Sejarah Singkat Perkembangan Kurikulum Pendidikan Di Indonesia

Sejarah Singkat Perkembangan Kurikulum Pendidikan di Indonesia - Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan acara pendidikan yang diberikan oleh suatu forum penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada penerima pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini diadaptasi dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.


Kurikulum yakni seperangkat atau sistem planning dan pengaturan mengenai isi dan materi pembelajaran yang dipedomani dalam acara berguru mengajar.

Secara etimologis, kurikulum berasal dari istilah "curriculum" dimana dalam bahasa inggris, kurikulum adalah planning pelajaran. Curriculum berasal dari bahasa latin yaitu currere, kata currere memiliki banyak arti yaitu berlari cepat, maju dengan cepat, menjalani dan berusaha untuk. Sedangkan menurut Kerr, J.F (1968)kurikulum adalah semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun berkelompok, baik disekolah maupun diluar sekolah.

Sejarah Perkembangan Kurikulum Pendidikan di Indonesia


Dalam sejarah perkembangannya, Indonesia mengalami perubahan kurikulum dari waktu ke waktu. kurikulum pendidikan di Indonesia kerap berubah setiap ada pergantian Menteri Pendidikan, sehingga mutu pendidikan Indonesia sampai sekarang belum memenuhi standar mutu yang terang dan mantap. Dalam perjalanan sejarah semenjak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006, dan 2013. Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebab, kurikulum sebagai seperangkat planning pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, perbedaanya pada penitikberatan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya.

Kali ini,  akan membagi informasi mengenai hal tersebut. Berikut yakni sejarah Perkembangan Kurikulum Pendidikan di Indonesia yang telah berganti-ganti dari waktu ke waktu:

1. Kurikulum 1947


Kurikulum yang mulai diaplikasikan pada 1950 ini dikenal dengan istilah leer plan yang dalam bahasa Belanda artinya planning pelajaran. Dikarenakan pada masa itu Indonesia masih dalam semangat juang merebut kemerdekaan, sistem pendidikannya pun masih kental oleh dampak Belanda. Oleh alasannya yakni itu, kurikulum ini meneruskan yang sudah dipakai oleh Belanda sebelumnya. Ciri utama dari kurikulum ini yakni menekankan pada pembentukan abjad insan Indonesia yang merdeka, berdaulat, dan sejajar dengan bangsa lain.

2. Kurikulum 1952


Tahun 1952, kurikulum Indonesia mengalami penyempurnaan. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. Cirinya yakni setiap isi pelajaran harus bisa dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.

3. Kurikulum 1964


Pada kurikulum 1964, pemerintah menginginkan biar rakyat mendapatkan pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD. Dengan begitu, mata pelajaran diklasifikasikan menjadi lima kelompok bidang studi, yaitu moral, kecerdasan, emosional/artistik, keterampilan, dan jasmani. Kelima hal tersebut dikenal juga dengan program Pancawardhana. Ada juga yang menyebutkan bahwa Pancawardhana berfokus pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral.

4. Kurikulum 1968


Ditujukan untuk membentuk insan Pancasila sejati, kuat, sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, kebijaksanaan pekerti, dan keyakinan beragama. Oleh alasannya yakni itu mata pelajaran yang dibentuk lebih bersifat teoritis. Kurikulum ini juga menekankan pendekatan organisasi dalam materi pelajaran, menyerupai kelompok training Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.

5. Kurikulum 1975


Pengganti kurikulum 1968 ini mempunyai tujuan biar pendidikan menjadi lebih efektif dan efisien. Kurikulum ini dipengaruhi oleh konsep di bidang administrasi yang populer pada masa itu, yaitu MBO (Management by Objective). Tujuan, materi, dan metode pengajaran diatur secara rinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Masa ini dikenal dengan istilah “Satuan Pelajaran”, yaitu planning pelajaran dibentuk untuk setiap satuan bahasan. Setiap satuan pelajaran dirinci lagi menjadi petunjuk umum, TIK (Tujuan Instruksional Khusus), materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan berguru mengajar, dan evaluasi. Kurikulum ini banyak menerima kritik alasannya yakni setiap guru menjadi sibuk alasannya yakni harus menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran.

