Ke Candi Cangkuang Garut

Terdengar menyerupai nama umbi-umbian yang berwarna putih, itu mah namanya Bengkuang bukan Cangkuang! Hehehe. Ya itu tujuannya Sob, candi yang beralamat di Desa Cangkuang, Kecamatan Leles Garut. Dari rumah saya pun candi ini tidak mengecewakan dekat, cukup satu kali naik kendaraan. Misal dari Jakarta dapat dijangkau dengan bus jurusan Garut, menyerupai bus Primajasa dan karunia Bakti, namun kalian mesti menginformasikan kondektur bus kalau ingin ke tempat ini, ingatkan kondektur " Bang
Kondektur, saya turun di Alun-alun leles ya, soalnya mau ke candi cangkuang". Nanti Kondekturnya niscaya ngerti kok! Kalo kalian tidak mengingatkan niscaya bisnya bablas menuju terminal Guntur, kalo hingga di terminal guntur kalian mesti balik lagi naik angkot atau naik elf.  Nah, kalau sudah hingga di Alun-alun Leles, Sobat naik kendaraan yang menuju candi , Sobat dapat naik delman atau naik ojek sekali jalan sampailah di rekreasi candi.

Saya dan teman-teman bertujuan untuk menghadiri janji nikah sobat kami di Nagreg, Bandung. Setelah selesai memamerkan doa terhadap pasangan pengantin, terasa kurang kalau perjalanan jauh dari Indramayu cuma cuma menghadiri janji nikah saja, I don't like it Sob. So, kami melanjutkan perjalanan kami ke tempat rekreasi yang terdekat. Maaf ya terhadap semua teman-teman yang menilai Bandung itu banyak tempat rekreasi menyerupai Ciater, Tangkuban Perahu, Kawah Putih, Situ Patengan, Situ Cileunca, Penangkaran Kupu-kupu, D'Ranch, Floating Market dan sebagainya. Memang sih banyak rekreasi cuma sungguh jauh dari rumah saya.

Semua tempat rekreasi itu memang adanya di Bandung Barat dan Bandung Selatan Sobat-sobat! Kalau menurut kenyataan, saya yang tinggal di Bandung pinggir timur ini, belum ada objek rekreasi yang terkenal. Kami kondang dengan kemacetan kalau demam isu idul fitri dan demam isu piknik simpulan tahun. Di tempat kami cuma ada banyak rumah makan, untuk sekedar istirahat para supir dan penumpang bus, supir truk atau pengemudi kendaraan beroda empat pribadi.

Salah besar kalau rumah kami bersahabat dengan objek rekreasi di atas, Bandungkan luas, dari satu tempat ke tempat yang lain tidak cukup untuk menyentuh semua tempat dalam satu hari, sedang Sobat-sobat cuma punya waktu sedikit disini. Impossible is true! But, Konon, sebenarnya saya gembira juga sih, bahwa di tempat kami ini, dahulu kala pernah berdiri suatu kerajaan, yakni kerajaan Kendan namanya. Cuma tidak ada situs atau bangunan yang berdiri selaku bukti peninggalan, murung juga ya, perlu ada bukti-bukti yang pasti. Entah kemana bukti-bukti itu berada, tanyalah pada rumput yang bergoyang.

Dari pada curhat tidak karuan mending kita teruskan perjalanan kita, kita bersepuluh naik Travello menuju Leles. dikala datang di leles ada plang bertuliskan Candi Cangkuang, dari jalan raya belok ke kiri, nah ada jalan ke dalam, di situlah jalan menuju candi cangkuang. namun mudah-mudahan meyakinkan, saya tanya pribadi aja ke penduduk sekitar yang sedang leyeh-leyeh di pinggir jalan. "Maaf Mang, Abdi bade naros, ari candi teh di palih mana?" "ouh candi mah cakeut atuh, Ujang tinggal masuk aja ka jero, lima kilo ge bakal tepi, Jang" "Ouh Nuhun Mang, Semoga diberi umur yang panjang ya Mang". Nah begitu percakapan saya dengan si Mang.

Pinter juga saya teh dapat bahasa kawasan hehehe, soalnya waktu SD pelajaran bahasa sunda saya teh suka jelek nilainya, tidak tahu kenapa ya, apa alasannya yakni saya males menimba ilmu atau emang gak punya buku paketnya hehehe.

