Panjang menyatakan jarak antara dua titik.
Misalnya, panjang papan tulis yakni jarak antara titik pada ujung-ujung papan tulis, panjang bayi yang gres lahir yakni jarak dari ujung kaki hingga ujung kepala bayi itu.
Panjang memakai satuan dasar (SI) meter (m). Satu meter standar (baku) sama dengan jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299.792.458 sekon.
Untuk keperluan sehari-hari telah dibentuk alat-alat pengukur panjang tiruan dari meter standar, menyerupai , pita ukur, meteran gulung, mistar, dan jangka sorong.
Misalnya, panjang papan tulis yakni jarak antara titik pada ujung-ujung papan tulis, panjang bayi yang gres lahir yakni jarak dari ujung kaki hingga ujung kepala bayi itu.
Panjang memakai satuan dasar (SI) meter (m). Satu meter standar (baku) sama dengan jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299.792.458 sekon.
Untuk keperluan sehari-hari telah dibentuk alat-alat pengukur panjang tiruan dari meter standar, menyerupai , pita ukur, meteran gulung, mistar, dan jangka sorong.
Lihllllll
Selain meter, panjang juga dinyatakan dalam satuan-satuan yang lebih besar atau lebih kecil dari meter dengan cara menambahkan awalan-awalan menyerupai tercantum dalam Tabel 1.1.
Berdasarkan Tabel 1.1 tersebut, maka sanggup dikatakan bahwa: » 1 kilometer (km) = 1.000 meter (m) » 1 sentimeter (cm) = 1/100 meter (m) atau 0,01 m Sebaliknya, diperoleh » 1 m = 1/1.000 km = 0,001 km » 1 m = 100 cm Perhatikan Gambar 1.16.
Beberapa alat pengukur panjang, contohnya pita ukur atau metlin, penggaris atau mistar, jangka sorong, dan meteran gulung.
Meteran gulung dan penggaris bisa mengukur paling kecil hingga 1 mm, tetapi jangka sorong bisa mengukur hingga 0,1 mm. Pernahkah kau melihat bahwa alatalat pengukur panjang tersebut dipergunakan dalam pekerjaan? Sebutkan jenis pekerjaan beserta alat ukur panjang yang digunakan.
Dalam melaksanakan pengukuran, perhatikan posisi nol alat ukur. Untuk pengukuran panjang, ujung awal benda berimpit dengan angka nol pada alat ukur.
Selain itu, posisi mata harus tegak lurus dengan skala yang ditunjuk. Hal ini untuk menghindari kesalahan hasil pembacaan pengukuran (Gambar 1.17). Coba lakukan dan amati kesalahannya.
b. Massa
Setiap benda tersusun dari materi. Jumlah materi yang terkandung dalam suatu benda disebut massa benda. Dalam SI, massa diukur dalam satuan kilogram (kg). Misalnya, massa tubuhmu 52 kg, massa seekor kelinci 3 kg, massa sekantong gula 1 kg. Dalam kehidupan sehari-hari, orang memakai istilah “berat” untuk massa.
Namun sesungguhnya, massa tidak sama dengan berat. Massa suatu benda ditentukan oleh kandungan materinya dan tidak mengalami perubahan meskipun kedudukannya berubah. Sebaliknya, berat sangat bergantung pada kedudukan di mana benda tersebut berada.
Mengapa? Karena benda akan mempunyai gravitasi yang berbeda di daerah yang berbeda. Sebagai contoh, dikala astronot berada di bulan, beratnya tinggal 1/6 dari berat beliau dikala di bumi.
Dalam SI, massa memakai satuan dasar kilogram (kg), sedangkan berat memakai satuan N ewton (N).
Satu kilogram standar (baku) sama dengan massa sebuah silinder yang terbuat dari adonan platinumiridium yang disimpan di Sevres, Paris, Prancis (Gambar 1.18). Massa 1 kg setara dengan 1 liter air pada suhu 4oC.
Massa suatu benda sanggup diukur dengan neraca lengan (Gambar 1.19), sedangkan berat diukur dengan neraca pegas (Gambar 1.20).
Neraca lengan dan neraca pegas termasuk jenis neraca mekanik. Sekarang banyak dipakai jenis neraca lain yang lebih praktis, yaitu neraca digital. Pada neraca digital, hasil pengukuran massa pribadi sanggup diketahui, sebab muncul dalam bentuk angka dan satuannya.
Selain kilogram (kg), massa benda juga dinyatakan dalam satuan-satuan lain. Misalnya, gram (g) dan miligram (mg) untuk massa-massa yang kecil; ton (t) dan kuintal (kw) untuk massa-massa yang besar. » 1 ton = 10 kw = 1.000 kg » 1 kg = 1.000 g » 1 g = 1.000 mg Untuk menimbang massa benda dengan neraca Ohauss, ikutilah langkahlangkah pada gambar 1.21.
Contoh hasil pengukuran massa benda yakni sebagai berikut.
