Berwudlu dahulu saat hendak melaksanakan ibadah shalat merupakan suatu keharusan (wajib), lantaran wudlu yaitu salah satu penyebab syahnya ibadah shalat. Kegiatan wudlu merupakan dalam rangka mensucikan diri baik dari suci dari hadats kecil maupun dari hadats besar. Allah itu maha suci maka untuk menghadapnya harus dalam keadaan suci higienis terutama suci dari najis.
Ibadah Shalat merupakan Ibadah yang diwajibkan atas seluruh umat muslim, dilarang ditinggalkan oleh siapapun kecuali bawah umur yang belum arif baligh dan para perempuan yang sewaktu tiba bulan keluar darah haid atau darah nifas sewaktu melahirkan, maka saking wajibnya meskipun tidak ada air untuk berwudlu, Allah swt telah meringankan buat hambanya menggantinya dengan Tanah yakni dengan cara tayamum.
Tanah yang dimaksud banyak tafsirannya, namun sanggup disimpulkan bahwa apapun benda yang ada disekeliling kita ini semuanya berasal dari tanah, semua benda yang akan dijadikan referensi untuk bertayamum semuanya mengandung unsur tanah termasuk cara tayamum di tembok dinding rumah. bertayamum di tembok gampang dilakukan lantaran banyak tembok atau dinding yang bisa dijadikan referensi untuk menempelkan kedua telapak tangan.
Tayamum di tembok banyak dilakukan oleh orang yang keadaan sakit, yang tidak bisa usang berjalan dan berdiri, maka salah satu cara yang bisa dilakukannya yaitu mendekati dinding tembok. atau siapapun termasuk yang sehat juga manakala tidak menemukan air maka solusi yang paling sempurna yaitu tayamum di tembok atau dinding.
Penjelasan mengenai tanah dan unsur tanah yang sanggup mensucikan terdapat dalam kitab Bulughul Maram, dengan nomor hadits 136, yang isinya :
Aku diberi lima kasus yang tidak diberikannya kepada seseorang sebelumku : Aku diberi kemenangan, alasannya yaitu kehaibatan dari perjalanan sebulan, dan dijadikan bagiku bumi itu sebagai daerah shalat dan pembersih : maka siapa-siapa pria hingga kepadanya waktu shalat hendaklah ia shalat. Muttafaq alaih.
Dari keterangan hadits di atas sanggup di ambil sebagian kesimpulan bahwa ternyata tanah bumi itu sanggup membersihkan dan akan mensucikan sesuatu yang najis, dan dalam hal ini sanggup dijadikan sebagai alat untuk pembersih dari najis, baik dari hadats kecil maupun dari hadats yang besar. teladan lainnya saat binatang anjing menjilati sebuah wadah, maka untuk membersihkannya dengan cara menggunakan tanah.
Untuk sahabat yang berhadats baik besar dan kecil, yang lagi sakit dan yang aktifitas acara pekerjaannya jarang di daerah atau berada diluar kantor, dan banyak melaksanakan acara keluar tentunya sebagai umat muslim sesibuk apapun acara kita dilarang melupakan dan meninggalkan ibadah terutama ibadah shalat yang fardlu (wajib) yang harus di dahului dengan berwudlu dulu.
Dalam Al Alquran surat An Nisa ayat 43 dan surat Al Maidah ayat 6 di sebutkan :
Bahwa orang yang berhadats kecil dan berhadats besar dan untuk yang sakit (yang dilarang kena air) boleh bertayamum, dan orang musafir walaupun ada air boleh tayamum, dan orang yang tidak sakit dan bukan musafir jikalau tidak ada air gres boleh tayamum.
Aku diberi lima kasus yang tidak diberikannya kepada seseorang sebelumku : Aku diberi kemenangan, alasannya yaitu kehaibatan dari perjalanan sebulan, dan dijadikan bagiku bumi itu sebagai daerah shalat dan pembersih : maka siapa-siapa pria hingga kepadanya waktu shalat hendaklah ia shalat. Muttafaq alaih.
Dari keterangan hadits di atas sanggup di ambil sebagian kesimpulan bahwa ternyata tanah bumi itu sanggup membersihkan dan akan mensucikan sesuatu yang najis, dan dalam hal ini sanggup dijadikan sebagai alat untuk pembersih dari najis, baik dari hadats kecil maupun dari hadats yang besar. teladan lainnya saat binatang anjing menjilati sebuah wadah, maka untuk membersihkannya dengan cara menggunakan tanah.
Untuk sahabat yang berhadats baik besar dan kecil, yang lagi sakit dan yang aktifitas acara pekerjaannya jarang di daerah atau berada diluar kantor, dan banyak melaksanakan acara keluar tentunya sebagai umat muslim sesibuk apapun acara kita dilarang melupakan dan meninggalkan ibadah terutama ibadah shalat yang fardlu (wajib) yang harus di dahului dengan berwudlu dulu.
