A. UNSUR
Konsep: Unsur yaitu zat tunggal yang tidak sanggup diuraikan lagi menjadi zat lain dengan reaksi kimia biasa.
Materi tersusun dari beberapa partikel penyusun. Para ilmuwan mengklasifikasikan zat atau materi menjadi dua kelompok, yaitu: zat tunggal dan campuran. Unsur dan senyawa termasuk dalam golongan zat tunggal. Nah, apa yang dimaksud dengan unsur? Unsur terdiri dari logam dan non logam.
Zat murni mempunyai sifat yang membedakan dengan zat lainnya. Misal, unsur hidrogen hanya tersusun dari atom-atom hidrogen saja. Unsur oksigen hanya tersusun dari atom-atom oksigen saja. Sifat oksigen dan hidrogen tidak tampak pada zat yang dibuat dari keduanya, misal air (H2O). Di alam terdapat 92 jenis unsur alami, sedangkan selebihnya yaitu unsur buatan. Jumlah keseluruhan unsur di alam kira-kira 106 jenis unsur.
Unsur dikelompokkan menjadi tiga (3) bagian, yaitu :
1. Unsur logam
Secara umum unsur logam mempunyai sifat berwarna putih mengkilap, mempunyai titik lebur rendah, sanggup menghantarkan arus listrik, sanggup ditempa dan sanggup menghantarkan kalor atau panas. Pada umumnya logam merupakan zat padat, namun terdapat satu unsur logam yang berwujud cair yaitu air raksa. Beberapa unsur logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain:
a. Khrom (Cr) Digunakan untuk bumper mobil, dan adonan dengan baja menjadi stainless steel.
b. Besi (Fe) Merupakan logam yang paling murah, sebagai adonan dengan karbon menghasilkan baja untuk konstruksi bangunan, kendaraan beroda empat dan rel kereta api.
c. Nikel ( Ni ) Nikel padat sangat tahan terhadap udara dan air pada suhu biasa, oleh alasannya itu nikel dipakai sebagai lapisan pelindung dengan cara disepuh.
d. Tembaga (Cu) Tembaga banyak dipakai pada kabel listrik, perhiasan, dan uang logam. Campuran tembaga dengan timah menghasilkan perunggu sedangkan adonan tembaga dengan seng menghasilkan kuningan.
e. Seng (Zn) Seng sanggup dipakai sebagai atap rumah, perkakas rumah tangga, dan pelapis besi untuk mencegah karat.
f. Platina (Pt) Platina dipakai pada knalpot mobil, kontak listrik, dan dalam bidang kedokteran sebagai pengaman tulang yang patah.
g. Emas (Au) Emas merupakan logam sangat tidak reaktif, dan ditemukan dalam bentuk murni. Emas dipakai sebagai pemanis dan komponen listrik berkualitas tinggi. Campuran emas dengan perak banyak dipakai sebagai materi koin.
2. Unsur non logam
Pada umumnya unsur non logam mempunyai sifat tidak mengkilap, penghantar arus listrik yang buruk, dan tidak sanggup ditempa. Secara umum non logam merupakan penghantar panas yang buruk, namun terdapat satu unsur non logam yang sanggup menghantarkan panas dengan baik yaitu grafit. Beberapa unsur non logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain:
a. Fluor (F) Senyawa fluorid yang dicampur dengan pasta gigi berfungsi menguatkan gigi, freon – 12 sebagai pendingin kulkas dan AC.
b. Brom (Br) Senyawa brom dipakai sebagai obat penenang saraf, film fotografi, dan materi adonan zat pemadam kebakaran
c. Yodium (I) Senyawa yodium dipakai sebagai antiseptik luka, tambahan yodium dalam garam dapur, dan sebagai materi tes amilum (karbohidrat) dalam industri tepung
3. Unsur semi logam (Metaloid)
Unsur semi logam mempunyai sifat antara logam dan non logam. Beberapa unsur semi logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain :
a. Silikon (Si) Terdapat di alam terbanyak kedua setelah oksigen, yakni 28 %dari kerak bumi. Senyawa silikon banyak dipakai dalam peralatan pemotong dan pengampelasan, untuk semi konduktor, serta materi untuk menciptakan gelas dan keramik.
b. Germanium ( Ge ) Keberadaan germanium di alam sangat sedikit, diperoleh dari watu bara dan batuan seng pekat. Germanium merupakan materi semikonduktor, yaitu pada suhu rendah berfungsi sebagai isolator sedangkan pada suhu tinggi sebagai konduktor.
