Adalah suatu harapan sekaligus juga kekhawatiran … Apakah orang ini sungguh-sungguh jodohku?? Apakah orang yang kuimpikan itu sungguh-sungguh ada dan bila ia memang ada, bagaimana saya mengetahuinya?
Untuk menjadi yakin bahwa kita diciptakan bagi satu sama lain, kita perlu meluangkan waktu untuk mengenal satu sama lain dengan baik. Kita perlu saling mengembangkan secara mendalam dab mendapatkan kenyataan bahwa ia berbeda dariku. Juga sepakat kiranya mendiskusikan bersama beberapa pertanyaan seperti: Apakah kita akan bisa untuk saling menyayangi sepanjang hidup kita? Apakah kita akan bisa menghadapi kesulitan-kesulitan hidup bersama-sama? Apakah kita cukup menyayangi satu-sama lain untuk bisa mengatasi kekurangan-kekurangan kita masing-masing? Mengenali permasalahan-permasalahan ini akan memungkinkan kita untuk mengambil suatu keputusan yang bebas: Ya, bersama dialah saya ingin melewatkan seluruh sisa hidupku, mempunyai bawah umur dan membangun sebuah keluarga. Sehingga pilihan untuk membuat janji yang total dan niscaya itu dilandasi oleh kepercayaan penuh dan harapan.
Hal lain yang penting untuk disadari yaitu kebebasan untuk mengakhiri suatu relasi dengan seseorang lantaran kita menyadari bahwa bagaimanapun, kita tidak diciptakan untuk satu sama lain, bahwa kita tidak akan bisa mengatasi perbedaan-perbedaan dalam temperamen, budaya ataupun usia, atau bahwa kita tidak sanggup mendapatkan keterbatasan-keterbatasan calon pasangan kita, dsb. Pilihan ini harus sanggup diambil tanpa harus dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran seperti: “aku sangat ingin menikah dan mempunyai anak-anak”, “Segalanya akan berjalan lancar sehabis kami menikah” atau, “Orangtuaku sangat menyukainya”. Kita juga harus hati-hati dengan tidak membiarkan diri kita ditekan oleh masyarakat atau keluarga, tidak mengidolakan pasangan, atau menjadi saling tergantung secara fisik dan emosi. Ini sanggup terjadi tanpa kita sadari.
Sesungguhnya, keputusan ini yaitu suatu janji atas seluruh hidup kita, sebagaimana juga hal ini merupakan janji dari pasangan kita dan bawah umur yang akan dilahirkan kelak. Itulah sebabnya mengapa kita sanggup menyampaikan bahwa ijab kabul bukan hanya merupakan awal dari suatu hidup bersama, tapi juga merupakan suatu simpulan dari jalan panjang yang kita jalani bersama yang membuat kita menyadari bahwa kita memang diciptakan untuk satu sama lain.
0 Komentar untuk "Jodohku Tulang Rusukku Ada Dimana?"