1. Pengertian Proyeksi Penduduk
Proyeksi penduduk ialah perhitungan jumlah penduduk (menurut komposisis umur dan jenis kelmain) di masa yang akan tiba berdasarkan asumsi arah perkembangan fertilitas, mortalitas dan migrasi.
Proyeksi penduduk bukan merupakan ramalah jumlah penduduk untuk masa mendatang, tetapi suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan asumsi dari komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk.
Ketiga komponen tersebut yang memilih besarnya jumlah penduduk dan struktur penduduk di masa yang akan datang.
Data penduduk Indonesia yang sanggup digunakan dan dipercaya untuk keperluan proyeksi ialah berasal dari sensus penduduk (SP) yang diselenggarakn pada tahun yang berakhir “0” dan survei antar sensus (SUPAS) padad tahun yang berakhir “S”.
Pada masa dahulu, pemerintah tertarik pada population projection terutama untuk keperluan pajak atau keperluan mengetahui besarnya kekuatan negaranya.
Pada dekada akhir-akhir ini, pemerintah memerlukan proyeksi penduduk sehubungan dengan tanggung jawabnya untuk memperbaiki kondisi sosiol ekonomi dari rakyatnya melalui pembangunan yang terencana.
Mengingat semua rencana-rencana pembangunan, baik ekonomi maupun sosial, menyangkut pertimbangan ihwal jumlah serta karekteristik dari pada penduduk dimasa mendatang, proyeksi mengenai jumlahserta struktur penduduk dianggap sebagai persyaratan minimum untuk proses perencanaan pembangunan:
2. Jenis asumsi penduduk
a. Intercensal
Intercensal disebut pula interpolasi ialah suatu asumsi mengenai keadaan penduduk diantara 2 sensus yang kita ketahui, jadi hasil kedua sensus diperhitung kan.
Rumus:
Pm = Po+
Pm =Pn
Di mana:
Po = jumlah penduduk pada tahun n
Pn = jumlah penduduk pada tahun ( penduduk dasar ) awal
Pm = jumlah penduduk pada tahun yang diestimasikan ( tahun M )
m = selisih tahun yang dicari dengan tahun awal
n = selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui
4
b. Postecensal estimated
Postecensal estimated ialah asumsi mengenai penduduk seseudah census. Prinsipnya juga sama, yaitu pertambahan penduduk ialah linear.
Rumus:
Pm = Po – (Pn-Po)
Pm = Pn +
Dimana:
Po = jumlah penduduk dasar (tahun awal)
Pn = jumlah penduduk pada tahun n
Pm = jumlah penduduk pada tahun yang diestimasikan (tahun m)
m = selisih tahun yang dicari dengan tahun n
n = selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui
c. Projection
Perkiraan pendudukan berdasarkan sensus (biasanya sensus terakhir).Disini perkirakan penduduk tidak hanya beberapa tahun sehabis sensus tetapi mungkin hingga beberapa puluh tahun sehabis sensus.
Proyeksi penduduk berdasarkan Multilingual Demographic Dictionary adalah:
Perhitungan yang menerangkan keadaan fertilitas, mortalitas dan migrasi dimasa yang akan datang. Makara proyeksi pendudukan memakai beberapa asumsi-asumsi sehungga jumlah penduduk yang akan tiba ialah x jikalau fertilitas, mortalitas dan migrasi berapa pada tingkat tertentu.
Proyeksi sanggup dilakukan :
Sesudah sensus disebut forward projection
Sebelum sensus disebut backward projection
Selanjutnya perlu dibedakan antara proyeksi, forecast dan estimate.
Proyeksi ialah perhitungan yang menerangkan keadaan fertilitas, mortalitas dan migrasi dimasa yang akan datang.
Forecast ialah suatu proyeksi dimana asumsi yang dibentuk diusahakan sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu citra yang realistis mengenai kemungkinan perkembangan pendudukan dimasa mendatang.
Estimate ialah suatu asumsi berdasarkan ketentuan dan rumus-rumus sederhana.
