Untuk mengetahui suatu fatwa tertentu tentunya kita akan sangat membutuhkan isyarat dan bimbingan dari orang yang bakir dan memahami betul apa yang akan di ajarkannya kepada orang lain yang belum mengetahui seutuhnya perihal fatwa yang akan di pelajarinya.
Untuk sobat yang pada hari ini kebetulan masih belum bisa mengucapkan dua kalimat Syahadat sebagai syarat sahnya masuk Islam, jangan pernah berkecil hati, lantaran selama masih ada hembusan napas di dada, matahari masih terbit dari arah sebelah timur, maka selama itulah pintu-pintu taubat masih terbuka di bukakan oleh Allah swt terhadap seluruh makhluknya yang mau kembali kepadanya.
Pembahasan perihal Islam sungguh sangat luas dan dalam untuk mengilmuinya dan membutuhkan waktu dan biaya untuk mendalaminya, dan hanya sedikit orang saja yang Allah swt berikan kemampuan untuk menjalani semua proses tersebut. Namun meskipun demikian kita dihentikan untuk berputus asa meskipun hanya sedikit saja ilmu perihal Islam yang pernah kita pelajari dan di pahami, lantaran sesungguhnya nirwana itu miliknya orang yang bertakwa bukan orang yang berilmu.
Untuk sobat yang pada hari ini memutuskan untuk hijrah memasuki agama Islam, dan ingin mengetahui cara mempelajari islam dari awal ada beberapa hal yang lebih dahulu untuk diketahui :
Hal pertama yang harus diketahui mengenai rukun-rukun Iman, yaitu :
1. Iman kepada Allah swt
2. Iman kepada para Malaikat
3. Iman kepada kitab-kitab yang diturunkan Allah swt
4. Iman kepada para Nabi
5. Iman kepada hari akhir/kiamat
6. Iman kepada Qodo dan Qodar
Hal yang kedua yakni harus mengetahui perihal rukun-rukun Islam, yaitu :
1. Syahadat, mengucapkan dua kalimat syahadat
2. Shalat, mengerjakan ibadah shalat
3. Zakat, mengeluarkan zakat
4. Puasa, menunaikan ibadah puasa ramadhan
5. Ibadah Haji, pergi ke baitullah melakukan ibadah haji jikalau bisa di jalannya
Dua hal di atas merupakan hal yang paling pokok untuk dipelajari dan dilaksananakan, jikalau sudah memantapkan hati untuk memasuki sebagai bab dari umat muslim. Tentunya dalam pelaksanaanya tidaklah harus tepat sebagaimana seharusnya, biarkanlah waktu yang akan menyempurnakannya dengan tetap istiqomah dan teruslah belajar.
Bagian pertama perihal rukun iman.
Rukun kepercayaan merupakan bentuk keyakinan pokok yang mesti disemayamkan dalam hati, lantaran ia merupakan sumber dari segala sumber perbuatan dan pemikiran nantinya, kenapa demikian, lantaran dengan adanya rasa keimanan kepada Allah sebagai sang khalik (pencipta) kita, dan seluruh makhluknya yang ada di alam ini, dalam artian keyakinan meyakini bahwa kita percaya akan adanya Tuhan (Allah swt) dan tidak ada lagi yang kuasa selain dari Allah, meskipun tiada kelihatan oleh mata namun tetap ada didalam hati.
Rasa keyakinan ini harus betul-betul dijaga dipelihara lantaran ia gampang lepas kembali, banyak saudara-saudara kita yang kembali lagi sehabis ia menyatakan untuk hijrah, lantaran apa? Ulama sering menyampaikan bahwa dalam pergaulanpun ikut memilih siapa dia. Bila ia berkawan sama tukang (minyak wangi) parfum, maka ikutlah beliau menjadi harum meskipun ia tidak menggunakan parfum.
Kisah mengenai orang-orang yang kembali keluar lagi dari Islam sudah banyak diceritakan dalam kisah orang-orang terdahulu, dan itu terjadi pada zaman para sahabat yang bisa dikatakan masih bersahabat dengan zamannya kenabian nabi Muhammad saw yang pada waktu itu terjadinya tidak berselang usang yakni hanya sehabis Rasulullah saw meninggal dunia, maka terjadilah proses pemurtadan besar-besaran pada zaman khalifah Abu Bakar Ash Shidiq yang gres memimpin umat Islam menggantikan nabi Muhammad saw sehabis kepergiannya (wafatnya) Rasulullah saw.
Hal itu bukan mustahil lagi akan terjadi di dikala sekarang, mengingat sudah jauhnya jarak dan waktu dari zamannya kenabian hingga sekarang, dengan banyaknya perubahan perihal gaya kehidupan, gemerlapnya lampu kota-kota impian, semakin besar lengan berkuasa membawa kita kembali lagi ke belakang.
Bagian kedua mengenai rukun Islam.
Dengan adanya rukun Islam menjadi suatu bukti bahwa kita telah menandakan kesungguhan dalam fatwa beragama Islam, kenapa demikian? lantaran dengan menjalankan apa-apa yang ada dalam urutan rukun Islam kita mengharapkan bahwa kita yakni umat Islam yang sebenarnya, meskipun tingkatannya mengalami perbedaan di antara saudara seiman kita.
Dalam perbuatan prakteknya menjalankan semua rukun-rukun Islam yang dilakukan oleh kaum muslimin, itupun masih belum tentu menunjukkan bahwa ia sudah menjadi seorang muslim, lantaran dalam beragama juga ada kena istilah menyerupai dalam pekerjaan, yakni ada yang masih menjadi tukang, dan ada yang sudah menjadi ahli.
Untuk sahabat yang masih gres dan mau untuk hijrah, jangan dulu berpikir panjang perihal beratnya menjadi insan yang beragama, tutup dulu pintu itu biarlah waktu yang menyempurnakan. yang penting tekadnya harus kuat, bergaulah dengan orang yang sudah faham dalam beragama, maka dengan ijin Allah swt semua niscaya bisa dilalui.
Mungkin ini dulu yang bisa disampaikan, kesempurnaan hanya milik Allah, dan salah kitalah tempatnya.
0 Komentar untuk "Kiat Mempelajari Islam Dari Awal (Bag. 1)"