GamongRT - Berbagai upaya ditangani Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi untuk mempercepat proses pencairan dana desa mudah-mudahan secepatnya dapat digunakan masyarakat.
"Saya mendengar ada beberapa bank di tempat yang mempergunakan mandegnya penyaluran dana desa untuk disimpan di bank bahkan dengan sejumlah iming-iming hadiah," imbuhnya.
Jika ada beberapa pemerintah tempat yang menyimpan dana tersebut di bank untuk kepentingan personal, Menteri Marwan memastikan tidak akan segan-segan untuk mengobrol ragu-ragu menyerupai yang selama ini diungkapkan.
"Kalau dana desa di endapkan di bank dan tidak secepatnya di cairkan, kami akan memberi ragu-ragu terhadap pemerintah tempat salah satunya dapat berupa penghematan DAK," imbuhnya.
Sebagai informasi,puluhan miliar rupiah dana desa yang didedikasikan bagi Kabupaten Tanjung Jabung Barat, nangkring di kas tempat Pemerintah Kabupaten. Kondisi ini menawan perhatian pihak perbankan untuk dapat menyimpan dana tersebut di sana. Bahkan sejumlah iming-iming kado pun ditawarkan.
Diamnya dana ini dikarenakan masih banyak desa peserta belum mengajukan Rencana Anggaran Belanja. Realisasi pengucurannya per desa besarannya meraih Rp 270 juta hingga Rp 300 juta. Saat ini di Tanjung Jabung Barat sebanyak Rp 31 miliar dana desa standby.
Bahkan dari beberapa sumber yang yang dihimpun, ada beberapa bank yang mengobrol kado apabila ingin menaruh dana di sana. Mereka prospektif kado bawah tangan dapat dalam bentuk mobil.
"Kalau bunga resmi memang masuk ke negara, namun mereka mengobrol perjanjian lain dalam bentuk hadiah. Kalau disimpan usang kan tidak mengecewakan juga diputar bank, biasalah itu kompetisi antar bank," tukas sumber tersebut.
Selain mempublikasikan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri untuk memangkas aneka macam mekanisme yang dianggap memberatkan, Kementerian Desa juga sudah menghimpun seluruh kepala tempat dalam program Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan penyaluran dan penggunaan dana desa kemarin, Kamis (10/9).
Oleh sebab itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar kembali menghimbau terhadap para kepala tempat mudah-mudahan segara menyalurkan dana tersebut ke desa-desa. "Segera cairkan dana desa, jangan hingga dana desa yang sudah di kas pemerintah kabupaten ataupun kota malah disimpan di bank," ujar Menteri Marwan, terhadap wartawan, di Jakarta, Jumat (11/9).
Oleh sebab itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar kembali menghimbau terhadap para kepala tempat mudah-mudahan segara menyalurkan dana tersebut ke desa-desa. "Segera cairkan dana desa, jangan hingga dana desa yang sudah di kas pemerintah kabupaten ataupun kota malah disimpan di bank," ujar Menteri Marwan, terhadap wartawan, di Jakarta, Jumat (11/9).
Foto: Kemendesa |
Hal tersebut ditegaskan Menteri Marwan setelah mendengar berita bahwa banyak bank yang mengobrol penawaran menggiurkan terhadap pemerintah kabupaten dan kota untuk menyimpan dana desa yang belum disalurkan ke bank dengan aneka macam imbalan, menyerupai dilansir situs kemendesa.
"Saya mendengar ada beberapa bank di tempat yang mempergunakan mandegnya penyaluran dana desa untuk disimpan di bank bahkan dengan sejumlah iming-iming hadiah," imbuhnya.
Jika ada beberapa pemerintah tempat yang menyimpan dana tersebut di bank untuk kepentingan personal, Menteri Marwan memastikan tidak akan segan-segan untuk mengobrol ragu-ragu menyerupai yang selama ini diungkapkan.
"Kalau dana desa di endapkan di bank dan tidak secepatnya di cairkan, kami akan memberi ragu-ragu terhadap pemerintah tempat salah satunya dapat berupa penghematan DAK," imbuhnya.
Sebagai informasi,puluhan miliar rupiah dana desa yang didedikasikan bagi Kabupaten Tanjung Jabung Barat, nangkring di kas tempat Pemerintah Kabupaten. Kondisi ini menawan perhatian pihak perbankan untuk dapat menyimpan dana tersebut di sana. Bahkan sejumlah iming-iming kado pun ditawarkan.
Diamnya dana ini dikarenakan masih banyak desa peserta belum mengajukan Rencana Anggaran Belanja. Realisasi pengucurannya per desa besarannya meraih Rp 270 juta hingga Rp 300 juta. Saat ini di Tanjung Jabung Barat sebanyak Rp 31 miliar dana desa standby.
Bahkan dari beberapa sumber yang yang dihimpun, ada beberapa bank yang mengobrol kado apabila ingin menaruh dana di sana. Mereka prospektif kado bawah tangan dapat dalam bentuk mobil.
"Kalau bunga resmi memang masuk ke negara, namun mereka mengobrol perjanjian lain dalam bentuk hadiah. Kalau disimpan usang kan tidak mengecewakan juga diputar bank, biasalah itu kompetisi antar bank," tukas sumber tersebut.
0 Komentar untuk "Skb Keluar, Jangan Hingga Dana Desa Disimpan Di Bank"