3. Metode Yang Digunakan dalam Proyeksi Penduduk
a. Mathematical method
Pada matematical method digunakan jikalau kita tidak mengetahui data ihwal komponen pertumbuhan penduduk, di sisni dianggap yang digunakan hanyalah penduduk keseluruhan.
Dalam mathemagtical method kita sanggup memakai perumusan matematika dan yang paling sederhana ialah :
1). Arithmetic rate of growth
Pertumbuhan penduduk secara arithmat ialah pertumbuhan penduduk dengan jumlah (absolut number) ialah sama setiap tahun.
Rumus : Pn =Po (1+ m)
Di mana:
Pn = jumlah penduduk pada tahun n
Po =jumlah penduduk pada tahun awal (dasar)
r =angka pertumbuhan penduduk
n =periode waktu dalam tahun
2) Geometric rate of growth
Pertumbuhan penduduk secara geometric ialah pertumbuhan penduduk yang memakai dasar bunga berbunga. Makara pertumbuhan penduduk di mana angka pertumbuhan ialah sama untuk setiap tahun.
Rumus : Pn = Po
Dimana
Pn = jumlah penduduk pada tahun n
Po = jumlah penduduk pada tahun awal
r =angka pertumbuhan penduduk
n =jangka dalam waktu
3) Exponential rate of grow
Pertumbuhan penduduk secara terus menerus setiap hari dengan angka pertumbuhan yang konstan.
Rumus: Pn = Po atau Pt = Po
Dimana:
Pn atau Pt = jumlah penduduk pada tahun n atau t
Po = jumlah penduduk pada tahun awal
r = angka petumbuhan penduduk
n atau t = waktu dalam tahun
e = bilangan pokok dari sistem logarima natural yang besarnya sama dengan 2,7182818
b. Metode Komponen
Untuk memproyeksikan jumlah penduduk pada waktu yang akan tiba dalam jangka waktu relatif pendek sanggup dilakukan baik dengan memakai metode matematika maupun metoda komponen alasannya hasil secara total ( jumlah penduduk keseluruhan ) hampir tak ada perbedaan. Akan tetapi apabila proyeksi penduduk dalam jangka yang lebih panjang ( lebih dari lima tahun ) maka perbedaan hasil proyeksi makin berarti.
Terutama jikalau terjadi perubahan tingkat kelahiran, tingkat kematian, timgkat migrasi dan penggunaan metoda matematika kurang mensukseskan.
Oleh alasannya itu metoda komponen lebih banyak digunakan alasannya metode komponen mencangkup determinan-determinan pertumbuhan penduduk.
Kebaikannya:
- Memperhatikan perubahan tiap-tiap komponen dalam pertumbuhan penduduk, yaitu Fertilitas, Mortalitas dan Migrasi.
- Di dalam metoda ini kita mulai dengan asumsi – asumsi Mortalitas, Fertilitasi, dan Migrasi.
Data-data yang diperlukan.
Sebelum memulai pembuatan proyeksi kita memerlukan data sebagai berikut:
1. Distribusi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin yang telah dilakukan prorating dan adjustment.
2. Menentukan level of mortality suautu penduduk tertentu.
3. Mengestimasikan contoh fertilitasi (ASFR)
4. Menetukan rasio jenis kelamin dikala lahir ( ratio atbirth )
5. Menentukanpola migrasi ( proporsi migrasi berdasarkan umur )
Proyeksi penduduk ialah perhitungan jumlah penduduk (menurut komposisis umur dan jenis kelmain) di masa yang akan tiba berdasarkan asumsi arah perkembangan fertilitas, mortalitas dan migrasi.
Proyeksi penduduk bukan merupakan ramalah jumlah penduduk untuk masa mendatang, tetapi suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan asumsi dari komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk.
Ketiga komponen tersebut yang memilih besarnya jumlah penduduk dan struktur penduduk di masa yang akan datang.
