Nilai Estetik Seni Bahasa Arab Selaku Bahasa Terindah Di Dunia Oleh Baiq Wahyu Diniyati H, Mahasiswa Pascasarjana Mpba Uin Malang

Mendengar bahasa Arab selaku estetik seni kedengaranya menarik, karna bahasa Arab sebelumnya cuma berhubungan dengan pengajaran, metodologi, konsep pembelajarannya dan segala hal yang berkonsentrasi pada titik pengajaran, yang dalam penyampaiananya tidak menyebutkan bagaimana bergotong-royong segi lain bahasa Arab sehingga ia sanggup dipelajari oleh seluruh dunia. Selain itu, bahasa Arab memiliki nilai lain yang membuatnya menjadi nilai estetik peradaban yang tidak ternilai. Keindahan estetik seninya menghasilkan banyak negara terkagum dengannya, mulai dari gaya bahasanya, dari pelafazannya, melampaui kosa kata bahasa yang lain di dunia, serta satu-satunya bahasa yang memiliki keunikan sendiri dengan dhod nya yang tidak terdapat di bahasa lain dan lain sebagainya.

Pernyataan di atas sudah banyak disebutkan di banyak literatur yang kemudian penulis uraikan dalam bentuk paragraf, hal tersebut sesuai dengan pernyataan Ida Latifatul Umroh yang menyampaikan bahwa bahasa Arab diseleksi oleh Allah selaku bahasa firmanNya tidaklah asal-asalan tanpa hikmah. Sebelum hadirnya Islam, bangsa Arab meletakkan perhatian yang sungguh besar kepada bahasa mereka, dari segi keindahan susunan, bunyi, kedalaman makna dan kefasihan penyampaian. Makara pada masa itu bahasa Arab cukup spesial, kemudian sesudah itu turunlah Al-Qur’an dengan mukjizat lafadznya, maknanya, uslub penyampaiaannya dan segala hal yang terkandung di dalamnya. Dan semua bentuk keindahan tersebut menampilkan efek yang sungguh besar kepada bahasa dan sastra Arab.

Kalau membicarakan wacana keindahan bahasa Arab, bergotong-royong penulis gundah akan menulis wacana apa?, keindahannya sudah nampak dimana-mana, siapa pun tahu bahwa keindahan Arab sebagi formulasi terbaik sudah tidak absurd kita dengar. Aspek bahasa Arab yang paling menonjol keindahannya merupakan alfabet dan kaligrafi hebat yang sudah berkembanng selama berabad-abad lamanya.



Ekspresi seni dalam goresan pena Arab, digolongkan selaku fasilitas atau medium komunikasi untuk menyodorkan sesuatu dengan cara yang Indah. Estetika dalam tulisannya dijadikan selaku seni artistic goresan pena tangan yang sungguh dihormati alasannya merupakan meruapakan alat utama untuk melesatrikan Al-Qur’an. Kaligrafi Islam juga sering disebut bagai kaligrafi Arab yang sudah meningkat di banyak Negara yang memiliki warisan budaya Islam.

Seni Kaligrafi merupakan salah satu karya seni formulasi terbaik, yang mana seni ini merupakan satu satunya kesenian yang cuma dimiliki oleh bahasa Arab itu sendiri.  seni kaligrafi memperoleh popularitas terssendiri dalam kesenian Islam alasannya merupakan tujuan permulaan dari seni ini merupakan memperindah lafal Allah. Kaligrafi sepenuhnya menjadi karya seni Islam dan sudah menjinjing efek besar yang diakui oleh banyak kalangan, baik Arab maupun non Arab. Salah satunya Indonesia yang juga ikut melestarikan seni kaligrafi Arab yang sudah banyak terlihat menghiasi banyak bangunan-bangunan salah satunya masjid- masjid yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia.

Selain itu, adanya bahasa Arab tidak cuma kokoh pada seni tulis, seni bunyi pun ikut terpengaruh olehnya. Perkembangan seni bunyi dewasa ini ditandai dengan hadirnya banyak penyanyi dan grup-grup yang membawakan irama nada yang islami seumpama shalawat, qasidah, nasyid, dll yang menggunakan bahasa Arab dalam liriknya. Irama irama ini salah satu seni Islam dalam bidang bunyi yang bercorak Islam, mengandung nasihat, dongeng para nabi, memuji Allah dan sejenisnya. Biasanya nasyid dinyanyikan secara acappela yang cuma diiringi gendang. Cara ini timbul alasannya merupakan banyak dari para ulama yang melarang penggunaan alat musik yang berlebihan pada permulaan perkemabangan Islam di Indonesia.

