Mengapa Gampong Tidak Bisa Bersatu? Baik Perangkat Gampong, Tuha Peut, Tuha Lapan Maupun Masyarakat

Dalam rangka percepatan pembangunan gampong dibutuhkan persatuan dari seluruh elemen yang ada gampong, biar setiap potensi atau sumberdaya sanggup disatukan dan lebih berefek sehingga mempercepat pembangunan gampong. Namun faktanya di gampong masih banyak terjadi pertentangan kepentingan antara forum dan masyarakat.

Dan untuk menyatukan potensi atau sumberdaya gampong baik berupa sumberdaya insan (SDM), sumber daya modal dan sumber daya alam (SDA) perkembangan gampong dibutuhkan ” social engineering ” atau rekayasa sosial. Dalam hal ini rekayasa penduduk (social engineering) ialah alat bagaimana memenej penduduk biar konsentrasi pada tujuan sosial, pastinya yang tercantum dalam Pancasila atau tujuan spesifik sebuah gampong yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG).

Lalu bagaimanakah bentuk social engineering itu?…

Bentuk social engineering sanggup dalam bentuk regulasi (Qanun) yang menertibkan masyarakat. Qanun selaku alat untuk membentuk penduduk sesuai dengan tujuan gampong. Sebagai pola Qanun wacana sampah gampong. Agar penduduk tidak mencampakkan sampah asal pilih dan sampah sanggup dijadikan selaku barang yang bernilai. Dalam hal ini dibutuhkan inisiatif masyarakat, inisiatif pemerintah gampong dalam bikin Qanun selaku social engineering.

Bentuk yang kedua yakni figur atau ketokohan dalam masyarakat, lantaran ada sebagian daerah yang masih kental dengan ketokohan atau figur untuk mengganti sikap masyarakat. Dalam hal ini pemerintah gampong maupun Tuha Peut perlu menggandeng tokoh penduduk untuk menyeleksi menyerupai apa penduduk dibikin sesuai dengan tujuan gampong. Dan tokoh selaku role versi yang sanggup dijadikan teladan oleh masyarakat.

Bentuk yang ketiga yakni membentuk psikologi atau kejiwaan masyarakat. Psikologi penduduk sanggup dibikin dengan banyak sekali hal, diantaranya menyerupai yang dijalankan oleh negara-negara besar yang tidak pernah perang kerabat dan justru menolong pemerintahan sentra untuk meraih tujuan bersama. Yaitu dengan MENCIPTAKAN MUSUH BERSAMA. Mengingat insan sanggup termotivasi lantaran memiliki musuh yang besar selaku tantangan. Sebagai contoh, apabila sebuah negara memusuhi teroris atau nuklir maka seluruh penduduk dan negara bab akan ikut memusuhi teroris atau senjata nuklir. Musuh bareng yang berefek akan bikin persatuan dan kesatuan yang berefek pula, serta memotivasi semuanya.

Lalu siapakah musuh bareng gampong yang kuat?…

Kemiskinan, jikalau ada beberapa warga penduduk yang masih hidup dibawah garis kemiskinan maka itu yakni musuh bareng yang perlu diselesaikan, lantaran kemiskinan mendekatkan pada kejahatan.

Keterbelakangan, jikalau ada warga penduduk yang masih sekolah di bawah pendidikan dasar, maka disitulah musuh bareng yang mesti tertuntaskan bersama.

Fasilitas Umum atau infrastruktur yang belum memadai, yakni musuh bareng yang perlu dihadapi oleh masyarakat.

Kemajuan Gampong tetangga, yakni musuh bareng sekaligus selaku benchmark atau patokan perkembangan gampong.

Jika memiliki musuh bareng yang besar, maka gampong akan bersatu untuk melawan. Namun jikalau tak punya musuh bareng yang kuat, maka gampong juga sanggup bercerai berai. Karena setiap insan yakni srigala bagi insan yang lain (homo hominilupus ), maka ciptakanlah srigala lagi untuk dilawan secara faktual dengan social engineering. Oleh lantaran itu Visi, Misi, Program dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG) di gampong mesti bikin musuh bareng yang lebih kuat