Data penduduk Indonesia yang sanggup digunakan dan dipercaya untuk keperluan proyeksi ialah berasal dari sensus penduduk (SP) yang diselenggarakn pada tahun yang berakhir “0” dan survei antar sensus (SUPAS) padad tahun yang berakhir “S”.
Pada masa dahulu, pemerintah tertarik pada population projection terutama untuk keperluan pajak atau keperluan mengetahui besarnya kekuatan negaranya.
Pada dekada akhir-akhir ini, pemerintah memerlukan proyeksi penduduk sehubungan dengan tanggung jawabnya untuk memperbaiki kondisi sosiol ekonomi dari rakyatnya melalui pembangunan yang terencana.
Mengingat semua rencana-rencana pembangunan, baik ekonomi maupun sosial, menyangkut pertimbangan ihwal jumlah serta karekteristik dari pada penduduk dimasa mendatang, proyeksi mengenai jumlahserta struktur penduduk dianggap sebagai persyaratan minimum untuk proses perencanaan pembangunan:
- Di Bidang pangan : memilih kebutuhan akan materi pangan sesuai dengan gizi serta susunan penduduk berdasarkan umur.
- Di bidang kesehatan : memilih jumlah medis, dokter, obat-obatan daerah tidur di rumah sakit-rumah sakit yang diharapkan selama periode proyeksi.
- Di bidang Tenaga Kerja : memilih jumlah angkatan kerja, penyediaan lapangan kerja yang akrab hubunganya dengan proyeksi ihwal kemungkinan perencanaan untuk memperhitungkan perubahan tingkat pendidikan, skilled dan pengalaman dari tenaga kerja.
- Di bidang Pendidikan : proyeksi penduduk digunakan sebagai dasar untuk memperkirakan jumlah penduduk usia sekolah, jumlah murid, jumlah guru gedung-gedung sekolah, pendidikan pada masa yang akan datang.
- Di bidang Produksi Barang dan Jasa : Dengan proyeksi angkatan kerja dalam hubunganya dengan data mengenai produktivitas merupakan dasar estimasi produksi barang-barang dan jasa dimasa mendatang
2. Jenis asumsi penduduk
a. Intercensal
Intercensal disebut pula interpolasi ialah suatu asumsi mengenai keadaan penduduk diantara 2 sensus yang kita ketahui, jadi hasil kedua sensus diperhitung kan.
Rumus:
Pm = Po+
Pm =Pn
Di mana:
Po = jumlah penduduk pada tahun n
Pn = jumlah penduduk pada tahun ( penduduk dasar ) awal
Pm = jumlah penduduk pada tahun yang diestimasikan ( tahun M )
m = selisih tahun yang dicari dengan tahun awal
n = selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui
4
b. Postecensal estimated
Postecensal estimated ialah asumsi mengenai penduduk seseudah census. Prinsipnya juga sama, yaitu pertambahan penduduk ialah linear.
Rumus:
Pm = Po – (Pn-Po)
Pm = Pn +
Dimana:
Po = jumlah penduduk dasar (tahun awal)
Pn = jumlah penduduk pada tahun n
Pm = jumlah penduduk pada tahun yang diestimasikan (tahun m)
m = selisih tahun yang dicari dengan tahun n
n = selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui
c. Projection
Perkiraan pendudukan berdasarkan sensus (biasanya sensus terakhir).Disini perkirakan penduduk tidak hanya beberapa tahun sehabis sensus tetapi mungkin hingga beberapa puluh tahun sehabis sensus.
Proyeksi penduduk berdasarkan Multilingual Demographic Dictionary adalah:
Perhitungan yang menerangkan keadaan fertilitas, mortalitas dan migrasi dimasa yang akan datang. Makara proyeksi pendudukan memakai beberapa asumsi-asumsi sehungga jumlah penduduk yang akan tiba ialah x jikalau fertilitas, mortalitas dan migrasi berapa pada tingkat tertentu.
Proyeksi sanggup dilakukan :
Sesudah sensus disebut forward projection
Sebelum sensus disebut backward projection
Selanjutnya perlu dibedakan antara proyeksi, forecast dan estimate.
