Pengertian Magma, Jenis, Dan Proses Pembentukan Magma

Haii...ketemu lagi di Blog Geograpik. Pada postingan kali ini aku akan membuatkan pengetahuan wacana materi Vulkanologi pokok bahasan Magma.

Materi ini aku pelajari ketika masih semester 4, yaitu masa dimana lagi semangat-semangatnya mempelajari geografi.

Sebenarnya sih ini vulkanologi bukan termasuk mata kuliah Pendidikan Geografi, namun lantaran aku tertarik dengan ilmu ini kesannya sedikit baca-baca deh untuk menambah pengetahuan. Okey, tidak usah basa-basi lagi, pribadi saja berikut ini klarifikasi wacana magma.

Warlan (2006) dalam bukunya yang berjudul Geokimia menyampaikan bahwa "Magma yaitu material induk batuan beku. Lava yaitu magma yang mengalir melalui lubang vulkanik dan dengan demikian sanggup diakses untuk observasi kita."

Bagaimanapun, banyaknya magma memadat di bawah permukaan dan hanya sanggup diobservasi sebagai produk akhir, suatu batuan beku, yang dari sifat asal magma sanggup diduga.

Magma didefinisikan sebagai material batuan lelehan, tetapi definisi ini hampir tidak memuaskan.
Karena pada kenyataan, magma mengandung komponen gas yang gampang menguap dan hilang sehabis memadat menjadi batuan beku. Namun demikian, komponen tersebut memainkan peranan yang penting dalam penentuan lantaran kristalisasi pada batuan beku."

Kamu  masih bingung?

Kalau masih bingung, aku ambilkan lagi kutipan dari buku Vulkanologi karangan Prihadi Sumintadireja (2000). Beliau menyampaikan bahwa "Magma yaitu material batuan berupa cairan silikat yang lebur atau lebur sebagaian."

Pada intinya, magma yaitu suatu material yang berwujud cairan liat, pijar, dengan suhu yang sangat tinggi. Material ini berada di dalam perut bumi yang ketika keluar dari perut bumi dan mendingin disebut sebagai lava.

Magma juga sanggup diartikan sebagai gabungan batuan cair atau semi cair yang terletak di kamar magma di bawah lapisan kulit bumi. Campuran ini biasanya tersusun dari empat material, yaitu

Magma yaitu cairan ultra panas yang sangat dinamis dengan suhu sekitar 700°C - 1.300°C.

Magma yaitu zat yang sangat cair dan dinamis. Magma sanggup mengalami perubahan (evolusi) menjadi bentuk bentang alam gres yang berbeda. Perubahan yang terjadi secara fisika dan kimiawi itu disebabkan oleh perubahan lingkungan yang dialaminya selama pergerakan.

Nah, itulah tadi sekilas wacana pengertian magma. Selanjutnya akan kita bahas wacana bagaimana proses pembentukan magma.

1. Proses Pembentukan Magma
Bumi, planet yang kita tinggali mempunyai struktur ibarat bawang merah. Bumi tersusun atas lapisan-lapisan yang menyelubungi inti bumi. Secara umum ada tiga lapisan utama dalam struktur bumi, yaitu inti bumi yang sangat panas, mantel bumi yang sangat tebal di lapisan tengah serta kerak bumi tempak kita hidup yang berada di lapisan paling luar. (Silahkan baca Struktur Lapisan Bumi dan Penjelasannya)

Magma berasal dari kamar magma yang letaknya di terapit antara lapisan mantel bumi dan lapisan kerak bumi.

Mantel bumi dan kerak bumi pada umumnya berbentuk padat. Sehingga keberadaan magma yang cair di antara keduanya sangat penting bagi geolog untuk mempelajari struktur dan morfologi yang terjadi di mantel bumi. Biasanya acara magma juga dipengaruhi oleh acara geologi yang terjadi di lapisan mantel bumi dibawahnya.

Asal seruan magma terbentuk dalam beberapa cara yang berbeda, hal ini disebabkan oleh perbedaan struktur, suhu dan tekanan antara lapisan mantel bumi dan kerak bumi. Ada tiga proses pembentukan magma, yaitu decompression melting, transfer panas dan flux melting.

a. Decompression melting
Decompression melting merupakan pergerakan komponen penyusun mantel bumi yang panas ke atas. Material panas ini naik ke atas yang tekanannya lebih rendah melalui konveksi panas. Menurut aturan fisika, tekanan berbanding lurus dengan titik lebur. Daerah dengan tekanan lebih rendah juga mempunyai titik lebur lebih rendah. Dekompressi (penurunan tekanan) di atasnya membuat lapisan mantel yang solid meleleh menjadi magma

Decompression melting umumnya terjadi didaerah divergent, dimana lempeng tektonik saling terpisah. Pergerakan lempeng itu menimbulkan magma yang ada di bawahnya bergerak mengisi ruang kosong di atasnya. Magma kemudian membeku mebentuk batuan beku yang menyusun lapisan gres dari kerak bumi.