Dengan seiring berjalannya pertumbuhan Islam di Indonesia, Masyarakat memiliki persepsi khusus  terhadap fenomena bahasa Arab selaku bahasa yang memiliki ikatan sejarah yang sungguh panjang dan bersifat normativitas yang kuat, sudah menampilkan efek yang hebat kepada esensi bahasa Arab dalam kehidupan masyarakat. Di Indonesia sendiri bahasa Arab dipelajari untuk mengerti sumber-sumber anutan Islam, serta banyak dipakai untuk keperluan tertentu seumpama hafalan do’a, bacaan-bacaan yang dipakai dalam aktivitas pendidikan, ritual adat istiadat, maupun upacara aktivitas keagamaan tertentu.

Selain lewat Seni, bahasa Arab juga tidak akan terlepas dari kesusastraanya, sebagaimana sastra dijadikan selaku alat kebanggaan bangsa Arab, dalam menghasilkan karya berupa syi’ir yang dilombakan, dan yang menjadi pemenang, karyanya akan digantung dan dipajang di dinding ka’bah berikut ditulis dengan tinta emas. Begitu juga pada di saat permulaan hadirnya Islam yang dibawa dan dimotori oleh nabi Muhammad SAW serta Al-Qur’an selaku pedoman hidup sekaligus sumber anutan agama Islam yang memiliki nilai sastra yang sungguh tinggi. Kedatangan ini menjinjing pergantian yang sungguh besar kepada penduduk Arab tidak terkecuali dengan sastra yang sudah usang menjadi kebiasaannya. Keberlangsungan sastra ini terus bertambah seiring kemajuan Islam sehingga banyak timbul ilmu wawasan tentang sastra untuk mengupas kedalaman sastra yang terkandung di dalam Al-Qur’an seumpama ilmu yang familiar kita dengar merupakan ilmu Balaghah, ilmu Mantiq dan sebagainya.

“Bagaimana insan sanggup menolak keindahan bahasa ini, dengan logikanya dan kecemerlangannya yang unik? Bahkan tetangga-tetangga negeri Arab, orang-orang yang mereka taklukkan, sudah jatuh di bawah daya tarik bahasa ini” (Sigrid Hunke)

Ketika membaca kutipan ini, penulis merasa kutipan ini sungguh menjamah hati, diakui atau tidak keindahan bahasa Arab, selaku bahasa Qur’an merupakan keindahan yang secara harfiah menghasilkan banyak bangsa yang terpikat dengannya, baik dari bahasa dan budayanya. Begitulah bangsa Arab, bahasa ini sudah menjinjing simbiolisme dan ekstisme tertentu dalam peradaban, bahasa dari ttulisan Arab memiliki arsitektur leksikal bahasa yang begitu luas sehingga banyak dari professor universitas dan andal agama yang paling berpengetahuan luas tidak sanggup mengklaim untuk mengenali setiap kosa kata Arab. Selama berabad-abad bahasa peradaban Arab-Muslim sudah menampilkan banyak trobosan awet dalam kebudayaaan Eropa, Afrika, Asia dan lain sebagainya, entah dalam aneka macam kekayaan seni, sains, dan lainnya. Begitulah ungkap para andal bahasa dalam mengungkapkan keindahan bahasa Arab, yang menjadi pertanyaan kini merupakan mengapa bahasa Arab ini menjadi bahasa yang paling indah di dunia?. Ada beberapa point yang penulis ringkas dari bebeberapa postingan yang dibaca, argumentasi disebutnya bahasa Arab selaku bahasa terindah di dunia.

Poin pertama, Bahasa Arab merupakan bahasa puitis. Kenapa saya katakana begitu, alasannya merupakan dari permulaan pembahasan kita mengenal bagaimana bahasa Arab sanggup terkenal diseluruh dunia berawal dari syair atau puisi yang senantiasa terikat dengan orang Arab. Kita sudah mengenali bahwa pada masa pra Islam maupun sesudahnya orang Arab merupakan pecinta puisi yang hebat. Kebanggan menjadi penyair merupakan sebuah kehormatan dikalangannya. Para andal filologi dan tata bahasa semit (Aram, Arab, Ibrani) sudah menyinari buatan sastra fantastis dalam peradaban Islam begitulah yang disebutkan oleh kurniawan dalam artikelnya. 

