Merenung di Monju |
Saya menulis postingan ini, lantaran saya ingin membuatkan pengalaman untuk yang ingin ke MONJU, lantaran yang lain keponakan saya ingin dikirim ke MONJU tuk sekedar ingin selfie aja disana, maka selaku paman yang bagus kesannya saya dengan bahagia berat hati mengantarkannya ke tempat Monju berada.
Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat ini, mulai ngetrend lantaran telah menjadi Cover serial Sinetron”Preman Pensiun” di layar beling dan kini telah dibuka selaku Museum. Mahasiswa-Mahasiswi UNPAD Dipatiukur niscaya telah mengenal Monju, “Orang bersebelahan dengan Kos-kosan Mahasiswa Hahaha”
Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat ini, mulai ngetrend lantaran telah menjadi Cover serial Sinetron”Preman Pensiun” di layar beling dan kini telah dibuka selaku Museum. Mahasiswa-Mahasiswi UNPAD Dipatiukur niscaya telah mengenal Monju, “Orang bersebelahan dengan Kos-kosan Mahasiswa Hahaha”
Flashback dahulu ya. Haha. Setiap Hari Minggu pagi di sekeliling tempat ini terdapat pasar tumpah, banyak pedagang mengobrol barang-barang berupa pakaian, makanan-minuman aksesoris-aksesoris dll. Sebenarnya pasar tumpah ini adanya di lapangan Gasibu, lantaran telah dihentikan berdagang di areal Gasibu, mereka di arahkan ke utara hingga hingga ke MONJU ini, Gilee bener! Sepanjang jalan area ini sarat dengan pedagang! Dan pembeli telah pasti hehe. Yang berlibur di Bandung jangan lupa berburu barang di tempat ini ya.
Langsung saja ke inti duduk permasalahan ya Sob, Kok duduk permasalahan ya Sob? Bukan duduk permasalahan tetapi ke inti judul di atas. Pengalaman saya yang berasal dari pinggiran Bandung, tepatnya berasal dari Nagreg-sebuah Kecamatan di Kabupaten Bandung. Pertama saya naik angkot Jurusan Cicalengka-Cileunyi atau Sobat juga sanggup naik angkot warna telor asin, jurusan Limbangan-Cicalengka. Angkot ini -telor asin-berhenti di Stasiun Cicalengka, tidak mengecewakan tidak usah jalan kaki, kita pribadi dikirimkan hingga depan Stasiun. Turun dari Angkot dilanjutkan naik KRD Bandung Raya, dan turun di Stasiun Bandung. Sobat turun di Stasiun Selatan Bandung pastinya, keluar dari stasiun dan jalan ke selatan hingga menerima Terminal, disana Banyak kendaraan beroda empat Elf yang berhenti. Dan Sobat tinggal menanti di pinggir jalan Kebon Jati ini. Dan DAMRI akan melalui depan terminal ini, menanti beberapa menit, kalo pun mujur pribadi dapat, Sobat pribadi naik DAMRI jurusan Leuwipanjang-Dago ini. Sobat tidak usah nanya-nanya kondektur, lantaran Bis ini berhenti dan ngetem di Dipatiukur yang akrab dengan Monju ini, Sobat tinggal jalan ke depan sekitar 30m jalan kaki, Sampailah di Monju. Selamat berfoto-foto!
Untuk kembali lagi ke Stasiun Bandung, Sobat tinggal naik bis DAMRI kembali di Pool tadi, dan mengingatkan ke kondektur untuk berhenti di Stasiun Bandung, kadang kondektur memberi isyarat dengan memberi kode nama tempat yang hendak dilewati, namun bila sang kondektur tidak mengobrol kode lebih baik pribadi mengajukan pertanyaan saja ke kondektur. Nah, Bagi yang pribadi ke Leuwipanjang Sobat tinggal duduk anggun dan tidak perlu bantuan sang kondektur. Karena tujuan kesannya disana. Selamat menjajal ya.
Dari Nagreg:
-Naik angkot hingga St. Cicalengka Rp. 4000
-Naik KRD Cicalengka-St. Bandung Rp. 4000
-Jalan kaki ke selatan hingga ke Terminal St. Bandung. (gratis)
-Naik Bis DAMRI Leuwipanjang-Dago Rp. 5000.
-Jalan ke depan hingga lah di Monju
Total ongkos Rp. 13.000
Dari Jakarta: Bila Naik Argo Parahyangan berhenti di St. Bandung dan ikuti di atas
Dari Jakarta: Bila Dari Jakarta Naik BUS yang berhenti di Leuwipanjang, tinggal mencari DAMRI Leuwi panjang-Dago.
*DAMRI/Bis Kota beroperasi dari pukul 06.00 s/d 18.00
Sumber https://namakuprince.blogspot.com
0 Komentar untuk "Ngecer Ke Monju (Monumen Usaha Rakyat Jawa Barat) Bandung"