Gerhana

Lintasan bulan keliling bumi berbentuk bidang yang tidak sebidang dengan ekliptika. Ekliptika ialah bidang lintasan bumi keliling matahari.

Bulan mengelilingi bumi dengan lintasannya yang berbentuk ellips dan bumi terletak pada salah satu titik api ellips itu, sehingga pada lintasan bulan ada bab terjauh dan terdekat ke bumi.

Bagian terjauh dinamakan Apogea dan yang terdekat dinamakan Perigea.

Ekliptika atau bidang lintasan bumi keliling matahari juga berbentuk ellips dan matahari terletak pada salah satu titik api ellips itu, sehingga pada lintasan bumi ada bab yang terjauh dan terdekat ke matahari.

Bagian terjauh itu dinamakan Aphelium dan bab terdekat dinamakan perihelium. Lintasan bulan keliling bumi yang tidak sebidang dengan lintasan bumi keliling matahari (ekliptika) membentuk sudut sebesar 5 derajat.

Titik potong antara kedua bidang itu disebut simpul. Garis simpul ini tidak tetap pada satu posisi melainkan mengadakan perputaran dengan periode 19 tahun, artinya jikalau suatu ketika matahari bertempat pada perpanjangan simpul itu maka pada ketika berikutnya simpul tidak lurus lagi ke matahari dan sudutnya akan semakin besar.

Baru akan menunjuk ke arah matahari lagi sesudah berputar 360 derajat dalam periode 19 tahun.

Gambar 5.5 Bidang lintasan bulan dan ekliptika

Pada gambar di atas terlihat, segi empat yang besar ialah bidang ekliptika sedangkan empat segiempat (dalam empat posisi yang berlainan) ialah bidang lintasan bulan (ekliptika bulan). Besar sudut 5 derajat perhatikan pada posisi B 2.

Seperti diketahui bahwa bulan ialah benda langit yang gelap. Bulan tampak bercahaya alasannya ialah sinar matahari yang dipantulkannya ke bumi.

Matahari sebagai sumber cahaya mempunyai bulat yang lebih besar daripada bumi maupun bulan.

Oleh alasannya ialah itu bayangan bumi dan bulan akan berbentuk kerucut. Kerucut bayangan bumi lebih panjang daripada kerucut bayangan bulan.

Kerucut bayangan yang gelap itu dinamakan umbra atau bayangan inti.

Di sekitar umbra terdapat bayangan yang tidak terlalu gelap yang dinamakan penumbra.

Penumbra di belakang bumi maupun bulan berbentuk kerucut terpancung (terbalik) dengan puncaknya di permukaan bumi atau di bulan dan makin jauh makin besar hingga menghilang di ruang angkasa.

Pada waktu bulan beroposisi (kedudukannya berurut dari matahari - bumi – bulan segaris lurus) dan bulan terletak pada simpul lintasannya, umbra bumi akan mengenai bulan atau dengan kata lain bulan akan masuk ke dalam umbra bumi itu.

Pada ketika bencana itu dikatakan orang sedang terjadi gerhana bulan total. Jika yang masuk ke dalam umbra itu hanya sebagian bulan purnama maka dinamakan orang sedang terjadi gerhana sebagian (partial).

Sebelum bulan memasuki umbra, seluruh bulan ada di tempat penumbra, ketika itu terjadi gerhana penumbra.

Gambar 5.6 Gerhana Bulan (Sumber: Makmur, 1995)

Diameter kerucut umbra bumi di tempat lintasan bulan kira-kira 3 kali diameter bulan.

Oleh alasannya ialah itu jikalau bulan lewat di tengah ubmra bumi akan terjadi gerhana total yang paling lama, yaitu sekitar 1 3/4 jam.

Waktu gerhana mulai bulan memasuki umbra hingga ketika selesai bulan keluar lagi dari umbra memakan waktu 4 jam.

Dalam setahun mungkin terjadi gerhana bulan hingga 3 kali namun sanggup terjadi pula dalam setahun tak terjadi satu kali pun.

Perbedaan frekuensi gerhana itu tanggapan gerakan simpul dalam periode 19 tahun ibarat telah diutarakan terdahulu.


Gerhana matahari terjadi pada siang hari yaitu pada waktu bulan berkonjungsi artinya sewaktu bulan sedang akrab dengan matahari.

Urutan posisinya ialah matahari-bulan-bumi pada satu garis lurus.

Bagian permukaan bumi yang dijatuhi umbra bulan yaitu yang tidak mendapat cahaya matahari secara pribadi dan dikatakan tempat itu sedang mengalami gerhana matahari total.

Bagian ini mencakup tempat berbentuk bulat dengan diameter paling besar 270 km.

Orang-orang di tempat ini melihat matahari tertutup seluruhnya oleh bulan. Yang tampak hanya corona di bab luar bulan yang menghalangi photosphere.

Gerhana matahari total yang paling usang terjadi pada tahun 1955 yaitu selama 7,2 menit. Daerah yang dijatuhi penumbra bulan akan mengalami gerhana matahari partial.

Selain kedua macam gerhana matahari yang disebut di atas, ada juga yang disebut gerhana matahari cincin. Hal ini terjadi alasannya ialah lintasan bumi maupun lintasan berbentuk ellpis.

Artinya ada kemungkinan pada ketika terjadi gerhana matahari, letak bumi dan bulan begitu rupa sehingga kerucut bayang-bayang bulan tidak mengenai bumi, kerucut bayang-bayang inti bulan itu lebih pendek dari jarak bumi-bulan.

Orang di permukaan bumi sempurna di bawah puncak kerucut bayang-bayang inti bulan, melihat matahari terhalang bulan ukurannya lebih kecil sempurna di tengahnya, sehingga matahari ibarat berbentuk cincin.

Kejadian ini disebut gerhana matahari cincin.
Dari bencana gerhana itu sedikitnya ada dua kesimpulan yang sanggup kita tarik yaitu (1) Bahwa garis lintang bumi dan bulan mengedari matahari akan tetap serasi dalam garis edarnya masing-masing.

Tentu dengan kehendak Allah SWT alasannya ialah peredaran matahari jauh berbeda dengan peredaran bulan. Matahari mustahil bentrok dengan bulan. "Tidak mungkin bagi matahari mendapat bulan dan malam pun tidak sanggup mendahului siang.

Dan masing-masing beredar pada garis edarnya" (QS Yaasiin: 40), (2) Kejadian gerhana baik gerhana bulan maupun matahari bukan suatu bencana yang asing dan tidak mempunyai kekuatan ghaib sebagaimana dipercaya oleh orang-orang awam dan musyrik.

Adalah bohong jikalau harus menabuh tetabuhan supaya batara kala terkejut, kemudian cepat-cepat memuntahkan kembali bulan atau matahari

yang ditelannya. Dari Aisyah r.a. bahwa Nabi SAW bersabda: "Sesunggunya matahari dan bulan ialah dua macam tanda dari gejala kekuasaan Allah.

Terjadinya gerhana matahari atau bulan itu bukanlah alasannya ialah kematian seseorang atau kehidupannya.

Maka jikalau kau melihatnya, berdoalah kepada Allah, bertakbir, bersedakah serta shalatlah (Hadits riwayat Buchari-Muslim).

Sumber:
Djakaria, M. Nur. dan Ahmad Yani. 2009. Handout Mata Kuliah Kosmografi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Related : Gerhana

0 Komentar untuk "Gerhana"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)