"Dana desa yang sudah diterima desa eksklusif digunakan untuk membangun banyak sekali infrastruktur desa menyerupai jalan desa, irigasi, jalan kerja keras tani, sanitasi, embung, dan lainnya, hal ini besar sekali dampaknya kepada pemulihan ekonomi desa yang tadinya ikut terkena efek melambatnya perekonomian nasional," ujar Marwan dalam siaran persnya, Sabtu (26/9/2015).
Menurutnya, efek positif dari proyek-proyek infrastruktur desa tersebut eksklusif dinikmati oleh penduduk desa. Perekonomian desa eksklusif pulih dan bergerak cepat, alasannya yaitu banyak sekali aktifitas kerja keras ekonomi timbul dan berkembang.
"Selain menyerap eksklusif banyak warga desa yang melakukan pekerjaan di proyek-proyek infrastruktur desa, juga timbul banyak sekali kesibukan kerja keras ekonomi yang terkait eksklusif maupun tidak eksklusif dengan proyek-proyek desa, menyerupai kerja keras material, kerja keras kuliner, kerja keras pakaian, jasa transportasi, dan kerja keras yang lain yang terkait dengan pemenuhan keperluan proyek dan para pekerjanya" papar Marwan.
Dirinya juga tidak terlampau merisaukan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) sementara waktu kemudian yang melaporkan terjadinya kenaikan jumlah penduduk miskin di perdesaan sebanyak 570 ribu orang pada bulan Maret 2015 menjadi 17,94 juta orang dari sebelumnya 17,37 juta orang pada bulan September 2014. Laporan ini mengisyaratkan terjadinya penurunan ekonomi di perdesaan yang berakibat meningkatnya kemiskinan.
"Data tersebut bulan Maret sebelum transfer dana desa dari Pusat ke daerah, jadi saya optimis di saat ini kondisinya niscaya berlainan alasannya yaitu dana desa sudah diterima desa dan digunakan untuk membangun infrastruktur desa yang menyerap banyak tenaga kerja, bikin banyak kesempatan usaha, menggerakkan aktifitas ekonomi, memajukan daya beli dan kemakmuran penduduk desa, ini artinya dana desa memiliki pengaruh eksklusif kepada pemulihan perekonomian desa" terperinci Marwan.
Untuk itu Marwan menyarankan BPS secepatnya menjalankan survey atau sensus lanjutan untuk mengenali keadaan perekonomian desa pasca turunnya dana desa dan penggunaannya untuk pembangunan infrastruktur desa. Ia percaya kondisinya akan berlainan dengan hasil survey atau sensus terakhir yang sudah dipublikasikan.
"Saya percaya niscaya dampaknya sungguh positif, tetapi kita butuh data riil untuk mengenali berapa persen pergantian positif yang ditimbulkan dana desa dalam kemajuan perekonomian desa, jadi ini akan menjadi masukan untuk penilaian dan kenaikan kinerja dalam penggunaan dana desa dalam konteks pembangunan desa" imbuh Marwan.
Tokoh asal Pati ini optimis pemulihan perekonomian di desa akan berimbas positif kepada pemulihan ekonomi daerah, dan berikutnya pemulihan ekonomi nasional. Menurutnya, di saat ini keterkaitan dan saling mempengaruhi diantara pelaku, sektor dan wilayah ekonomi sudah demikian cepatnya. Jika pemulihan ekonomi desa berjalan cepat dan berkelanjutan, maka eksklusif mengakibatkan pemulihan ekonomi daerah, yang berikutnya mendorong pula proses pemulihan ekonomi nasional.
"Desa membangun Indonesia, inilah kehendak yang terus kita dorong untuk sungguh-sungguh terwujud secara nyata"ucapnya.
Sumber: detik.com
0 Komentar untuk "Mendes: Dana Desa Sanggup Pulihkan Perekonomian"