Perjalanan menuju ke tujuan final pun belum usai. Suasana gelap dan hawa hirau taacuh menghasilkan kami mesti mencari kawasan istirahat yang nyaman.
Selama 1 kilo kami menuntun sepeda dengan jalan yang menanjak ditemani hujan gerimis dari langit. Disini kami merasa berada di gerbang harapan, ingin cepat istirahat tidur pulas setelah menempuh perjalanan dari pagi hingga malam.
Setelah menempuh sekitar 1 km, kami berada di sari ater, tidak mengecewakan ada hingar bingar dari pada situasi di saat jalan menuntun sepeda yang sunyi sepi hirau taacuh dan hujan. Suasana di kawasan ini walau pun malam tetap senantiasa ramai.
Kami mencari kawasan istirahat di sini.
Kami menghampiri jalan usang sari ater, jalannya memang sudah bukan jalan utama lagi alasannya yakni di sebelah kanannya sudah ada jalan gres yang lebih besar dan ramai. Jalan yang tidak terlampau besar, bagi yang dahulu pernah ke sariater dan kini gres kembali ke sariater lagi niscaya pangling.
Kami mendapatkan plang di depan jalan sariater usang bertuliskan Penginapan Lucky Sagita. Saat menghampiri plang tersebut, ternyata penginapannya ada di dalam sekitar 40meteran dari jalan utama. Kami menjinjing sepeda dan menuntun menuju penginapan tersebut. Kami disambut ramah oleh resepsionis penginapan, kami dipersiapkan kamar yang sanggup berempat di lt.1 plus tv. Kami tidak perlu tv alasannya yakni kami perlu istirahat saja alasannya yakni besok pagi akan kembali bersepeda. Kami memesan kamar tanpa tv dan cukup berempat dilarang berpisah. So, kami sanggup kamar di lantai teratas yakni lantai dua dan letak kamar berada di pojokan, tidak mengecewakan nyenyak untuk tidur tidak ada bunyi bising sama sekali. Kami mendapati kamar kami dengan 2 ranjang double beda, so kami membuatkan ranjang, 1 ranjang untuk dua orang, so sweet hahaha. Awas ya kami bukan kaum yang kau maksud, kami wajar 100%.
Sang ketua tour kelihatannya kelelahan, dia tidur paling permulaan sedang kami bertiga mencari makan di luar. Kami menghampiri jalan gres sari ater dan kami makan bakso di depan alfa atau indomaret kami lupa, pokoknya kami makan bakso kenyang cukup membayar 13ribu sahaja. Kami mengajukan pertanyaan apalagi dahulu alasannya yakni taulah kalo kita tidak mengajukan pertanyaan apalagi dahulu hehe. Setelah makan kami belanja keperluan untuk esok harinya di alfa sini.
Walaupun hujan gerimis tidak mengecewakan berair di baju bila tidak berteduh. Kami kembali ke penginapan.
Menurut kami penginapan ini di saat dahulu mungkin ramai banyak pengunjungnya alasannya yakni di dinding-dinding ruang utama terpampang prestasi-prestasi hotel tersebut. Nah, kini malam Minggu kami tidak mendapati hotel ini ramai oleh hadirin yang akan bermalam. Di pagi hari pun kami cuma mendapati tamu hotel ini cuma berdua. Kami berempat dan sepasang cowok dan doinya yang memakai motor moge saja. Kami sempat membantu mereka di saat mereka mengeluarkan mogenya dari dalam hotel.
Kami bermalam disini berempat satu kamar cuma IDR 200.000 saja. Masing-masing patungan 50ribu. Lumayan lah buat istirahat mah. Bila ingin ini itu dengan kepraktisan yang lengkap mungkin bukan tempatnya disini hehe.
Kami mandi disini tidak ada kepraktisan air hangat pun kami mandi dengan berani #lumayan beku. Ya tidak mengecewakan sanggup mandi gratis. Kamar mandi cuma satu dan ada yang pakai, kita juga sanggup pakai kamar mandi luar kok hehe. Kami jemur pula baju berair kami meskipun hingga pagi tidak kering-kering alasannya yakni hujan gerimis. Bila tidak gerimis mungkin kami tidak pakai baju apek berair dan bacin keringat di saat pergi kembali ke tangkuban #nasib gpp dijalan juga kering alasannya yakni banyak angin.
Oh iya, di saat kami pamit kami sukar sekali di pagi hari mencari resepsionis, eh ternyata dia sedang bersih-bersih kamar. "Bang, kami pami dulu" saya bilang. "Ouh mau cek out ya, eksklusif aja tidak ada apa-apa" kata resepsionis. Ouh ternyata kelihatannya bila kami pergi rahasia juga tidak perkara hmmm.
Istirahat setelah mengayuh puluhan kilometer (lebay ceritanya) |
Tempat Resepsionis di dalam penginapan |
Makan bakso 13ribu #ganjel perut |
Pemanasan sebelum gowes ke tangkuban |
Penginapan kami di sariater |
0 Komentar untuk "Menginap Di Jalan Usang Sariater"