Kami telusuri jalan menuju ke candi, jalanannya ternyata tidak lebar, cukup untuk satu arah kendaraan beroda empat saja, kalau ada kendaraan beroda empat dari arah berlawanan, maka dari kita mesti ada yang mengalah. Beberapa menit kemudian, Tak terasa kendaraan beroda empat kita sudah sampai, kami pribadi menuju parkiran, dari kami semua turun, kami pribadi menuju pintu loket masuk, tiket seharga empat ribu rupiah.

Tapi tunggu dahulu Sob, kalo ingin ke candi cangkuang masih jauh. kita mesti menyeberangi situ (situ=danau), kalo Sobat dapat sendiri berenang silahkan basah-basahan hehehe, namun yang tidak mau basah-basahan kita wajib naik jasa rakit yang sudah ditawarkan oleh petugas kawasan candi cangkuang ini. Biar naik rakitnya murah, maka kita mesti menanti hingga rakitnya sarat sesuai kuota, kita bayar  Rp. 4.000/orang, kita menanti hingga penumpang rakit berjumlah 20 orang, sabar ya Sob. Tadaa, sudah sesuai kuota 20 orang, pribadi kita akan dikirimkan hingga ke pulau dimana candi cangkuang berada.

Saat di tengah-tengah danau, kami sungguh kagum menyaksikan keindahan situ ini, menyerupai kita berada di alam, menyerupai berada di danau yang yang alami, menyerupai menyaksikan film tahun 80-an dikala Berry Prima menjadi Tarzan. Selanjutnya kami foto-foto di rakit sebelum menepi ke daratan, situasi desanya kena banget pokoknya.

Rakit sudah menepi, kami melalui rumah yang unik, yakni Kampung Pulo. Konon, Kampung Pulo ini berjumlah 6 rumah dan satu mesjid. Konon, sang pendiri kampung ini yakni Mbah Dalem Arif Muhammad, seorang Kepala pasukan yang diperintahkan kerajaan Mataram untuk menyerang VOC di Batavia, alasannya yakni gagal mengalahkan penjajah dan Beliau aib kalau pulang ke Mataram, maka ia menetap dan membuatkan agama islam disini, kepala keluarga di kampung pulo ini berjumlah sama menyerupai jumlah rumah disini. Konon lagi, mereka pantang memelihara binatang empat kaki, menabuh gong, dan memperlihatkan wayang. Mata pencaharian mereka bercocok tanam dan mencari ikan di situ ini, ada juga yang berjualan.

sehabis melalui Kampung yang unik ini, kita pribadi menuju CANDI CANGKUANG! jreng... jreng.... Candi yang kondang di Garut ini, sekaligus kondang di Jawa Barat. untuk ukuran sih tidak besar-besar amat, dari candi Mendut pun candi ini lebih kecil. Tapi di samping candi ini ada makam Mbah dalem Arif Muhammad-sang pendiri kampung pulo. Disini banyak pohon Cangkuang, sejenis tumbuhan pandan, yang ialah salah-satu argumentasi nama candi ini disebut Cangkuang.

Ingin lebih mengenali seluk-beluk candi ini, Sobat dapat masuk ke tempat tinggal di samping candi ini, di dalamnya ada benda-benda sejarah menyerupai tahun pemugaran, benda-benda peninggalan mbah dalem Muhammad terpelajar dan benda-benda yang lain yang bermanfaat sejarah.

Masih ingat tidak dengan program  fun game "Mission X" Sob, saban hari Minggu pukul 10 pagi. Fun game yang dimainkan oleh Agung Hercules, Aming dkk itu lho. Nah, situ Cangkuang ini pernah menjadi tempat syuting mereka, menjadi fasilitas untuk memperkenalkan Candi yang ada di Garut ini juga ya, gembira lah saya selaku tetangga Garut Hehehe.

Sekian dari saya mudah-mudahan goresan pena kecil ini bermanfaat bagi yang ingin berlibur ke Garut. Selamat berpetualang Sob!

Cara ke Candi Cangkuang:

Jakarta-Leles = Rp. 50.000 (naik bis Primajasa/Karunia Bakti)
Gang Cangkuang- Wisata Candi = 10.000 (Naik delman/Ojek)
Tiket masuk = Rp. 5.000
Naik Rakit = Rp. 4.000
Total = Rp. 69.000


Kampung Pulo Bro! Candinya mana? haha





Sumber https://namakuprince.blogspot.com

Related : Ke Candi Cangkuang Garut

0 Komentar untuk "Ke Candi Cangkuang Garut"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)