Pengertian Mobilitas Penduduk, Jenis, Faktor, Dan Masalahnya

1. Pengertian Molitas Penduduk
Mobilitas penduduk atau gerakan penduduk ialah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain.

Mobilitas penduduk sanggup dibedakan antara mobilitas penduduk vertikal dan mobilitas penduduk horizontal.

Mobilitas penduduk vertikal sering disebut dengan perubahan status, dan salah satu contohnya ialah perubahan status pekerjaan. Seorang yang mula-mula bekerja dalam sektor pertanian kini bekerja dalam sektor non pertanian.

Mobilitas penduduk horizontal atau sering disebut dengan mobilitas penduduk geografis, ialah gerak penduduk yang melintasi batas wilayah menuju ke wilayah yang lain dalam periode waktu tertentu (Mantra, 1978).

Penggunaan batas wilayah dan waktu untuk indikator mobiltias penduduk horisontal ini mengikuti paradigma ilmu geografi yang mendasarkan konsepnya atas wilayah dan waktu.


2. Jenis-jenis Mobilitas Penduduk
Ada dua macam mobilitas penduduk, yaitu sebagai berikut.
1) Migrasi, yaitu mobilitas penduduk yang bertujuan untuk menetap di tempat baru.
2) Mobilitas sirkuler (mobilitas sementara), yaitu  mobilitas penduduk untuk sementara waktu, tidak untuk menetap. Contohnya, sesudah panen dan tidak ada kegiatan, para petani pergi ke kota untuk mencari nafkah (migrasi musiman); atau para pekerja yang pada waktu pagi pergi ke kota, sorenya kembali ke tempat tinggalnya di pinggiran kota.

3. Migrasi
Migrasi ialah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain di dalam negeri maupun dari suatu negara ke negara lain untuk menetap, baik secara perorangan, keluarga maupun berkelompok. Pengertian menetap berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia ialah orang yang tinggal di tempat gres selama enam bulan atau lebih.

Sebab-Sebab Terjadinya Migrasi

  1. Alasan ekonomi, alasannya ialah kesukaran hidup di suatu tempat mendorong harapan untuk mencari kehidupan yang lebih baik ke tempat lain.
  2. Alasan politis, yaitu adanya pergolakan politik dalam suatu Negara sehingga kaum politisi pindah ke negara lain untuk mencari proteksi dan keamanan dirinya.
  3. Alasan agama, alasannya ialah kurang terjamin atau terkekang dalam kehidupan beragama penduduk pindah ke tempat lain yang sesuai dengan kehidupan agamanya.
  4. Alasan lain, contohnya tragedi alam, kekeringan yang panjang, peperangan, kelaparan, dan wabah penyakit.

4. Jenis-Jenis Migrasi
a. Migrasi antarnegara (internasional), yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Yang termasuk migrasi antarnegara ialah sebagai berikut.

  1. Imigrasi, yaitu masuknya penduduk negara lain ke satu negara. Misalnya, masuknya orang Malaysia ke Indonesia. Orang Malaysia tersebut disebut sebagai imigran. Perpindahannya itu disebut imigrasi. Imigrasi d apat bersifat permanen, artinya tinggal menetap untuk selamanya. Sebaliknya, sanggup pula bersifat sementara, contohnya TKI ke Arab Saudi berdasarkan kontrak selama dua tahun.
  2. Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke Negara lain. Misalnya, orang-orang Indonesia yang pindah ke New Caledonia dan Suriname. Mereka disebut emigran. Perpindahannya disebut emigrasi.
  3. Remigrasi, yaitu kembalinya para emigran ke negara asalnya. Misalnya, orang-orang Ambon yang tadinya pindah ke Belanda sebagai emigran, lalu kembali lagi pindah ke Indonesia.

b. Migrasi dalam negeri (nasional), yaitu perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain di wilayah negara itu. Misalnya, perpindahan penduduk antarprovinsi. Yang termasuk imigrasi dalam negeri ialah sebagai berikut.
1) Transmigrasi (migrasi intern), yaitu perpindahan penduduk dari suatu pulau atau provinsi yang berpenduduk padat ke suatu pulau atau provinsi lain yang berpenduduk jarang di negara sendiri.