Decompression melting juga terjadi di kawasan bulu mantel, yaitu lorong-lorong yang terdiri dari material panas dari inti bumi menuju kerak bumi yang lebih rendah tekanannya. Bila berada di bawah permukaan laut, bulu mantel yang disebut magma ini mendorong magma ke dasar laut. Proses yang berlangsung selama jutaan tahun ini membentuk pulau vulkanik tengah laut.

b. Transfer Panas
Magma juga sanggup terbentuk ketika energi panas dari batuan cair mengintrusi lapisan kerak bumi yang dingin. Saat kerikil cair ini membeku, ia juga menyebarkan panas ke sekelilingnya. Akibatnya batuan di sekitarnya meleleh dan membentuk magma.

Transfer panas terjadi kawasan konvergen, dimana lempeng-lempeng tektonik bergerak dan bertubrukan. Batu-batu cair yang ada di bawah lempeng tektonik mempengaruhi lapisan cuek di atasnya. Proses ini menyebakan panas dan membuat magma. Selama jutaan tahun, magma di bawah zona subduksi ini berubah membentuk busur vulkanik, yaitu rangkaian gunung berapi aktif yang ada di kawasan konvergen.

c. Flux Melting
Flux melting terjadi ketika air dan karbondioksida ditambahkan pada batuan. Kedua senyawa ini menimbulkan kerikil meleleh pada suhu yang lebih rendah dari biasanya. Flux melting membuat magma pada daerah-daerah, yang bila dilihat dari suhu dan tekanannya seharusnya masih berbentuk batuan (belum meleleh).

Seperti Transfer Panas, Flux melting juga terjadi di kawasan konvergen (zona subdiksi). Dalam hal ini, air yang menutupi dasar bahari di kawasan subduksi akan menurunkan titik lebur mantel bumi. Hal ini membuat magma naik ke permukaan.

2. Pergerakan Magma
Magma sanggup bergerak meninggalkan kamar magma yang ada di antara mantel bumi dan kerak bumi. Pergerakan magma terjadi melalui dua cara utama, yaitu intrusi magma  dan ekstrusi magma. (Silahkan Baca Perbedaan Intrusi dan Ekstrusi Magma )

Intrusi magma, yaitu pergerakan magma yang tidak hingga ke permukaan bumi. Contoh bentangan alam yang dihasilkan intrusi magma yaitu dikes dan xenolith.

Ekstrusi magma, yaitu pergerakan magma dengan daya yang lebih besar sehingga sanggup mencaai permukaan bumi. Ekstrusi atau disebut juga erupsi magma ini menghasilkan lava dan batuan vulkanik.
Magma sanggup bergerak menyusup ke ke tempat dengan kerapatan lebih rendah (low density), contohnya pada struktur batuan sedimen. Saat terjadi pendinginan, magma tetap membeku. Proses intrusi magma ini disebut pluton.

Ada beberapa bentuk pluton, contohnya dikes dan xenolith. Dikes yaitu lempengan magma (belum meleleh) yang menyusup ke tubuh kerikil lain. Sedangkan xenolith yaitu satu jenis batuan yang terjebak dalam batuan lain. Sebagian besar xenolith yaitu pecahan-pecahan kristal (batuan) dari dalam bumi yang terjebak dalam magma ketika terjadi pendinginan.

Cara yang paling umum dari pergerakan magma ke permukaan bumi yaitu melalui lava. Lava dari erupsi vulkanik ini sanggup berbentuk “air mancur” yang terdiri dari kerikil cair kental serta material lain yang ikut meleleh dan bergerak ibarat sungai. Lava akan membeku membentuk batuan vulkanik dan beling vulkanik.

Saat terjadi ledakan gunung berapi eksplosif, pergerakan magma sanggup hingga ke atmosfer. Magma yang ada di udara kemudian membeku membentuk tephra. Tephra seringkali disebut bubuk vulkanik. Karena jatuh lagi ke bumi, tephra sanggup terkumpul atau bergabung dengan batuan lain. Misalnya kerikil apung.

3. Kamar Magma
Magma berkumpul pada satu tempat dengan suhu, tekanan dan struktur yang sesuai. Tempat berkumpulnya magma ini disebut kamar magma. Kamar magma terletak jauh di bawah permukaan bumi. Kolam magma yang ada di kamar magma mempunyai struktur berlapis-lapis.

Magma dengan kerapatan paling rendah akan naik ke atas, sedangkan magma yang paling padat akan karam di dasar kolam magma. Dalam waktu jutaan tahun, kamar magma sanggup membeku membentuk pluton atau batuan beku dalam yang sangat besar.

Kamar magma biasanya berada di bawah gunung berapi. Seringkali satu kamar magma mempunyai gunung api lebih dari satu. Pergerakan magma di kamar magma inilah yang menimbulkan terjadinya letusan pada gunung api di atasnya.

Selama kamar magma masih berisi kolam magma, gunung api di atasnya tetap aktif. Letusan gunung berapi yang eksplosif sanggup mengosongkan kamar magma. Jika ini terjadi, kamar magma akan runtuh dan membentuk kaldera.


Sumber
  1. Warlan Sugiyo. 2005. Geokimia. Semarang: Unnes Press.
  2. https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/geomorfologi/pengertian-magma

Gambar
  1. https://www.nationalgeographic.org/encyclopedia/magma/

Related : Pengertian Magma, Jenis, Dan Proses Pembentukan Magma

0 Komentar untuk "Pengertian Magma, Jenis, Dan Proses Pembentukan Magma"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close