Memaknai Inisial ‘SN’ dalam Kartun Clekit Edisi 19 September 2017
Pada Selasa, 19 September 2017 harian Jawa Pos menurunkan Kartun Clekit Karya Wahyu Kokkang. Dalam kartun tersebut digambarkan ada kerumunan orang, sedang membaca satu koran (mungkin korannya Jawa Pos). Berita utama dalam koran tersebut adalah PANGGILAN KEDUA, TERSANGKA SN MANGKIR LAGI.
Tentu Publik sudah tahu bahwa SN yang disindir dalam berita koran dalam kartun tersebut adalah Setya Novanto, ketua DPR RI saat ini yang juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi oleh KPK.
Dalam kartun di atas, ada karakter yang bertanya, “SN itu apa sih?”, kerumunan orang menjawab dengan memanjangkan singkatannya, berturut-turut adalah,
Suka Ngeles
Sering Ngobyek
Sangat Nyebelin
Senang Ngeyel
Semakin Ngawur
Dan yang terakhir berkomentar adalah tokoh Clekit dengan celetukan yang sangat ngawur yaitu, Sungguh Nterlalu... Semakin megeli karena Clekit mengucapkan kalimat itu dengan muka tanpa dosa dan penuh penghayatan disertai senyum di wajahnya.
Sebenarnya, inisial SN yang dipanjangkan oleh Wahyu Kokkang melalui karakter-karakter dalam kartun di atas berdasarkan kondisi yang diyakini sebagai kebenaran menurut sebagian besar publik. Mari kita bahas satu-persatu nama baru SN dalam daftar di atas.
Suka Ngeles
Ngeles adalah istilah yang digunakan untuk tindakan menghindar baik menghindari tuduhan maupun menghindar dari hantaman, pukulan, atau lemparan. SN berulangkali bisa menghindari tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Jabatan Ketua DPR yang sempat lepas dari dirinya bahkan bisa diraih kembali melalui mekanisme internal partainya.
Penggunaan kata ‘suka’ dalam frasa ‘suka ngeles’ menunjukkan bahwa SN ‘berulang kali’ ngeles. Jadi, ada banyak sekali tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepadanya tapi berhasil ngeles.
Sering Ngobyek
Ngobyek, adalah istilah dalam masyarakat yang setali tiga uang dengan ‘cari ceperan’ atau mencari pekerjaan insidental untuk mendapatkan keuntungan. Bukan pekerjaan utama, tapi biasanya hasilnya besar. Kata ngobyek sepertinya tidak bisa diganti dengan kata ngobjek, karena nilai rasa maknanya bisa berbeda.
Penggunaan kata ‘sering’ menunjukkan berkali-kali melakukan tindakan ‘pekerjaan’ yang bisa disebut ‘mencari keuntungan’ di luar pekerjaan resminya.
Sangat Nyebelin
Tentu saja, jika ada tokoh yang suka ngeles, dan sering ngobyek apalagi kalau obyekannya tidak benar, akan membuat orang lain sebal alias jengah. Yang dalam bahasa santai artinya nyebelin. Membuat Jengkel. Siapa yang jengkel? Tentu saja banyak orang.
Senang Ngeyel
Ngeyel adalah istilah lain dari ‘maksa’. Misalnya ada anak kecil yang dilarang makan es krim tapi masih memaksakan kehendaknya untuk bisa memakan es krim, maka disebut ngeyel.
Ini yang masih belum bisa saya temukan dalam koran yang dibaca para karakter di atas. SN ngeyel dalam hal apa ya?
Semakin Ngawur
Semakin ngawur menunjukan bahwa tindakan-tindakan yang dilakukannya semakin (kelihatan) jika ngawur alias serampangan, alias tidak sesuai dengan aturan. Penggunaan kata semakin menunjukkan bahwa sejak lama tokoh yang dimaksud adalah orang yang ngawur, kemudian bertambah ngawur lagi.
Yang terakhir, yang pamungkas adalah ucapan Clekit: Sungguh Nterlalu
Adalah kutipan dari kalimat yang identik dengan Bang Haji Rhoma Irama. Tentu telah dimodifikasi. Selain memiliki tujuan untuk kejenakaan, penggunaan sungguh nterlalu juga memiliki makna bahwa, ngelesnya, ngobyeknya, ngeyelnya, ngawunya, dan nyebelinnya sudah sungguh keterlaluan.
Makna yang lebih mendalam, silahkan tanya Wahyu Kokkang sendiri, tapi biasanya dia tidak pernah mau menjawab.
Salam Nyelekit!
0 Komentar untuk "Memaknai Inisial ‘SN’ dalam Kartun Clekit Edisi 19 September 2017"