Seorang hebat kimia yang berjulukan Demitri Mendleev (1834 1907) mengajukan susunan tabel sistem periodik unsur-unsur. Bagaimanakah nama dan lambang unsur dituliskan? Banyaknya unsur yang terdapat di alam cukup menyulitkan kita untuk mengingat-ingat nama unsur. Oleh alasannya itu, dibutuhkan suatu tata cara untuk memudahkan kita mengingat nama unsur tersebut.
Jons Jacob Berzelius (1779 1848), memperkenalkan tata cara penulisan nama dan lambang unsur, yaitu :
1. Setiap unsur dilambangkan dengan satu abjad yang diambil dari abjad awal nama unsur tersebut.
2. Lambang unsur ditulis dengan abjad kapital.
3. Untuk unsur yang mempunyai abjad awal sama, maka penulisan nama dibedakan dengan cara menambah satu abjad di belakangnya dan ditulis dengan abjad kecil.
Contoh: Unsur Karbon ditulis C, oksigen ditulis O, Aluminium ditulis Al, Kalsium ditulis Ca.
Tabel Unsur
Tabel Unsur
B. SENYAWA
Konsep: Senyawa yaitu gabungan dari beberapa unsur yang terbentuk melalui reaksi kimia.
Senyawa mempunyai sifat yang berbeda dengan unsur-unsur penyusunnya. Misal, dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen sanggup bergabung membentuk molekul air (H2O). Hidrogen yaitu gas yang sangat ringan dan gampang terbakar, sedangkan oksigen yaitu gas yang terdapat di udara yang sangat dibutuhkan badan kita untuk pembakaran.
Tampak terang bahwa sifat air berbeda dengan sifat hidrogen dan oksigen. Contoh lain senyawa yaitu garam dapur (NaCl). Garam dapur disusun oleh unsur natrium dan unsur klor. Natrium mempunyai sifat logam yang ringan, sedangkan klor yaitu suatu gas beracun. Dua unsur tersebut digabung membentuk garam dapur berupa mineral yang sangat dibutuhkan oleh badan kita.
Senyawa termasuk zat tunggal yang tersusun dari beberapa unsur dengan perbandingan massa tetap. Di alam ini terdapat kurang lebih 10 juta senyawa. Air (H2O) merupakan senyawa paling banyak terdapat di alam.
Bagaimanakah tata cara penulisan senyawa? Senyawa dituliskan dalam wujud rumus kimia. Rumus kimia yaitu zat yang terdiri dari kumpulan lambang-lambang unsur dengan komposisi tertentu. Komposisi tersebut berupa bilangan yang menyatakan jumlah atom penyusunnya (angka indeks). Misal, suatu senyawa terdiri dari atom unsur natrium (Na) dan atom unsur klor (Cl). Jika angka indeks masing-masing atom unsur yaitu 1 dan 1, maka rumus kimia senyawa yang dibuat sebagai berikut :
Angka indeks Na = 1, angka indeks Cl = 1, Makara rumus kimia senyawa tersebut yaitu NaCl ( Natrium klorida ).
Rumus kimia sanggup berupa rumus molekul dan rumus empiris. Rumus molekul yaitu rumus kimia yang menyatakan jenis dan jumlah atom yang menyusun zat. Misal, C2H4 (Etena), H2O (air). Rumus empiris yaitu rumus kimia yang menyatakan perbandingan terkecil jumlah atom–atom pembentuk senyawa. Misal, rumus kimia C2H4, maka rumus empiris senyawa tersebut yaitu CH2.
