Road To Jepara Ii

Juni 2013
Pagi yang cerah, ku bangkit dari tidurku. Ku lihat jam mengambarkan pkl 15.00 wib
Semua anak PSM berteriak untuk berkemas-kemas berkemas. Jika sudah siap maka eksklusif jalan ke naik kendaraan beroda empat pick up carteran hingga Patrol Indramayu.


Kami berjumlah 16 orang menaiki kendaraan beroda empat Pick Up, Alhamdulillah cukup brurrrr semua bisa naik, muat juga kendaraan beroda empat pick up ini, walau pun satu sama lain bertindih-tindih hehehe...

Saat diperjalanan belum dewasa semua bercanda kegirangan dan bernyanyi bantu-membantu dengan perasaan yg bahagia, dari ekspresi mereka menyerupai tidak ada beban padahal aslinya banyak beban hehe. Tour kedua kalinya ke Jepara ini memang ada di antara kami yang belum pernah ke Jepara.

Setiba di Patrol sekitar pukul 16.oo wib, kami menanti bis yg sudah di carter dari Jakarta jurusan Jepara. Bus carteran kita Muji Jaya, jurusan Jakarta-Jepara. Jika ingin ke Jepara naik aja bis ini tenteram kok. harga tiketnya pun cuma 90rb sebelum BBM naik.

Kabar dari sobat yg sudah naik bis dari Jakarta bahwa bis akan hingga Patrol sekitar jam 20.00 wib.
Astaga, usang sekali sedang disini masih jam 17.00. kami menanti di pinggir jalan, ada yang belanja, ada yg makan di pedagang kaki lima, semua menjalankan acara masing2 dari pada menanti lama.

Waktu sudah nyaris jam 19.00. kami memiliki gagasan menanti bis kembali. Tiba-tiba dari arah barat ada bis berhenti depan kami. Ini beliau bis yang ditunggu-tunggu. Kami bergegas menuju bis dan eksklusif mencari wilayah duduk yang enak, satu jajar wilayah duduk bisa untuk satu orang hehe. Lumayan untuk tidur terlentang. Bis yang berkapasitas 40 orang cuma diisi oleh 16 orang, luas bukan? berlaku hingga terminal di Jepara.

Bis mulai berlangsung dan kami pun tidak basa bau eksklusif tidur Zzz... ngok!Akibat menanti bis beberapa jam hingga bikin stamina loyo. Jam-demi jam akhrinya datang waktu dini hari pkl 02.00 wib. Tibalah kami di Jepara, kemudian kita naik angkot menuju rumah Marzuki sang pemain juga pemilik Jepara haha... kemudian kami pun melanjutkan tidur kembali di rumah sang pemilik Jepara.

Pagi sudah datang semua belum dewasa bangkit dan mandi, jadwal hari pertama yakni kemah di pantai bandengan Jepara. Sebelum berkemah kami memotong bambu untuk pengerjaan tenda. Tibalah waktu sore maka kami berkemas menuju pantai bandengan dengan menaiki bis mini, sesampai di pantai kami menghasilkan tenda 2 buah. di saat sunset kami berfoto bareng di pantai dan meersiapkan kayu untuk api unggun.

Malam pun tiba, kami pun menyalakan api unggun, dan pesta pun di mulai... kami bernyanyi, mengelilingi api unggun menyerupai zaman purbakala semua mengelilingi api dengan rasa senang, tertawa-tawa, bernyanyi-nyanyi, dan makan ayam bakar yang dibakar di api unggun yummmyy......nyam...nyam.... ueeenaaaakkkk!

Setelah itu kami pun istiraha sejenak tidur di pasir pantai menyaksikan langit sarat bintang yang indah, ku teringat di saat menyaksikan langit ku ingat seseorang yang ada di sana ku ingin bareng dengan beliau momentum yg indah ini (cie...), namun tidak apalah ku cuma bisa sms-an aja.

Waktu sudah mengambarkan jam 00.00 maka kami pun siap menyalakan kembang api sebanyak 10 buah kao tidak salah haha. kami pun menyalakan kembang api di tengah kesunyian malam terasa ramai alasannya yakni langit pantai berkilau oleh nyala kembang api... kami pun memperingati hari jadi PSM yang ke-4 biar PSM Jaya selalu. Amin...

Esok harinya kami menuju gunung Muria ini terdapat sunan seorang penyebar agama islam di pulau jawa yakni sunan Muria, kuburannya berada di puncak gunung, alasannya yakni bis kami tidak dapat naik hingga ke wilayah sunan, maka kami pun berhenti di wilayah para tukang ojek. Jika ingin ke makam sunan muria maka mesti naik ojek biayanya sekitar 8rb, manis juga orang-orang sana membuatkan rezeki satu-sama lainnya. kami tidak jadi ke makam sunan namun ada yang lebih akrab dengan wilayah kita berhenti yakni gerojokan sunan yang ada di gunung muria, kami pun menelusuri jalan menuju air terjun. harga tiketnya sebesar 5rb klo gag salah (prediksi udh lupa soalnya ada yg bayarin wkwkwwk). Kami disana bermain air berfoto bareng dan mandi, kami semua menikmati dengan hati senang gembira.

Hari selanjutnya Jadwal bertarung melawan tim asal Kudus yang sudah kami kontak, disana kami menemui sobat usang angkatan satu yakni warmin dahulu mengajar di MP1 dan kuliah di fakultas IT, keren kan????

Saat datang waktu pertarungan perutku mules tidak dapat di tahan balasannya saya bergegas menuju kebun yang ada di samping lapangan dan menengok samping kanan dan kiri tidak ada orang maka saya pun melampiaskan hasrat, sehabis perut dirasa lega eksklusif capcus ke lapangan kembali. Saya siap membela tim kembali, saya akan memamerkan kesanggupan terbaikku untuk tim kami agar menang lebay ckckck

Wasit meniup peluit tanda pertarungan dimulai. dan eksklusif saja kami menceritakan hasil akhir... kedudukan sama mempunyai pengaruh yakni 1-1. pencetak gol PSM yakni Kapten Gustira pada menit-menit final selaku penyelamat dari kekalahan.

Selesai bertanding, kami pun dipanggil ke tempat tinggal kerabat Warmin yang ada di kaki gunung Muria, kami menaiki kendaraan beroda empat pick up menuju wilayah Warmin. Semua belum dewasa dilanda penyakit kelaparan sehabis berjuang keras di lapangan ckckck. Kami pun di saat hingga eksklusif makan-makan dan foto bareng keluarga Warmin.

Sekian kisah di Jepara yang kedua kalinya. mungkin serunya di Jepara malah lebih seru dari goresan pena ini coy.
Thank u...........

Bandengan beach- Jepara
Gunung Muria

Warmin's house (pake baju putih)
PSM in Kudus


Sumber https://namakuprince.blogspot.com

Related : Road To Jepara Ii

0 Komentar untuk "Road To Jepara Ii"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)