Cerita Kerikil Marmer

Banyaknya persoalan dalam hidup kadang menciptakan frustasi, stres, bahkan enggan rasanya melanjutkan hidup ini.

Ada bisikan "mati saja" yang terus berdengung di telinga. 

Saya tahu, itu niscaya bisikan syetan yang mengajakku untuk menemaninya dalam neraka

Tidak!

Aku tak sudi menjadi temanmu dengan cara bunuh diri. Aku masih waras!

Lalu sejenak ku rebahkan badan ini, mencoba menghilangkan semua penat.

Saat badan mulai relaks dan mata terpejam, dalam pikiran muncul kata-kata yang pernah Guruku ucapkan 10 tahun yang lalu.

Aku teringat dongeng Guru wacana "Kisah Patung dan Lantai".

Kurang lebih kisahnya begini:

Pada suatu hari ada dua buah watu marmer di tengah hutan. Batu tersebut berteman baik dan menjalani hari-harinya dengan penuh bahagia.

Mereka melewati malam, badai, dingin, dan cuaca terik bersama tanpa terpisahkan.

Hingga suatu hari datanglah rombongan penambang batu. Rombongan ini mencari batu-batuan bernilai tinggi untuk dijadikan materi kerajinan.

Salah satu dari penambang tersebut kemudian melihat dua buah watu besar di bab bawah bukit. 

"Bos, itu kayaknya ada dua buah watu marmer sebelah  sana. Gimana jikalau kita ambil saja?"

Singkat cerita, watu tersebut dibawa ke rumah si Penambang. 

Penambang itu kemudian bertanya pada si batu.

"Hei batu, bulan ini saya ada pesanan patung besar dan beberapa lantai marmer. Siapakah diantara kalian yang bersedia ku jadikan patung?" Kata Penambang.

Kedua watu itu masih melongo alasannya ketakutan.

Mereka tahu senandainya terpilih menjadi materi patung, pastinya badan mereka akan sakit alasannya tiap hari harus dipahat selama berbulan-bulan.

Akhirnya sehabis beberapa waktu terdiam, salah satu diantara watu ini mengalah.

"Aku saja pak yang jadi patung, sedangkan temanku jadi lantai" Kata Batu.

Keesokan harinya penambang tersebut memotong si watu menjadi lantai dalam waktu singkat.

Bersambung....

Related : Cerita Kerikil Marmer

0 Komentar untuk "Cerita Kerikil Marmer"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)