6. Kurikulum 1984


Kurikulum ini sering disebut juga kurikulum 1975 yang disempurnakan. Salah satu tokoh penting dibalik lahirnya kurikulum ini adalah Dr. Conny R. Semiawan, Kepala Pusat Kurikulum Depdiknas tahun 1980-1986. Menggunakan process skill approach, di mana siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok kemudian diperintahkan untuk mengamati sesuatu, mendiskusikannya, sesudah itu menciptakan laporan. Model ini disebut juga dengan Cara Belajar Aktif Siswa (CBSA) atau SAL (Student Active Learning). Namun, banyak sekolah yang merasa sistem ini kurang efektif alasannya yakni suasana kelas dianggap tidak aman untuk belajar. Penolakan CBSA pun banyak bermunculan.

7. Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999


Merupakan perpaduan antara kurikulum 1975 dan kurikulum 1984. Tujuannya biar siswa lebih memahami konsep dan terampil dalam menuntaskan soal dan masalah. Sistem pembelajarannya satu tahun dibagi menjadi tiga caturwulan. Jadi, diperlukan biar siswa sanggup mendapatkan materi pelajaran yang lebih banyak. Beban berguru siswa yang dianggap terlalu berat menimbulkan bertebarannya banyak sekali macam kritik terhadap kurikulum ini.

8. Kurikulum 2004


Kurikulum ini dikenal dengan sebutan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetisi). Menurut Depdiknas, KBK yakni seperangkat planning pengaturan perihal kompetensi dan hasil berguru yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan berguru mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah. Setiap mata pelajaran mempunyai rincian kompetensi apa yang harus dicapai oleh siswa. Namun, terdapat kerancuan pada sistem ini. Alat ukur pencapaian kompetensi siswa hanya berupa Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Nasional yang balasan dari soalnya yakni pilihan ganda. Jika tujuannya yakni mengasah kompetensi siswa, seharusnya alat ukurnya lebih banyak praktik atau soal uraian biar pemahaman lebih terlihat.

9. Kurikulum 2006


Pada tahun 2006, KBK tidak boleh dan diganti oleh KTSP (Kurikulum Tingkat Stuan Pendidikan). Jika dilihat, kurikulum ini tidak jauh berbeda dengan Kurikulum 2004. Hanya saja KTSP lebih memberi kebebasan kepada guru untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan, kondisi siswa, dan kondisi sekolah. Depdiknas telah menetapkan kerangka dasar (KD), standar kompetensi kelulusan (SKL), standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) untuk setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan. Jadi, sistem pembelajaran dan silabus merupakan wewenang dari sekolah dikoordinasikan dan disupervisi oleh pemerintah Kabupaten/Kota. Pada simpulan tahun 2012, KTSP alhasil diganti dengan kurikulum gres alasannya yakni diangap kurang berhasil.

10. Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 atau biasa disebut dengan Kurtilas merupakan peralihan pemerintahan antara Presiden SBY dan Presiden Jokowi. Kurtilas mempunyai empat aspek penilaian, yaitu pengetahuan, sikap, keterampilan, dan perilaku. Anies Baswedan sempat menghentikan pelaksanaan Kurtilas di beberapa sekolah untuk mengevaluasi ulang kurikulum ini. Pada tahun 2016, kurikulum ini telah direvisi dan kembali diberlakukan di beberapa sekolah.


Related : Sejarah Singkat Perkembangan Kurikulum Pendidikan Di Indonesia

0 Komentar untuk "Sejarah Singkat Perkembangan Kurikulum Pendidikan Di Indonesia"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)