Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surat An-Nisa ayat 56, yang berbunyi :
ان الذين كفروا بايتنا سوف نصليهم نارا، كلما نضجت جلودهم بدلنهم جلودا غير ها ليذوق االعذاب، أن الله كان عزيزا حكيما
Artinya : Sesungguhnya orang-orang kafir terhadap ayat-ayat kami, kelak akan kami masukan mereka ke dalam neraka, setiap kali kulit mereka terbakar hangus, kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, biar mereka mencicipi kepedihan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Qs. An-Nisa ayat 56)
Majalah Percikan Iman edisi terbit tahun 2001, pernah memuat perihal problem kulit insan dengan tema Bila kulit terbakar hangus, sakit pedih tak terasa lagi. kajian judul ini menciptakan hati penasaran, untuk klarifikasi selengkapnya berikut ini.
Para ulama menafsirkan ayat di atas sebagai peringatan yang keras perihal pedihnya di neraka kelak. Tetapi bagi Profesor Tajaten Tahasen, seorang Dekan Fakultas Farmasi Universitas Chiang Mai, Thailand, ayat ini menandakan kebenaran Al Qur'an.
Kisahnya bermula ketika ia mengikuti sebuah seminar di Saudi Arabia. Ia membaca makalah Professor Keith Moore, spesialis Embriology terkemuka dari Kanada. Dalam makalah itu Profesor Keith Moore menyampaikan bahwa banyak ayat Al Qur’an yang sejalan dengan ilmu pengetahuan modern.
Profesor Tajaten Tahasen ketika itu sangat terkesan dan ingin tau untuk mengetahui lebih jauh pembahasan ini. Kemudian ia menemukan sebuah surat dalam Al Qur’an yang sejalan dengan ilmu yang di gelutinya yaitu surat An Nisa ayat 56.
Wallaahu A'lam.
Menurutnya, ayat di atas tak pelak lagi menunjukkan fenomena Dermatologi yang gres saja di temukan oleh sains modern, bahwa seluruh kulit insan mempunyai ujung-ujung syaraf perasa (sensorik), sehingga apabila kulit insan terkena luka bakar yang cukup dalam atau bahkan seluruh kulitnya hangus terbakar, rasa sakit murung yang biasa di alami ketika luka akan menghilang dan tidak akan terasa lagi, sehingga penderita tidak mencicipi keperihan dan kepedihan.
Fenomena tersebut, menciptakan Profesor Tajaten Tahasen merenung dan berkata, ”Mustahil pengetahuan menyerupai ini diketahui oleh insan 1400 tahun yang silam. Lantas, dari mana datangnya isu tadi? Kebetulankah? Tidak mungkin?
Kemudian ia bertanya, Siapakah yang menulis Al Qur’an?
Di jawab oleh seorang muslim, yang menurunkan Al Qur’an yakni Allah.
Sang Professor itu kebingungan, siapakah Allah? Allah, dialah sang pencipta, dan dialah segala macam ilmu, kebijaksanaan, ampunan, dan kesempurnaan.
Setelah itu pulanglah Profesor Tajaten Tahasen ke Thailand. Dalam suatu waktu dalam perkuliahannya di Thailand ia menceritakan fenomena keajaiban Al Qur’an itu, akibatnya, tak disangka lima orang mahasiswanya pribadi masuk Islam.
Tidak usang kemudian Profesor Tajaten Tahasen kembali ke Saudi Arabia mengikuti sebuah konferensi di Riyadh. Di sana ia memberikan pidatonya bahwa studi penelitiannya telah membimbingnya pada suatu kesimpulan bahwa segala sesuatu dalam Al Qur’an mutlak benar.
Banyak ayat Al Alquran yang turun 14 kala yang lalu, gres di ungkapkan kebenarannya dalam temuan ilmu pengetahuan modern. Penerima wahyu, yakni Nabi Muhammad Saw yang buta huruf, mustahil mengarang kitab itu, pastilah ada kekuatan di luar insan yang bisa melakukannya.
Profesor Tajaten Tahasen dalam kesempatan itu berkata “Telah tiba saatnya untukku mengucapkan "Laa Ilaaha Illallaah, Muhammadar Rasulullaah” Allahu Akbar, Profesor Tajaten telah diberi hidayah untuk melihat ayat-ayat Al Qur’an sebagai tanda kebesaran ilahi, ia beriman atas dasar ilmu pengetahuan.
Demikianlah pembahasan mengenai kandungan surat an nisa ayat 56, sebagai materi renungan dan tafakur diri, atas ke-Mahabenaran kitab suci Al Qur'an yang di turunkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada Rasulnya (Muhammad saw) sebagai pembawa rahmat untuk seluruh semesta alam.
Wallaahu A'lam.
0 Komentar untuk "Kandungan Surat An Nisa Ayat 56, Fakta Ilmiah Kebenaran Al Quran"