Joseph Lonis Proust (1754 1826) seorang ilmuwan dari Perancis mengemukakan aturan perbandingan tetap atau sering dikenal dengan aturan Proust, yaitu : perbandingan berat unsur-unsur penyusun senyawa yaitu tetap. Eksperimen yang dilakukan Proust yaitu reaksi antara unsur hidrogen dan oksigen sehingga terbentuk air (H2O). Dari percobaan yang dilakukan oleh Proust ditarik kesimpulan bahwa:
1. Air tersusun dari oksigen dan hidrogen dengan perbandingan massa unsur oksigen banding hidrogen yaitu 8 : 1
2. Jumlah zat sebelum dan setelah reaksi yaitu tetap.
Senyawa-senyawa gres ditemukan dan dipisahkan dari tumbuh– tumbuhan. Misal, jeruk diketahui mengandung vitamin C, setelah dilakukan pemisahan ternyata jeruk mengandung asam askorbat. Struktur vitamin C ditemukan, maka dilakukan sintesis untuk menciptakan vitamin C di laboratorium. Rumus senyawa merupakan gabungan lambang unsur yang menawarkan jenis unsur pembentuk senyawa dan jumlah atom masing-masing unsur. Misal, sukrosa mempunyai rumus senyawa C12H22O11. Sukrosa tersusun dari 12 atom karbon, 22 atom hidrogen, dan 11 atom oksigen.
Tabel Contoh Senyawa
Tabel Contoh Senyawa
C. CAMPURAN
Konsep: Campuran yaitu gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa melalui reaksi kimia.
Saat kau menciptakan minuman teh, zat apa sajakah yang dicampur? Saat kau melarutkan garam atau gula pasir ke dalam gelas yang berisi air, apa yang sanggup kau amati? Nah, simak klarifikasi berikut! Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai campuran. Misal, air sungai, tanah, udara, makanan, minuman, larutan garam, larutan gula, dll. Sifat orisinil zat pembentuk adonan ada yang masih sanggup dibedakan satu sama lain, ada pula yang tidak sanggup dibedakan. Di dalam udara tercampur beberapa unsur yang berupa gas, antara lain: nitrogen, oksigen, karbon dioksida dan gas-gas lain. Udara segar yang kita hirup mengandung oksigen yang lebih banyak daripada udara yang tercemar. Dalam udara juga tersusun dari beberapa senyawa, antara lain : asap dan deb
Perbedaan Campuran dan Senyawa
Perbedaan Campuran dan Senyawa
Campuran dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
1. Campuran Homogen
Campuran antara dua zat atau lebih yang partikel-partikel penyusun tidak sanggup dibedakan lagi disebut adonan homogen. Campuran homogen sering disebut dengan larutan. Contoh adonan homogen, antara lain: adonan air dengan gula dinamakan larutan gula, adonan air dengan garam dinamakan larutan garam. Ukuran partikel dalam larutan mempunyai diameter sekitar 0,000000001 m, dan tidak sanggup dilihat dengan mikroskop. Beberapa referensi adonan homogen di atas yaitu adonan antar zat cair. Adakah adonan antar logam, sehingga terbentuk adonan homogen? Terdapat adonan antara logam dengan logam lain sehingga terbentuk adonan homogen. Misal, Stainless steel banyak dipakai untuk keperluan alat-alat kesehatan dan rumah tangga. Stainless steel merupakan adonan logam besi, krom, dan nikel.