Massa benda = 100 g + 90 g + 7,5 g = 197,5 g
c. Waktu
Waktu yakni selang antara dua insiden atau dua peristiwa. Misalnya, waktu hidup seseorang dimulai semenjak ia dilahirkan hingga meninggal, waktu perjalanan diukur semenjak mulai bergerak hingga dengan simpulan gerak (berhenti). Waktu sanggup diukur dengan jam tangan atau stopwatch menyerupai terlihat pada Gambar 1.23.
Satuan SI untuk waktu yakni detik atau sekon (s). Satu sekon standar (baku) yakni waktu yang diharapkan atom Cesium untuk bergetar 9.192.631.770 kali.
Berdasarkan jam atom ini, hasil pengukuran waktu dalam selang waktu 300 tahun tidak akan bergeser lebih dari satu sekon.
Untuk peristiwa-peristiwa yang selang terjadinya cukup lama, waktu dinyatakan dalam satuan-satuan yang lebih besar, contohnya menit, jam, hari, bulan, tahun, dan abad. 1 hari = 24 jam 1 jam = 60 menit 1 menit = 60 sekon Untuk kejadian-kejadian yang cepat sekali, sanggup dipakai satuan milisekon (ms) dan mikrosekon (µs).
Berdasarkan uraian di atas, sanggup disimpulkan bahwa panjang, massa, dan waktu merupakan besaran pokok.
Berdasarkan hasil Konferensi Umum mengenai Berat dan Ukuran ke-14 tahun 1971, Sistem Internasional disusun mengacu pada tujuh besaran pokok menyerupai tercantum pada Tabel 1.2. Empat besaran pokok yang lain akan dipelajari pada bab-bab berikutnya.
Besaran-besaran yang sanggup diukur selain 7 (tujuh) besaran pokok pada Tabel 1.2 termasuk besaran turunan.
Disebut besaran turunan sebab besaran-besaran tersebut sanggup diturunkan dari besaran-besaran pokoknya. Misalnya, luas ruang kelasmu.
Jika ruang kelasmu berbentuk persegi, maka luasnya merupakan hasil perkalian panjang dengan lebar. Perhatikan, bahwa panjang dan lebar merupakan besaran pokok panjang.
Dalam SI, panjang diukur dengan satuan meter (m). Luas dalam SI mempunyai satuan meter x meter, atau meter persegi (m2 ). Contoh besaran turunan yang lainnya yakni volume, konsentrasi larutan, dan laju pertumbuhan.
a. Luas
Untuk benda yang berbentuk persegi, luas benda sanggup ditentukan dengan mengalikan hasil pengukuran panjang dengan lebarnya.
Bagaimanakah cara mengukur luas benda yang berbentuk tidak teratur, contohnya luas sehelai daun? Lakukan acara berikut.
b. Volume
Misalnya, kau mempunyai dua wadah, yakni kaleng besar dan kaleng kecil. Jika dipergunakan untuk menampung air, kaleng besar niscaya sanggup menampung air lebih banyak.
Hal tersebut terkait dengan besarnya ruangan yang terisi oleh materi, biasanya disebut volume.
Jika volume suatu benda lebih besar, maka benda itu sanggup menampung materi lebih banyak dibandingkan benda lain yang volumenya lebih kecil.
Volume merupakan besaran turunan yang berasal dari besaran pokok panjang. Volume benda padat yang bentuknya teratur, contohnya balok, sanggup ditentukan dengan mengukur terlebih dahulu panjang,
lebar, dan tingginya, kemudian mengalikannya. Jika kau mengukur panjang, lebar, dan tinggi balok memakai satuan sentimeter (cm), maka volume balok yang diperoleh dalam satuan sentimeter kubik (cm3 ).
Jika, panjang, lebar, dan tinggi diukur dalam satuan meter (m), maka volume yang diperoleh satuannya meter kubik (m3 ). Bagaimana cara memilih volume suatu zat cair?
Zat cair tidak mempunyai bentuk yang tetap. Bentuk zat cair selalu mengikuti bentuk wadahnya. Oleh sebab itu, kalau zat cair dituangkan ke dalam gelas ukur, menyerupai ditunjukkan Gambar 1.26, ruang gelas ukur yang terisi zat cair sama dengan volume zat cair tersebut.
Volume zat cair sanggup dibaca pada skala sesuai ketinggian permukaan zat cair di dalam gelas ukur tersebut.
Seperti yang kau lihat pada Gambar 1.26, hasil pembacaan volume air dengan gelas ukur di atas mempunyai satuan mL, akronim dari mililiter.
Dalam kehidupan sehari-hari, volume zat cair biasanya dinyatakan dalam satuan mililiter (mL) atau liter (L). 1 L = 1 dm3 1 L = 1.000 mL 1 mL = 1 cm3
c. Konsentrasi
Larutan Misalnya, kau menciptakan larutan gula dengan memasukkan gula ke dalam air, kemudian kau cicipi. Jika kurang manis, kau sanggup menambahkan gula lagi. Makin banyak gula yang ditambahkan, makin anggun rasa larutan itu.
Selain rasa anggun yang bersifat kualitatif (hasil indra pengecap), adakah besaran yang sanggup dipakai untuk menggambarkan banyaknya gula dan air di dalam larutan tersebut? Salah satu besaran yang sanggup dipakai yakni konsentrasi larutan (K).
