiko yang menetapdi Amerika.Peristiwa itu kemudian dikenal dengan ‘Operasi Fast and Furious’. Tak usang kemudian, di tahun yang sama, CBS News menemukan dokumentasi yang menerangkan bahwa agen-agen Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak (ATF) tengah mendiskusikan bagaimana biar senjata-senjata tersebut sanggup diserahkan kepada para gembong narkoba Meksiko di Amerika.
Alasan di balik kenapa pemerintah melaksanakan itu ialah ketika senjata-senjata tersebut dipakai untuk melaksanakan kejahatan, maka akan mempermudah pemerintah untuk meloloskan undang-undang kepemilikan senjata api yang lebih ketat di Amerika. Beberapa tahun belakangan ini pemerintah Amerika menghadapi dilema kepemilikan senjata api yang disalahgunakan. Di antaranya alasannya maraknya penembakkan massal yang banyak menjadikan korban tewas. Namun tak gampang buat pemerintah melaksanakan perubahan undang-undangnya.
9. Pembunuhan Martin Luther King Jr.
Aktivis sosial Dr. Martin Luther King Jr. dibunuh pada 4 April 1968 di sebuah balkon hotel di Memphis, Tennessee. Dr. King populer alasannya upayanya untuk memperlihatkan kesetaraan dan harmoni di kalangan warga Amerika Serikat. Nama ‘James Earl Ray’ familiar oleh banyak orang sebagai pelaku pembunuhan Dr. King, tapi yang tidak banyak orang tahu jikalau pemerintah memainkan tugas penting dalam pembunuhan tersebut.
Pada 8 Desember 1999 keluarga King mengajukan tuntutan kepada pemerintah Amerika, dengan klaim bahwa pembunuhan King ialah hasil dari pembunuhan terpola oleh pemerintah. 12 juri dalam persidangan menyetujui bahwa selesai hidup King ialah hasil persengkokolan pemerintah Amerika dan mafia, dan Ray bekerjsama ialah seorang pembunuh bayaran.
10. Pemerintah Amerika dan Pembunuhan Terencana Lainnya
Setelah skandal Watergate, ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah Amerika berada pada titik puncaknya. Senat Amerika tetapkan membentuk komite pemeriksaan terhadap FBI dan CIA untuk mencari acara terlarang mereka, dan berharap untuk memperoleh kembali kepercayaan publik Amerika. Dalam penyidikannya, komite tersebut menemukan fakta horor yang menyatakan bahwa perebutan kekuasaan terhadap Salvador Allende di Cili (1973) dan Mohammad Mosaddegh di Iran (1953) ialah hasil dari aksi-aksi terlarang yang dimaksudkan tersebut.
Komite juga menemukan bukti pembunuhan terpola oleh FBI dan CIA lainnya terhadap para pemimpin di Amerika Tengah dan Selatan, yang sering dilakukan dengan cara-cara yang sulit dilacak. Investigasi mengungkapkan bahwa CIA memakai beberapa metode pembunuhan termasuk kecelakaan mobil, kanker, bunuh diri, serangan jantung, dan ditembak mati. Alih-alih meningkatkan kepercayaan publik pada pemerintahnya, temuan tersebut justru tak meredakan ketakutan publik.
referensi: historia
Pada 1997 Presiden Bill Clinton meminta maaf kepada korban Penelitian Sifilis Tuskegee, Amerika Serikat. Selama penelitian yang dimulai semenjak 1932 tersebut, kehidupan 600 orang Afrika-Amerika dan keluarganya hancur. Saat itu ketua Jasa Kesehatan Publik Amerika (PHS) ingin melihat bagaimana efek dari sifilis terhadap orang-orang Afrika-Amerika. Saat orang-orang tersebut dites dan positif mengidap sifilis, pihak PHS menahan informasi tersebut dari mereka dan menolak memperlihatkan pelayanan medis untuk pasien.
Hasilnya, ratusan orang tewas akhir sifilis. Hal itu berlangsung hingga ketika 250 orang dari mereka ikut dalam wajib militer Perang Dunia II dan melalui tes, mereka diberitahu telah terserang sifilis. Meski begitu, PHS tetap menolak menangani mereka. Sampai Clinton berbicara ke publik ihwal penelitian tersebut. Persoalan itu terus saja dianggap sebagai teori konspirasi oleh publik Amerika.
5. Insiden Teluk Tonkin
Presiden Lyndon Johnson mengumumkan kepada publik bahwapada 4 Agustus 1964 Vietnam Utara menyerang kapal-kapal Amerika dan publik Amerika pribadi memperlihatkan kegeramannya. Insiden Teluk Tonkin tersebut mendapat reaksi keras dari publik sehingga meningkatkan tensi perang Vietnam. Reaksi publik atas insiden tersebutsekaligus jalan mulus bagi kongres Amerika meloloskan resolusi yang mengizinkan pasukan Amerika menyerang Vietnam Utara.
Saat Perang Vietnam berakhir pada 1973, lebih dari tiga juta orang kehilangan nyawanya. Pada 2005, Badan Keamanan Nasional (NSA) mengeluarkan dokumen belakang layar yang menyatakan bahwa Johnson telah merancang Insiden Teluk Tonkin sebagai dalih untuk membenarkan serangannya ke Vietnam Utara.
