Sejarah telah mencatat seorang insan yang berhati mulia yang berasal dari suku Quraisy yakni dari keluarga Bani Hasyim yang berjulukan Abu Thalib, dia dikenal alasannya ialah berani membela Nabi Muhammad saw dalam menjalankan perintah kenabiannya dalam berdakwah dari gangguan-gangguan orang-orang yang menentang proses dakwah Nabi saw di Mekkah.
Abu Thalib berasal dari keluarga besar Bani Hasyim, menurut sejarah keluarga ini telah di percaya oleh semua kalangan dari semua kaum yang ada di Mekkah waktu itu untuk menjaga sekaligus yang mengurusi keperluan jamaah yang mengunjungi Baitullah untuk beribadah.
Bani Hasyim merupakan keturunan yang boleh dikatakan rata-rata telah melahirkan keturunan generasi yang baik-baik, meskipun dari keturunan ini tidaklah menerima banyak limpahan harta benda tidak menyerupai Bani Umayyah. Antara Bani Hasyim dan bani Umayyah waktu itu merupakan dua keturunan yang sering berselisih dalam hal perebutan pengaruh.
1. Biografi Abu Thalib
Bani Hasyim merupakan keturunan yang boleh dikatakan rata-rata telah melahirkan keturunan generasi yang baik-baik, meskipun dari keturunan ini tidaklah menerima banyak limpahan harta benda tidak menyerupai Bani Umayyah. Antara Bani Hasyim dan bani Umayyah waktu itu merupakan dua keturunan yang sering berselisih dalam hal perebutan pengaruh.
1. Biografi Abu Thalib
Untuk mengenal lebih bersahabat siapakah Abu Thalib itu, berikut biografi singkatnya :
Abu Thalib nama lengkapnya Abu Thalib bin Abdul Muthalib, ia dilahirkan di Makkah pada tahun 539 Masehi. sedangkan nama orisinil dia ialah Imran, namun ia lebih dikenal dengan sebutan Abu Thalib yang berarti bapak Thalib.
Ayah Abu Thalib berjulukan Abdul Muthalib, kemudian Ibunya berjulukan Fatimah binti Amr. Abu Thalib mempunyai sembilan orang saudara kandung yang salah satunya berjulukan Abdullah bin Abdul Muthalib yang merupakan ayah kandung dari Nabi Muhammad saw, jadi status dia ialah sebagai paman Nabi saw.
2. Putra dan Putri Abu Thalib
Abu Thalib menikah dengan perempuan yang berjulukan Fatimah Binti Assad dan mempunyai 6 orang anak, yaitu :
1. Thalib bin Abu Thalib
2. Jafar bin Abu Thalib
3. Ali bin Abu Thalib
4. Aqil bin Abu Thalib
5. Fakhtihah binti Abu Thalib
6. Jumanah binti Abu Thalib
Setelah orang renta Nabi Muhammad saw, yakni Abdullah bin Abdul Muthalib dan Aminah binti Wahab meninggal dunia, maka dia di didik oleh Abdul Muthalib (kakeknya), tak usang kemudian Abdul Muthalib meninggal dunia.
Setelah Abdul Muthalib meninggal, maka kepengurusan Bani Hasyim jatuh ke tangan Abu Thalib dan sekaligus yang meneruskan merawat dan mengasuh Nabi Muhammad saw hingga di angkat sebagai utusan Rasulullah.
3. Peranan Abu Thalib melindungi Nabi Muhammad saw
Peranan terbesar Abu Thalib kelihatan pada ketika Nabi Muhammad saw telah di angkat sebagai Nabi, dari sinilah awal dimulainya gangguan-gangguan dan rongrongan mulai terjadi untuk menghalangi dan menggagalkan dakwah Nabi saw.
Setiap gangguan yang dilontarkan kepada Nabi Muhammad saw oleh orang-orang yang tidak mau mengikuti seruan dakwah Nabi saw, maka Abu Thalib dengan sigapnya selalu menghalau rongrongan tersebut demi membela Nabi Muhammad saw untuk menyelamatkan dia dari gangguan tersebut.
Setiap gangguan yang dilontarkan kepada Nabi Muhammad saw oleh orang-orang yang tidak mau mengikuti seruan dakwah Nabi saw, maka Abu Thalib dengan sigapnya selalu menghalau rongrongan tersebut demi membela Nabi Muhammad saw untuk menyelamatkan dia dari gangguan tersebut.
Akhirnya hingga tiba saatnya Abu Thalib sang pelindung Nabi Saw meninggal dunia pada tahun yang sama dengan kematiannya Khadijah Binti Khuwailid istri pertama Nabi Muhammad saw yang sangat dia cintai, maka dengan adanya kejadian ini dikenal dengan sebutan Ammul Huzn atau yang sering di artikan sebagai tahun kesedihan.
4. Kematian Abu Thalib
Abu Thalib meninggal dunia pada tahun 619 masehi, para sejarawan mencatat bahwa meninggalnya Abu Thalib dalam keadaan belum masuk Islam, meskipun pada ketika sakaratul maut akan tiba Nabi Saw berada disampingnya tidak henti-hentinya menuntun dia semoga mau menyebut kalimat Tauhid (Laailaahaillallah) dan kalimat sahadat.
Namun alasannya ialah desakan orang-orang Quraisy yang berada disampingnya, semoga Abu Thalib jangan menyebut kalimat itu demi menjaga nama baik suku kaum Quraisy yang masih mempertahankan kejahiliyahannya, maka hingga hembusan napas terakhir ia tidak sempat mengucapkan kalimat terbaik itu.
Akibat kejadian meninggalnya Abu Thalib tersebut, maka semakin beratlah tantangan yang di hadapi oleh nabi Muhammad saw dalam menjalankan proses dakwahnya, alasannya ialah tidak ada lagi orang yang melindungi dia ketika menjalankan proses berdakwah, balasannya Nabi Saw dengan berat hati harus meninggalkan tanah kelahirannya Mekkah untuk berhijrah ke Madinah.
Demikianlah dongeng singkat riwayat perjalanan seorang pelindung Nabi Muhammad saw semasa hidupnya demi tegaknya Agama Islam, meskipun ia sendiri tidak sempat masuk ke dalamnya.
Dari aneka macam sumber
Wallaahu a'lam.
Demikianlah dongeng singkat riwayat perjalanan seorang pelindung Nabi Muhammad saw semasa hidupnya demi tegaknya Agama Islam, meskipun ia sendiri tidak sempat masuk ke dalamnya.
Dari aneka macam sumber
Wallaahu a'lam.
0 Komentar untuk "Abu Thalib | Sang Pelindung Nabi Saw"