Ada banyak cara untuk merumuskan konsentrasi larutan. Pada tumpuan larutan tersebut, konsentrasi sanggup dirumuskan sebagai massa gula (zat terlarut) dibagi volume air (zat pelarut), yaitu:
d. Laju Pertumbuhan
Besaran panjang dan waktu sanggup dipakai untuk memilih pertumbuhan tanaman. Misalkan, kau menanam jagung.
Pada pengukuran awal, diperoleh tinggi tumbuhan 20 cm. Dalam waktu 10 hari, tingginya menjadi 60 cm. Kamu sanggup memilih laju pertumbuhan jagung tersebut dengan perhitungan sebagai berikut:
Disebut besaran turunan sebab besaran-besaran tersebut sanggup diturunkan dari besaran-besaran pokoknya. Misalnya, luas ruang kelasmu.
Jika ruang kelasmu berbentuk persegi, maka luasnya merupakan hasil perkalian panjang dengan lebar. Perhatikan, bahwa panjang dan lebar merupakan besaran pokok panjang.
Dalam SI, panjang diukur dengan satuan meter (m). Luas dalam SI mempunyai satuan meter x meter, atau meter persegi (m2 ). Contoh besaran turunan yang lainnya yakni volume, konsentrasi larutan, dan laju pertumbuhan.
a. Luas
Untuk benda yang berbentuk persegi, luas benda sanggup ditentukan dengan mengalikan hasil pengukuran panjang dengan lebarnya.
Bagaimanakah cara mengukur luas benda yang berbentuk tidak teratur, contohnya luas sehelai daun? Lakukan acara berikut.
b. Volume
Misalnya, kau mempunyai dua wadah, yakni kaleng besar dan kaleng kecil. Jika dipergunakan untuk menampung air, kaleng besar niscaya sanggup menampung air lebih banyak.
Hal tersebut terkait dengan besarnya ruangan yang terisi oleh materi, biasanya disebut volume.
Jika volume suatu benda lebih besar, maka benda itu sanggup menampung materi lebih banyak dibandingkan benda lain yang volumenya lebih kecil.
Volume merupakan besaran turunan yang berasal dari besaran pokok panjang. Volume benda padat yang bentuknya teratur, contohnya balok, sanggup ditentukan dengan mengukur terlebih dahulu panjang,
lebar, dan tingginya, kemudian mengalikannya. Jika kau mengukur panjang, lebar, dan tinggi balok memakai satuan sentimeter (cm), maka volume balok yang diperoleh dalam satuan sentimeter kubik (cm3 ).
Jika, panjang, lebar, dan tinggi diukur dalam satuan meter (m), maka volume yang diperoleh satuannya meter kubik (m3 ). Bagaimana cara memilih volume suatu zat cair?
Zat cair tidak mempunyai bentuk yang tetap. Bentuk zat cair selalu mengikuti bentuk wadahnya. Oleh sebab itu, kalau zat cair dituangkan ke dalam gelas ukur, menyerupai ditunjukkan Gambar 1.26, ruang gelas ukur yang terisi zat cair sama dengan volume zat cair tersebut.
Volume zat cair sanggup dibaca pada skala sesuai ketinggian permukaan zat cair di dalam gelas ukur tersebut.
Seperti yang kau lihat pada Gambar 1.26, hasil pembacaan volume air dengan gelas ukur di atas mempunyai satuan mL, akronim dari mililiter.
Dalam kehidupan sehari-hari, volume zat cair biasanya dinyatakan dalam satuan mililiter (mL) atau liter (L). 1 L = 1 dm3 1 L = 1.000 mL 1 mL = 1 cm3
c. Konsentrasi
Larutan Misalnya, kau menciptakan larutan gula dengan memasukkan gula ke dalam air, kemudian kau cicipi. Jika kurang manis, kau sanggup menambahkan gula lagi. Makin banyak gula yang ditambahkan, makin anggun rasa larutan itu.
Selain rasa anggun yang bersifat kualitatif (hasil indra pengecap), adakah besaran yang sanggup dipakai untuk menggambarkan banyaknya gula dan air di dalam larutan tersebut? Salah satu besaran yang sanggup dipakai yakni konsentrasi larutan (K).
Ada banyak cara untuk merumuskan konsentrasi larutan. Pada tumpuan larutan tersebut, konsentrasi sanggup dirumuskan sebagai massa gula (zat terlarut) dibagi volume air (zat pelarut), yaitu:
d. Laju Pertumbuhan
Besaran panjang dan waktu sanggup dipakai untuk memilih pertumbuhan tanaman. Misalkan, kau menanam jagung.
Pada pengukuran awal, diperoleh tinggi tumbuhan 20 cm. Dalam waktu 10 hari, tingginya menjadi 60 cm. Kamu sanggup memilih laju pertumbuhan jagung tersebut dengan perhitungan sebagai berikut:
0 Komentar untuk "Ipa Vii Serpihan 1 Objek Ipa Dan Pengamatannya"