6. Operasi Northwoods
‘Operasi Northwoods’ disusun pada awal 1960-an oleh kepala staf adonan militer Amerika yang bertujuan untuk menebar teror dan kekacauan terhadap publik Amerika, dan menyalahkan pemerintah Kuba untuk hal tersebut. Rencana tersebutdirancang untuk menarik pertolongan publik Amerika dalam perang terhadap Kuba. Beruntungnya, Presiden John F. Kennedy menolak ‘Operasi Northwoods’ pada 1962. Selama bertahun-tahun, rumor beredar soal eksistensi ‘Operasi Northwoods’, tapi secara umum hal itu dianggap hanya teori konspirasi. Lalu, pada tahun 1997, tim dari Tim Peninjau Dokumen Pembunuhan John F. Kennedy (ARRB) mengungkapkan lebih dari 1.500 halaman dokumen, yang salah satu isinya mencantumkan ihwal catatan ‘Operasi Northwoods’, dan bukti bahwa hal tersebut bukanlah hanya teori konspirasi semata.
7. Operasi Paperclip
Seiring dengan hari kemenangan terhadap Nazi di Jerman pada tahun 1945, Presiden Truman meneken apa yang dikenal dengan ‘Operasi Paperclip’. Operasi itu bertujuan untuk merekrut ilmuwan-ilmuwan Nazi Jerman untuk bekerja di Amerika. Satu syarat dari operasi itu, menyerupai yang dideklarasikan oleh Truman, mereka yang sebelumnya sudah menjadi anggota Nazi tidak dibolehkan untuk memasuki Amerika. Akan tetapi, pasukan Amerika begitu bersemangat untuk mendapat para ilmuwan handal tersebut, bahkan hingga menghapuskan riwayat hidup para ilmuwan. Keterlibatan mereka dalam Nazi dihapus dari catatan kerja mereka,dan tanpa diketahui oleh yang lain, anggota partai Nazi pun dibawa ke Amerika.
8. Operasi Fast and Furious
Pada 2011 pemerintahan Obama menyeludupkan senjata ke para kartel narkoba Meksiko dengan tujuan untuk melacak senjata-senjata itu kembali ke tangan kriminal dan gembong narkoba Meksiko yang menetapdi Amerika.Peristiwa itu kemudian dikenal dengan ‘Operasi Fast and Furious’. Tak usang kemudian, di tahun yang sama, CBS News menemukan dokumentasi yang menerangkan bahwa agen-agen Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak (ATF) tengah mendiskusikan bagaimana biar senjata-senjata tersebut sanggup diserahkan kepada para gembong narkoba Meksiko di Amerika.
Alasan di balik kenapa pemerintah melaksanakan itu ialah ketika senjata-senjata tersebut dipakai untuk melaksanakan kejahatan, maka akan mempermudah pemerintah untuk meloloskan undang-undang kepemilikan senjata api yang lebih ketat di Amerika. Beberapa tahun belakangan ini pemerintah Amerika menghadapi dilema kepemilikan senjata api yang disalahgunakan. Di antaranya alasannya maraknya penembakkan massal yang banyak menjadikan korban tewas. Namun tak gampang buat pemerintah melaksanakan perubahan undang-undangnya.
9. Pembunuhan Martin Luther King Jr.
Aktivis sosial Dr. Martin Luther King Jr. dibunuh pada 4 April 1968 di sebuah balkon hotel di Memphis, Tennessee. Dr. King populer alasannya upayanya untuk memperlihatkan kesetaraan dan harmoni di kalangan warga Amerika Serikat. Nama ‘James Earl Ray’ familiar oleh banyak orang sebagai pelaku pembunuhan Dr. King, tapi yang tidak banyak orang tahu jikalau pemerintah memainkan tugas penting dalam pembunuhan tersebut.
Pada 8 Desember 1999 keluarga King mengajukan tuntutan kepada pemerintah Amerika, dengan klaim bahwa pembunuhan King ialah hasil dari pembunuhan terpola oleh pemerintah. 12 juri dalam persidangan menyetujui bahwa selesai hidup King ialah hasil persengkokolan pemerintah Amerika dan mafia, dan Ray bekerjsama ialah seorang pembunuh bayaran.
10. Pemerintah Amerika dan Pembunuhan Terencana Lainnya
Setelah skandal Watergate, ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah Amerika berada pada titik puncaknya. Senat Amerika tetapkan membentuk komite pemeriksaan terhadap FBI dan CIA untuk mencari acara terlarang mereka, dan berharap untuk memperoleh kembali kepercayaan publik Amerika. Dalam penyidikannya, komite tersebut menemukan fakta horor yang menyatakan bahwa perebutan kekuasaan terhadap Salvador Allende di Cili (1973) dan Mohammad Mosaddegh di Iran (1953) ialah hasil dari aksi-aksi terlarang yang dimaksudkan tersebut.
Komite juga menemukan bukti pembunuhan terpola oleh FBI dan CIA lainnya terhadap para pemimpin di Amerika Tengah dan Selatan, yang sering dilakukan dengan cara-cara yang sulit dilacak. Investigasi mengungkapkan bahwa CIA memakai beberapa metode pembunuhan termasuk kecelakaan mobil, kanker, bunuh diri, serangan jantung, dan ditembak mati. Alih-alih meningkatkan kepercayaan publik pada pemerintahnya, temuan tersebut justru tak meredakan ketakutan publik.
referensi: historia
0 Komentar untuk "Sepuluh Teori Konspirasi Amerika Yang Terbukti Benar Jilid 2"