Puisi Arab juga diizinkan untuk mengepresikan aneka macam kosa kata Arab yang berhubungan dengan cinta, kematian, seksualitas, alam, obat-obatan, kesucian, keluarga, persahabatan, nostalgia, dan lain sebagainya, yang tidak lain menujukkan kebanggaan untuk dirinya sendiri atau suku tertentu, kebanggaan untuk orang lain, dan sindiran. Inilah yang dikemukakan oleh banyak penyair Arab dalam budaya dan arab. Contohnya karya Abu Nawas syair “Al-I’tiraf” yang mengandung penyesalan seorang hamba dengan dosa yang sudah dilaksanakan di masa lalu. Yang ditandai dengan sebutan sarat kerendahan diri serta keinginan seorang hamba yang mengharap ampunan dengan taubat yang ia laksanakan dihadapan sang Pencipta dibarengi dengan pengukuhan dosa dan pengagungan terhadapNya.

Poin Kedua, Bahasa Arab merupakan bahasa Tuhan, kedudukan Al-Qur’an begitu penting dan kokoh besar kepada rujukan hidup, rujukan pikir dan rujukan tutur umat Islam, seluruh umat Islam mengakui bahwa bahasa ini merupakan kitab suci, kalam Tuhan yang keindahan bahasanya tidak akan tertandingi oleh penyair manapun. Sebab Al-Qur’an berisi bahasa Allah yang keindahan dan kepuitisannya tidak sanggup ditiru oleh penyair paling hebat sekalipun. Keindahannya dan keagungannya sungguh dihormati oleh seluruh umat Islam.

Poin Ketiga, Bahasa Arab merupakan Khazanah keilmuan yang kaya, keilmuan yang membahasa bahasa Arab sungguh banyak sekali, mulai dari segala yang berhubungan dengan linguistikya yang menyangkut mufradat, pengembangan bentuk kata yang lazim disebut tasrif dan Isytiqoq, memiliki pola-pola tertentu yang lazim disebut dengan wazan, qawa’id, I’rab dan lain sebagainya. Ini menujukkan bahwa keilmuan tentang bahasa ini sungguh luas. Keindahan inilah yang menghasilkan banyak orang bahkan para orientalis mesti mengakui spesialisasi bahasa arab dengan kaya dengan tasybihat yang begitu memuku, lafazh walau kaya murodif yang begitu signifikan, struktur gramatikal yang ringkas dan sederhana, kaya tarakib, dilalah (semantic) dan lainnya.

Poin Keempat, Bahasa yang memiliki seribu keunikan, untuk menyebutkan keunikannya, keunikan bahasa Arab sungguh banyak, banyak sekali keunikan yang tidak dimiliki oleh bahasa lain. Misalkan pada lazimnya bahasa akan ditulis dari kanan ke kiri, akan tetapi bahasa Arab akan ditulis dari kiri ke kanan, bahasa ini juga tidak punya aksara capital. Kosa kata yang dimiliknya pun diketahui berjumlah 12.309.912, dari jumlah kosa katanya saja menunjukkan  bahwa bahasa Arab selaku bahasa terkaya di dunia.

Nah inilah keindahan keindahan yang dimiliki oleh bahasa Arab yang penulis ringkas dari aneka macam refrensi dan literartur, sehingga patutlah ia dijuluki selaku bahasa yang memiliki nilai estetik seni terindah di dunia, keindahannya tidak dimiliki oleh bahasa lain, bahasa yang makin menghasilkan kita terpikat dari masa ke masa, makin kita mendalami bahasa Arab, makin dalam pula tingkat pesonanya.

Karya : Baiq Wahyu Diniyati H (Mahasiswa Pascasarjana MPBA UIN MALANG) Email : ayudiniyati1205@gmail.com

Mau..? Karya tulis Anda terpublikasi di situs web di sini.

0 Komentar untuk "Nilai Estetik Seni Bahasa Arab Selaku Bahasa Terindah Di Dunia Oleh Baiq Wahyu Diniyati H, Mahasiswa Pascasarjana Mpba Uin Malang"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)