Sahabat beriman! Allah selalu menguji kepada setiap hambanya tak terkecuali, hal itu merupakan suatu bentuk ujian yang diberikan kepada setiap orang yang telah menyatakan beriman dalam rangka memperkokoh rasa keimanan dan ketakwaannya kepada Allah swt. Allah senantiasa menguji dengan kekurangan harta, jiwa, rasa ketakutan, kekurangan pangan dan lain-lainnya.
Air hujan merupakan kebutuhan yang paling pokok untuk semua makhluk hidup mirip manusia, hewan melata serta tumbuh-tumbuhan. Air menyerupai ruh, lantaran dimana ada air disitu niscaya akan ada kehidupan. Namun dalam suatu waktu Allah swt akan menahan air hujan untuk diturunkan ke atas bumi lantaran disebabkan telah banyaknya perbuatan maksiat yang dilakukan oleh umat manusia.
Ketika air sudah sulit di dapatkan untuk banyak sekali macam kebutuhan hidup, segala upaya sudah dilakukan, namun tetap merasa kesulitan mendapat air, saat keadaan sudah mirip itu maka, kita sebagai makhluk yang beriman di sunatkan untuk melaksanakan shalat sunat Istisqa, yakni shalat untuk meminta segera diturunkan hujan.
Hadist yang berkaitan dengan shalat Istisqa, berbunyi :
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radiyallaahu'anhu ia berkata : Rasulullah SAW keluar dengan pakaian sederhana, penuh tawaduk dan kerendahan, sehingga tatkala hingga di Mushala beliau naik keatas mimbar tetapi tidak berkhutbah, sebagaimana khutbah kalian ini. Ia terus menerus berdo'a, merendah kepada Allah, bertakbir, kemudian shalat dua rakaat, mirip shalat saat I'ed. (HR. Abu Dawud dan At Tirmidzi dan di hasankan oleh Al Albani)
Tata cara pelaksanaan shalat Istisqa
Sebelum akan dilangsungkannya shalat Istisqa, terlebih dahulu para alim ulama atau dari pihak pemerintah terkait semoga menyerukan kepada semua penduduk semoga bertaubat meninggalkan dari segala bentuk kemaksiatan yang sanggup menyebabkan mengundang marah Allah swt. Meninggalkan perbuatan zalim dan supaya berdamai kembali jikalau dua belah pihak terjadi perselisihan.
Pada hari pelaksanaan akan dilaksanakan shalat Istisqa, semua penduduk diperintahkan untuk berkumpul di kawasan yang telah ditentukan ditanah yang lapang. Semua warga yang hadir untuk shalat Istisqa di sarankan untuk berpakaian yang sederhana, tidak berias (untuk wanita) dan tidak pula menggunakan wewangian farfum.
Cara shalat Istisqa
Shalat Istisqa dilaksanakan dua rakaat, sama mirip shalat sunat 'Ied hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), yakni pada rakaat yang pertama Imam membaca takbir sebanyak 7 kali, dan pada rakaat yang kedua imam membaca takbir sebanyak 5 kali. Setelah itu kemudian dilanjutkan dengan dua kali khutbah oleh seorang Khatib.
Berikut ini yakni perbedaan-perbedaan dalam pelaksanaan shalat Istisqa dengan shalat sunnat yang lainnya, adapun perbedaannya antara lain sebagai berikut :
- Sang khatib disunahkan untuk menggunakan selendang
- Pada khutbah yang pertama khatib harus membaca Istighfar 9 kali, kemudian pada khutbah yang kedua sebanyak 7 kali
- Isi khutbah berisi ajuan untuk beristighfar, yakni memohon ampunan kepada Allah swt, merendahkan diri hanya kepada Allah, meyakini dalam hati bahwa undangan ini akan dikabulkan.
- Pada khutbah yang kedua, khatib berpaling dari jamaah untuk menghadap kiblat, untuk berdoa tolong-menolong sambil membalikan selendangnya.
- Ketika dalam memanjatkan do'a hendaknya mengangkat tangan tinggi-tinggi ke atas
Itulah mengenai rangkaian perihal tata cara shalat Istisqa mohon segera diturunkan hujan. yang mana shalat Istisqa ini dilakukan manakala terjadinya kemarau panjang, dan demam isu hujan tidak kunjung tiba mirip waktu-waktu yang biasanya. Wallahu a'lam
0 Komentar untuk "Tata Cara Shalat Istisqa, Meminta Segera Diturunkan Hujan"