Tahukah kau emas merupakan adonan homogen? Pencampuran logam dilakukan dengan melelehkan logam-logam tersebut. Campuran logam satu dengan logam lain dinamakan paduan logam. Emas murni merupakan logam yang lunak, gampang dibengkokkan. Agar emas menjadi keras sehingga sulit untuk dibengkokkan, maka emas murni tersebut dicampur dengan logam lain yaitu tembaga. Perhiasan yang dijual mempunyai kadar 22 karat, 20 karat atau 18 karat. Apa arti kalimat tersebut? Emas murni mempunyai kadar 24 karat, sedangkan emas yang sudah dicampur dengan logam tembaga mempunyai kadar 22 karat, 20 karat, atau 18 karat. Semakin sedikit kadar emas yang dimiliki, semakin banyak kandungan tembaga di dalam emas tersebut. Kadangkala dalam adonan emas dan tembaga masih dicampur lagi dengan perak. Hal ini dilakukan semoga menambah menarik penampilan emas tersebut. Campuran antara emas, tembaga dan perak menghasilkan emas berwarna putih yang biasa disebut emas putih.
Jenis adonan homogen, antara lain: adonan gas dalam gas, adonan gas dalam zat cair, adonan gas dalam zat padat, adonan zat cair dalam zat cair, dan adonan zat padat dalam zat cair. Coba kau klasifikasikan zat-zat di sekitarmu yang termasuk adonan homogen!
2. Campuran Heterogen
Campuran antara dua macam zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih sanggup dibedakan satu sama lainnya disebut adonan heterogen. Contoh adonan heterogen : tanah, air sungai, makanan, minuman, air laut, adonan kue, adonan beton cor, dll. Pada adonan heterogen dinding pembatas antar zat masih sanggup dilihat, misal adonan air dengan minyak, adonan besi dan pasir, adonan serbuk besi dan air, dll.
Di dalam adonan heterogen dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :
a. Koloid
Partikel-partikel pada koloid hanya sanggup dilihat dengan mikroskop ultra. Ukuran partikel antara 0,5 m s.d 1 mm. Contoh koloid: susu, asap, kabut, agar-agar.
b. Suspensi
Partikel-partikel pada suspensi hanya sanggup dilihat dengan mikroskop biasa. Ukuran partikel antara lebih besar dari 0,3 m. Contoh suspensi: minyak dengan air, air keruh, dan air kapur.
Konsep: Unsur yaitu zat tunggal yang tidak sanggup diuraikan lagi menjadi zat lain dengan reaksi kimia biasa.
Materi tersusun dari beberapa partikel penyusun. Para ilmuwan mengklasifikasikan zat atau materi menjadi dua kelompok, yaitu: zat tunggal dan campuran. Unsur dan senyawa termasuk dalam golongan zat tunggal. Nah, apa yang dimaksud dengan unsur? Unsur terdiri dari logam dan non logam.
Zat murni mempunyai sifat yang membedakan dengan zat lainnya. Misal, unsur hidrogen hanya tersusun dari atom-atom hidrogen saja. Unsur oksigen hanya tersusun dari atom-atom oksigen saja. Sifat oksigen dan hidrogen tidak tampak pada zat yang dibuat dari keduanya, misal air (H2O). Di alam terdapat 92 jenis unsur alami, sedangkan selebihnya yaitu unsur buatan. Jumlah keseluruhan unsur di alam kira-kira 106 jenis unsur.
Unsur dikelompokkan menjadi tiga (3) bagian, yaitu :
1. Unsur logam
Secara umum unsur logam mempunyai sifat berwarna putih mengkilap, mempunyai titik lebur rendah, sanggup menghantarkan arus listrik, sanggup ditempa dan sanggup menghantarkan kalor atau panas. Pada umumnya logam merupakan zat padat, namun terdapat satu unsur logam yang berwujud cair yaitu air raksa. Beberapa unsur logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain:
a. Khrom (Cr) Digunakan untuk bumper mobil, dan adonan dengan baja menjadi stainless steel.
b. Besi (Fe) Merupakan logam yang paling murah, sebagai adonan dengan karbon menghasilkan baja untuk konstruksi bangunan, kendaraan beroda empat dan rel kereta api.
c. Nikel ( Ni ) Nikel padat sangat tahan terhadap udara dan air pada suhu biasa, oleh alasannya itu nikel dipakai sebagai lapisan pelindung dengan cara disepuh.