Macam-macam transmigrasi ialah sebagai berikut.
a) Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang semua biayanya ditanggung pemerintah, baik biaya perjalanan maupun biaya hidup selama satu tahun di tempat transmigrasi. Tiap keluarga menerima alat pertanian, rumah, bibit, dan tanah seluas dua hektar.

b) Transmigrasi swakarsa, yaitu transmigrasi yang pembiayaannya sebagian ditanggung sendiri dan sebagian ditanggung pemerintah. Pemerintah memberi tanah dua hektar dan membiayai perjalanannya.

c) Transmigrasi spontan, yaitu transmigrasi yang seluruh biaya ditanggung oleh transmigran itu sendiri. Pemerintah tidak menunjukkan dukungan apa pun

d) Transmigrasi bedol desa, yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh penduduk desa beserta pejabat pemerintah desa. Transmigrasi bedol desa dilaksanakan alasannya ialah tragedi alam, contohnya alasannya ialah letusan Gunung Merapi, penduduk beserta pejabat desa yang bertempat tinggal di kaki gunung dipindahkan ke Sumatera. Penduduk Wonogiri dipindahkan ke Sitiung (Sumatera Barat), alasannya ialah wilayahnya dibentuk PLTA Gajah Mungkur (bendungan).

e) Transmigrasi khusus, yaitu transmigrasi yang diselenggarakan oleh Departemen Transmigrasi bersama instansi pemerintah atau organisasi lain, contohnya KNPI, Pramuka, dan sebagainya. Penyelenggaraannya sama dengan transmigrasi umum, contohnya transmigrasi cowok ke Sumatera Utara (daerah Labuhanbatu).

f) Transmigrasi bekas pejuang, yaitu transmigrasi yang diselenggarakan oleh bekas pejuang dan yang ditransmigrasikan ialah mantan ABRI yang sudah pensiun. Daerah transmigrasinya ialah Kalimantan Barat, dan Lampung.

2) Urbanisasi, ialah perpindahan penduduk dari desa ke kota atau kotakota besar. Permasalahan yang berkaitan dengan urbanisasi ialah sebagai berikut.
a) Keadaan di desa, Banyak penduduk tidak mempunyai tanah, pendapatan penduduk rendah, dan sulit mencari pekerjaan di luar bidang pertanian.

b) Keadaan di kota, Banyak daya tarik di kota, contohnya hiburan, rekreasi, adanya gedung-gedung, kemudahan pendidikan lengkap, dan luasnya kesempatan kerja di desa.

c) Akibat urbanisasi, Kekurangan tenaga kerja di desa. Akibatnya, sulit mencari tenaga yang berpendidikan di desa dan sulit mencari tenaga aktivis pembangunan di desa.

d) Akibat urbanisasi di kota, Timbul pengangguran alasannya ialah tidak semua yang urbanisasi sanggup bekerja; timbul tuna wisma, dan tempat slum (kumuh); meningkatnya kejahatan; dan angkutan umum tidak sanggup mencukupi kebutuhan penumpang yang terus meningkat.

e) Usaha pemerintah mengurangi urbanisasi, Pemerintah membatasi penduduk desa pindah ke kota; melakukan pembangunan hingga ke daerah-daerah; menyebarkan kota-kota kecil; serta menyediakan kemudahan yang diharapkan penduduk desa, contohnya kemudahan pendidikan, kesehatan, hiburan, rekreasi, dan penerangan.

Related : Pengertian Mobilitas Penduduk, Jenis, Faktor, Dan Masalahnya

0 Komentar untuk "Pengertian Mobilitas Penduduk, Jenis, Faktor, Dan Masalahnya"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)