Proyeksi ialah perhitungan yang menerangkan keadaan fertilitas, mortalitas dan migrasi dimasa yang akan datang.
Forecast ialah suatu proyeksi dimana asumsi yang dibentuk diusahakan sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu citra yang realistis mengenai kemungkinan perkembangan pendudukan dimasa mendatang.
Estimate ialah suatu asumsi berdasarkan ketentuan dan rumus-rumus sederhana.
3. Metode Yang Digunakan dalam Proyeksi Penduduk
a. Mathematical method
Pada matematical method digunakan jikalau kita tidak mengetahui data ihwal komponen pertumbuhan penduduk, di sisni dianggap yang digunakan hanyalah penduduk keseluruhan.
Dalam mathemagtical method kita sanggup memakai perumusan matematika dan yang paling sederhana ialah :
1). Arithmetic rate of growth
Pertumbuhan penduduk secara arithmat ialah pertumbuhan penduduk dengan jumlah (absolut number) ialah sama setiap tahun.
Rumus : Pn =Po (1+ m)
Di mana:
Pn = jumlah penduduk pada tahun n
Po =jumlah penduduk pada tahun awal (dasar)
r =angka pertumbuhan penduduk
n =periode waktu dalam tahun
2) Geometric rate of growth
Pertumbuhan penduduk secara geometric ialah pertumbuhan penduduk yang memakai dasar bunga berbunga. Makara pertumbuhan penduduk di mana angka pertumbuhan ialah sama untuk setiap tahun.
Rumus : Pn = Po
Dimana
Pn = jumlah penduduk pada tahun n
Po = jumlah penduduk pada tahun awal
r =angka pertumbuhan penduduk
n =jangka dalam waktu
3) Exponential rate of grow
Pertumbuhan penduduk secara terus menerus setiap hari dengan angka pertumbuhan yang konstan.
Rumus: Pn = Po atau Pt = Po
Dimana:
Pn atau Pt = jumlah penduduk pada tahun n atau t
Po = jumlah penduduk pada tahun awal
r = angka petumbuhan penduduk
n atau t = waktu dalam tahun
e = bilangan pokok dari sistem logarima natural yang besarnya sama dengan 2,7182818
b. Metode Komponen
Untuk memproyeksikan jumlah penduduk pada waktu yang akan tiba dalam jangka waktu relatif pendek sanggup dilakukan baik dengan memakai metode matematika maupun metoda komponen alasannya hasil secara total ( jumlah penduduk keseluruhan ) hampir tak ada perbedaan. Akan tetapi apabila proyeksi penduduk dalam jangka yang lebih panjang ( lebih dari lima tahun ) maka perbedaan hasil proyeksi makin berarti.
Terutama jikalau terjadi perubahan tingkat kelahiran, tingkat kematian, timgkat migrasi dan penggunaan metoda matematika kurang mensukseskan.
Oleh alasannya itu metoda komponen lebih banyak digunakan alasannya metode komponen mencangkup determinan-determinan pertumbuhan penduduk.
Kebaikannya:
- Memperhatikan perubahan tiap-tiap komponen dalam pertumbuhan penduduk, yaitu Fertilitas, Mortalitas dan Migrasi.
- Di dalam metoda ini kita mulai dengan asumsi – asumsi Mortalitas, Fertilitasi, dan Migrasi.
Data-data yang diperlukan.
Sebelum memulai pembuatan proyeksi kita memerlukan data sebagai berikut:
1. Distribusi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin yang telah dilakukan prorating dan adjustment.
2. Menentukan level of mortality suautu penduduk tertentu.
3. Mengestimasikan contoh fertilitasi (ASFR)
4. Menetukan rasio jenis kelamin dikala lahir ( ratio atbirth )
5. Menentukanpola migrasi ( proporsi migrasi berdasarkan umur )
0 Komentar untuk "Pengertian Proyeksi Penduduk, Tujuan, Rumus Dan Cara Menghitungnya"