d. Tembaga (Cu) Tembaga banyak dipakai pada kabel listrik, perhiasan, dan uang logam. Campuran tembaga dengan timah menghasilkan perunggu sedangkan adonan tembaga dengan seng menghasilkan kuningan.
e. Seng (Zn) Seng sanggup dipakai sebagai atap rumah, perkakas rumah tangga, dan pelapis besi untuk mencegah karat.
f. Platina (Pt) Platina dipakai pada knalpot mobil, kontak listrik, dan dalam bidang kedokteran sebagai pengaman tulang yang patah.
g. Emas (Au) Emas merupakan logam sangat tidak reaktif, dan ditemukan dalam bentuk murni. Emas dipakai sebagai pemanis dan komponen listrik berkualitas tinggi. Campuran emas dengan perak banyak dipakai sebagai materi koin.
2. Unsur non logam
Pada umumnya unsur non logam mempunyai sifat tidak mengkilap, penghantar arus listrik yang buruk, dan tidak sanggup ditempa. Secara umum non logam merupakan penghantar panas yang buruk, namun terdapat satu unsur non logam yang sanggup menghantarkan panas dengan baik yaitu grafit. Beberapa unsur non logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain:
a. Fluor (F) Senyawa fluorid yang dicampur dengan pasta gigi berfungsi menguatkan gigi, freon – 12 sebagai pendingin kulkas dan AC.
b. Brom (Br) Senyawa brom dipakai sebagai obat penenang saraf, film fotografi, dan materi adonan zat pemadam kebakaran
c. Yodium (I) Senyawa yodium dipakai sebagai antiseptik luka, tambahan yodium dalam garam dapur, dan sebagai materi tes amilum (karbohidrat) dalam industri tepung
3. Unsur semi logam (Metaloid)
Unsur semi logam mempunyai sifat antara logam dan non logam. Beberapa unsur semi logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain :
a. Silikon (Si) Terdapat di alam terbanyak kedua setelah oksigen, yakni 28 %dari kerak bumi. Senyawa silikon banyak dipakai dalam peralatan pemotong dan pengampelasan, untuk semi konduktor, serta materi untuk menciptakan gelas dan keramik.
b. Germanium ( Ge ) Keberadaan germanium di alam sangat sedikit, diperoleh dari watu bara dan batuan seng pekat. Germanium merupakan materi semikonduktor, yaitu pada suhu rendah berfungsi sebagai isolator sedangkan pada suhu tinggi sebagai konduktor.
Seorang hebat kimia yang berjulukan Demitri Mendleev (1834 1907) mengajukan susunan tabel sistem periodik unsur-unsur. Bagaimanakah nama dan lambang unsur dituliskan? Banyaknya unsur yang terdapat di alam cukup menyulitkan kita untuk mengingat-ingat nama unsur. Oleh alasannya itu, dibutuhkan suatu tata cara untuk memudahkan kita mengingat nama unsur tersebut.
Jons Jacob Berzelius (1779 1848), memperkenalkan tata cara penulisan nama dan lambang unsur, yaitu :
1. Setiap unsur dilambangkan dengan satu abjad yang diambil dari abjad awal nama unsur tersebut.
2. Lambang unsur ditulis dengan abjad kapital.
3. Untuk unsur yang mempunyai abjad awal sama, maka penulisan nama dibedakan dengan cara menambah satu abjad di belakangnya dan ditulis dengan abjad kecil.
Contoh: Unsur Karbon ditulis C, oksigen ditulis O, Aluminium ditulis Al, Kalsium ditulis Ca.
Tabel Unsur
Tabel Unsur
B. SENYAWA
Konsep: Senyawa yaitu gabungan dari beberapa unsur yang terbentuk melalui reaksi kimia.
Senyawa mempunyai sifat yang berbeda dengan unsur-unsur penyusunnya. Misal, dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen sanggup bergabung membentuk molekul air (H2O). Hidrogen yaitu gas yang sangat ringan dan gampang terbakar, sedangkan oksigen yaitu gas yang terdapat di udara yang sangat dibutuhkan badan kita untuk pembakaran.
