Perjalanan Orang Mukmin Penuh Liku



Terdapat riwayat yang shahih bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Artinya : Sesunguhnya seorang mukmin tercipta dalam keadaan Mufattan (penuh cobaan), Tawwab (senang bertaubat), dan Nassaa' (suka lupa), (tetapi) apabila diingatkan ia segera ingat". [Silsilah Hadits Shahih No. 2276].
Hadist ini merupakan hadits yang menjelaskan sifat-sifat orang mukmin, sifat-sifat yang senantiasa lengket dan menyatu dengan diri mereka, tiada pernah lepas hingga seakan-akan pakaian yang selalu melekat pada badan mereka dan tidak pernah terjauhkan dari mereka.

Mufattan
Artinya : "Orang yang diuji (diberi cobaan) dan banyak ditimpa fitnah. Maksudnya : (orang mukmin) yakni orang yang waktu demi waktu selalu diuji oleh Allah dengan balaa' (bencana) dan dosa-dosa". [Faid-Qadir 5/491].

Dalam hal ini fitnah (cobaan) itu akan meningkatkan keimanannya, memperkuat keyakinannya dan akan mendorong semangatnya untuk terus menerus bekerjasama dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala, alasannya yakni dengan kelemahan dirinya, ia menjadi tahu betapa Maha Kuat dan Maha Perkasanya Allah, Rabb-nya.

Menurut sebuah riwayat dalam shahih Bukhari dan shahih Muslim, bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Perumpamaan orang mukmin mirip sebatang pokok yang elastis diombang-ambing angin, kadang hembusan angin merobohkannya, dan kadang kala meluruskannya kembali. Demikianlah keadaannya hingga ajalnya datang. Sedangkan perumpamaan seorang munafik, mirip sebatang pokok yang kaku, tidak bergeming oleh terpaan apapun hingga (ketika) tumbang, (tumbangnya) sekaligus". [Bukhari : Kitab Al-Mardha, Bab I, Hadist No. 5643, Muslim No. 7023, 7024, 7025, 7026, 7027].
Ya, demikianlah sifat seorang mukmin dengan keimanannya yang benar, dengan tauhidnya yang higienis dan dengan sikap iltizam (komitment)nya yang sungguh-sungguh.

Tawaab Nasiyy
Artinya : "Orang yang bertaubat kemudian lupa, kemudian ingat, kemudian bertaubat". [Faid-Al Qadir 5/491].

Seorang mukmin dengan taubatnya, berarti telah mewujudkan makna salah satu sifat Allah Subhanahu wa Ta'ala, yaitu sifat yang terkandung dalam nama-Nya : Al-Ghaffar (Dzat yang Maha Pengampun). Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
"Artinya : Dan bahwasanya Aku Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat, beriman dan bersedekah shalih, kemudian tetap di jalan yang benar". [Thaha : 82].

Apabila Diingatkan, Ia Segera Ingat.
Artinya : "Bila diingatkan wacana ketaatan, ia segera bergegas melompat kepadanya, kalau diingatkan wacana kemaksiatan, ia segera bertaubat daripadanya, kalau diingatkan wacana kebenaran, ia segera melaksanakannya, dan kalau diingatkan wacana kesalahan ia segera menjauhi dan meninggalkannya".

Ia tidak sombong, tidak besar kepala, tidak congkak dan tidak tinggi hati, tetapi ia rendah hati kepada saudara-saudaranya, lemah lembut kepada sahabat-sahabatnya dan ramah tamah kepada teman-temannya, alasannya yakni ia tahu inilah jalan Ahlul Haq (pengikut kebenaran) dan jalannya kaum mukminin yang shalihin.

Terhadap dirinya sendiri ia berbatin jujur serta berpenampilan luhur, sedangkan terhadap orang lain ia berperasaan lembut dan berahlak mulia, bersuri tauladan kepada manusia pola paling tepat yaitu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, yang telah diberi wasiat oleh Rabb-nya dengan firman-Nya :
"Artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kau berlaku lemah lembut terhadap mereka .....". [Ali Imran : 159]
Inilah sifat seorang mukmin. Ini pula jalan hidup serta manhaj perilakunya.

Related : Perjalanan Orang Mukmin Penuh Liku

0 Komentar untuk "Perjalanan Orang Mukmin Penuh Liku"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)