Dalam Al Alquran surat An Nisa ayat 43 dan surat Al Maidah ayat 6 di sebutkan :
Bahwa orang yang berhadats kecil dan berhadats besar dan untuk yang sakit (yang dilarang kena air) boleh bertayamum, dan orang musafir walaupun ada air boleh tayamum, dan orang yang tidak sakit dan bukan musafir jikalau tidak ada air gres boleh tayamum.
Islam merupakan agama yang tidak memberatkan bagi umatnya, bahkan Islam selalu memberi pilihan atas umatnya guna meringankan dalam hal menjalankan acara ibadah dan diadaptasi dengan kemampuannya. Bahwa dalam kondisi apapun masih bisa melaksanakan ibadah meskipun alat atau hal yang berkaitan dengannya tidak harus selalu dilakukan ibarat dalam perintah yang pertama.
Untuk sahabat yang belum mengetahui mengenai tata cara tayamum di tembok dinding, sanggup dilakukan dengan cara berikut ini :
- Cari dinding/tembok yang higienis dari segala najis
- Membaca kalimat Basmalah
- Letakanlah/tepukkan kedua telapak tangan satu kali pada dinding tembok yang ada debunya walaupun tipis
- Usapkan pada telapak ajudan hingga punggungnya hingga pergelangan oleh tangan kiri
- Usaplah telapak tangan yang kiri hingga punggungnya hingga pergelangan oleh tangan kanan.
- Kemudian usaplah/sapukan kedua telapak tangan itu di muka/wajah
- Kemudian ucapkan do'a
Berikut ini Doa sesudah selesai Tayamum/Wudhu
اشهد ان لا إله إلاّ الله وحده لا شريك له وأشهدان محمداعبده ورسوله
اللهم اجعلني من التوابين واجعلني من المتطهرين
Artinya : Aku bersaksi tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu baginya. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad yaitu hamba dan utusan Allah.
Ya Allah, jadikanlah saya termasuk hamba-hamba-Mu yang rajin bertaubat dan menyucikan diri.
Ya Allah, jadikanlah saya termasuk hamba-hamba-Mu yang rajin bertaubat dan menyucikan diri.
Musti di ingat bahwa tepukan tangan itu hanya satu kali saja buat muka dan tangan, kemudian menyapu tangan itu hanya hingga penggalan pergelangan tangan dan tidak hingga pada siku-siku, dan dilakukan hanya sekali usapan saja tidak ibarat berwudlu pakai air harus tiga kali.
Keterangan Hadits perihal Tayamum
Kitab Bulughul Maram dengan nomor hadits 139, Bab Tayamum berbunyi :
Dari Ammar bin Yasir, ia berkata : Nabi saw kirim saya buat satu keperluan, maka saya berjunub, tetapi saya tidak dapati air, kemudian saya berguling dibumi sebagaimana binatang berguling, kemudian saya tiba kepada nabi saw, kemudian saya sebutkan kepadanya yang demikian itu, maka sabdanya : Hanya cukup buatmu, bahwa engkau berbuat dengan dua tanganmu begini : kemudian ia tepukkan dua tangannya ke bumi satu kali, kemudian ia sapu kirinya atas kanannya dan di belakang dua tapak tangannya dan mukanya.
Kemudian masih di kitab Bulughul Maram dengan nomor hadits 140, disebutkan :
Dan pada satu riwayat bagi Bukhari : ..... dan ia tepukkan dua telapak tangannya ke bumi dan ia tiup kedua-duanya, kemudian ia sapu dengan dua tangan itu akan mukanya dan dua tangannya hingga pergelangan.
Dari Ammar bin Yasir, ia berkata : Nabi saw kirim saya buat satu keperluan, maka saya berjunub, tetapi saya tidak dapati air, kemudian saya berguling dibumi sebagaimana binatang berguling, kemudian saya tiba kepada nabi saw, kemudian saya sebutkan kepadanya yang demikian itu, maka sabdanya : Hanya cukup buatmu, bahwa engkau berbuat dengan dua tanganmu begini : kemudian ia tepukkan dua tangannya ke bumi satu kali, kemudian ia sapu kirinya atas kanannya dan di belakang dua tapak tangannya dan mukanya.
Kemudian masih di kitab Bulughul Maram dengan nomor hadits 140, disebutkan :
Dan pada satu riwayat bagi Bukhari : ..... dan ia tepukkan dua telapak tangannya ke bumi dan ia tiup kedua-duanya, kemudian ia sapu dengan dua tangan itu akan mukanya dan dua tangannya hingga pergelangan.
Itulah mengenai cara tayamum di tembok, dari semua keterangan-keterangan diatas cukup besar lengan berkuasa dasar dalilnya maka kita tinggal menentukan salah satunya. cara mana saja yang mau kita lakukan ambil salah satunya.
Wallaahu a'lam
Wallaahu a'lam
0 Komentar untuk "Cara Tayamum Di Tembok Dinding"