Tampak terang bahwa sifat air berbeda dengan sifat hidrogen dan oksigen. Contoh lain senyawa yaitu garam dapur (NaCl). Garam dapur disusun oleh unsur natrium dan unsur klor. Natrium mempunyai sifat logam yang ringan, sedangkan klor yaitu suatu gas beracun. Dua unsur tersebut digabung membentuk garam dapur berupa mineral yang sangat dibutuhkan oleh badan kita.
Senyawa termasuk zat tunggal yang tersusun dari beberapa unsur dengan perbandingan massa tetap. Di alam ini terdapat kurang lebih 10 juta senyawa. Air (H2O) merupakan senyawa paling banyak terdapat di alam.
Bagaimanakah tata cara penulisan senyawa? Senyawa dituliskan dalam wujud rumus kimia. Rumus kimia yaitu zat yang terdiri dari kumpulan lambang-lambang unsur dengan komposisi tertentu. Komposisi tersebut berupa bilangan yang menyatakan jumlah atom penyusunnya (angka indeks). Misal, suatu senyawa terdiri dari atom unsur natrium (Na) dan atom unsur klor (Cl). Jika angka indeks masing-masing atom unsur yaitu 1 dan 1, maka rumus kimia senyawa yang dibuat sebagai berikut :
Angka indeks Na = 1, angka indeks Cl = 1, Makara rumus kimia senyawa tersebut yaitu NaCl ( Natrium klorida ).
Rumus kimia sanggup berupa rumus molekul dan rumus empiris. Rumus molekul yaitu rumus kimia yang menyatakan jenis dan jumlah atom yang menyusun zat. Misal, C2H4 (Etena), H2O (air). Rumus empiris yaitu rumus kimia yang menyatakan perbandingan terkecil jumlah atom–atom pembentuk senyawa. Misal, rumus kimia C2H4, maka rumus empiris senyawa tersebut yaitu CH2.
Joseph Lonis Proust (1754 1826) seorang ilmuwan dari Perancis mengemukakan aturan perbandingan tetap atau sering dikenal dengan aturan Proust, yaitu : perbandingan berat unsur-unsur penyusun senyawa yaitu tetap. Eksperimen yang dilakukan Proust yaitu reaksi antara unsur hidrogen dan oksigen sehingga terbentuk air (H2O). Dari percobaan yang dilakukan oleh Proust ditarik kesimpulan bahwa:
1. Air tersusun dari oksigen dan hidrogen dengan perbandingan massa unsur oksigen banding hidrogen yaitu 8 : 1
2. Jumlah zat sebelum dan setelah reaksi yaitu tetap.
Senyawa-senyawa gres ditemukan dan dipisahkan dari tumbuh– tumbuhan. Misal, jeruk diketahui mengandung vitamin C, setelah dilakukan pemisahan ternyata jeruk mengandung asam askorbat. Struktur vitamin C ditemukan, maka dilakukan sintesis untuk menciptakan vitamin C di laboratorium. Rumus senyawa merupakan gabungan lambang unsur yang menawarkan jenis unsur pembentuk senyawa dan jumlah atom masing-masing unsur. Misal, sukrosa mempunyai rumus senyawa C12H22O11. Sukrosa tersusun dari 12 atom karbon, 22 atom hidrogen, dan 11 atom oksigen.
Tabel Contoh Senyawa
Tabel Contoh Senyawa
C. CAMPURAN
Konsep: Campuran yaitu gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa melalui reaksi kimia.
Saat kau menciptakan minuman teh, zat apa sajakah yang dicampur? Saat kau melarutkan garam atau gula pasir ke dalam gelas yang berisi air, apa yang sanggup kau amati? Nah, simak klarifikasi berikut! Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai campuran. Misal, air sungai, tanah, udara, makanan, minuman, larutan garam, larutan gula, dll. Sifat orisinil zat pembentuk adonan ada yang masih sanggup dibedakan satu sama lain, ada pula yang tidak sanggup dibedakan. Di dalam udara tercampur beberapa unsur yang berupa gas, antara lain: nitrogen, oksigen, karbon dioksida dan gas-gas lain. Udara segar yang kita hirup mengandung oksigen yang lebih banyak daripada udara yang tercemar. Dalam udara juga tersusun dari beberapa senyawa, antara lain : asap dan deb
Perbedaan Campuran dan Senyawa
Perbedaan Campuran dan Senyawa
Campuran dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
1. Campuran Homogen
Campuran antara dua zat atau lebih yang partikel-partikel penyusun tidak sanggup dibedakan lagi disebut adonan homogen. Campuran homogen sering disebut dengan larutan. Contoh adonan homogen, antara lain: adonan air dengan gula dinamakan larutan gula, adonan air dengan garam dinamakan larutan garam. Ukuran partikel dalam larutan mempunyai diameter sekitar 0,000000001 m, dan tidak sanggup dilihat dengan mikroskop. Beberapa referensi adonan homogen di atas yaitu adonan antar zat cair. Adakah adonan antar logam, sehingga terbentuk adonan homogen? Terdapat adonan antara logam dengan logam lain sehingga terbentuk adonan homogen. Misal, Stainless steel banyak dipakai untuk keperluan alat-alat kesehatan dan rumah tangga. Stainless steel merupakan adonan logam besi, krom, dan nikel.
Tahukah kau emas merupakan adonan homogen? Pencampuran logam dilakukan dengan melelehkan logam-logam tersebut. Campuran logam satu dengan logam lain dinamakan paduan logam. Emas murni merupakan logam yang lunak, gampang dibengkokkan. Agar emas menjadi keras sehingga sulit untuk dibengkokkan, maka emas murni tersebut dicampur dengan logam lain yaitu tembaga. Perhiasan yang dijual mempunyai kadar 22 karat, 20 karat atau 18 karat. Apa arti kalimat tersebut? Emas murni mempunyai kadar 24 karat, sedangkan emas yang sudah dicampur dengan logam tembaga mempunyai kadar 22 karat, 20 karat, atau 18 karat. Semakin sedikit kadar emas yang dimiliki, semakin banyak kandungan tembaga di dalam emas tersebut. Kadangkala dalam adonan emas dan tembaga masih dicampur lagi dengan perak. Hal ini dilakukan semoga menambah menarik penampilan emas tersebut. Campuran antara emas, tembaga dan perak menghasilkan emas berwarna putih yang biasa disebut emas putih.
Jenis adonan homogen, antara lain: adonan gas dalam gas, adonan gas dalam zat cair, adonan gas dalam zat padat, adonan zat cair dalam zat cair, dan adonan zat padat dalam zat cair. Coba kau klasifikasikan zat-zat di sekitarmu yang termasuk adonan homogen!
2. Campuran Heterogen
Campuran antara dua macam zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih sanggup dibedakan satu sama lainnya disebut adonan heterogen. Contoh adonan heterogen : tanah, air sungai, makanan, minuman, air laut, adonan kue, adonan beton cor, dll. Pada adonan heterogen dinding pembatas antar zat masih sanggup dilihat, misal adonan air dengan minyak, adonan besi dan pasir, adonan serbuk besi dan air, dll.
Di dalam adonan heterogen dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :
a. Koloid
Partikel-partikel pada koloid hanya sanggup dilihat dengan mikroskop ultra. Ukuran partikel antara 0,5 m s.d 1 mm. Contoh koloid: susu, asap, kabut, agar-agar.
b. Suspensi
Partikel-partikel pada suspensi hanya sanggup dilihat dengan mikroskop biasa. Ukuran partikel antara lebih besar dari 0,3 m. Contoh suspensi: minyak dengan air, air keruh, dan air kapur.
0 Komentar untuk "Ipa Vii Penggalan 3 Pembagian Terstruktur Mengenai Materi Dan Perubahannya"