Bumi merupakan tampat tinggal semua makhluk hidup. Di mana makhluk hidup tersebar di banyak sekali penjuru dunia.
Selain manusia, makhluk yang hidup di bumi ialah binatang (fauna) dan tumbuhan (flora). Flora dan fauna yang berada di bumi tidaklah sama antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Di mana persebaran tersebut dipengaruhi oleh banyak sekali faktor.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran tersebut, diantaranya iklim, tanah, bentuk muka bumi, dan juga faktor dari makhluk hidup lainnya.
Banyak tumbuhan dan fauna yang terancam punah, terutama di Indonesia. Untuk itu, perlu dilakukan upaya evakuasi semoga tumbuhan dan fauna tersebut tidak punah.
Untuk memperdalam pemahaman Anda dan juga menjaga kelesatarian tumbuhan dan fauna yang ada di bumi, pelajarilah materi berikut dengan seksama sebagai bentuk rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah membuat makhluk hidupn di muka bumi.
Selain manusia, makhluk yang hidup di bumi ialah binatang (fauna) dan tumbuhan (flora). Flora dan fauna yang berada di bumi tidaklah sama antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Di mana persebaran tersebut dipengaruhi oleh banyak sekali faktor.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran tersebut, diantaranya iklim, tanah, bentuk muka bumi, dan juga faktor dari makhluk hidup lainnya.
Banyak tumbuhan dan fauna yang terancam punah, terutama di Indonesia. Untuk itu, perlu dilakukan upaya evakuasi semoga tumbuhan dan fauna tersebut tidak punah.
Untuk memperdalam pemahaman Anda dan juga menjaga kelesatarian tumbuhan dan fauna yang ada di bumi, pelajarilah materi berikut dengan seksama sebagai bentuk rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah membuat makhluk hidupn di muka bumi.
Tidak semua makhluk hidup sanggup tinggal di tempat yang sama.
Untuk sanggup hidup, maka tempat tersebut harus sesuai denga kebutuhannya.
Di mana tempat yang sesuai untuk makhluk hidup dipengaruhi oleh banyak sekali faktor. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi makhluk hidup sebagai berikut.
1. Faktor Iklim (Klimatik)
Faktor iklim yang mempengaruhi kehidupan binatang dan tumbuhan, antara lain suhu, cahaya matahari, kelembapan udara, angin, dan curah hujan.
2. Faktor Tanah (Edafik)
Tanah merupakan media utama bagi pertumbuhan banyak sekali jenis vegetasi. Sifat-sifat tanah, menyerupai tingkat kegemburannya, tekstur (ukuran butiran tanah), kadar udara, kadar air, dan mineral sangat memilih jenis tumbuhan yang tumbuh di tempat itu.
3. Faktor Fisiografi (Relief Permukaan Bumi)
Faktor fisiografi, mencakup tinggi rendahnya permukaan bumi dan bentuk lahan. Di mana tinggi rendahnya suatu tempat mempengaruhi angin dan suhu udara yang ada
4. Faktor Kehidupan (Biotik)
Manusia merupakan faktor biotik yang besar lengan berkuasa paling mayoritas terhadap tatanan kehidupan makhluk hidup di permukaan bumi.
Untuk sanggup hidup, maka tempat tersebut harus sesuai denga kebutuhannya.
Di mana tempat yang sesuai untuk makhluk hidup dipengaruhi oleh banyak sekali faktor. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi makhluk hidup sebagai berikut.
1. Faktor Iklim (Klimatik)
Faktor iklim yang mempengaruhi kehidupan binatang dan tumbuhan, antara lain suhu, cahaya matahari, kelembapan udara, angin, dan curah hujan.
Berikut ini ialah faktor iklim yang sanggup mempengaruhi kehidupan tumbuhan dan fauna, antara lain:
a. Suhu dan Cahaya Matahari
Sumber geothermal berasal dari matahari. Di mana tinggi rendahnya intensitas penyinaran matahari bergantung pada sudut tiba sinar matahari, letak lintang, jarak atau lokasi daratan terhadap laut, ketinggian tempat, dan penutupan lahan oleh vegetasi.
b. Angin
Angin diartikan sebagai udara yang bergerak. Dalam proses alami yang terjadi di atmosfer, angin berfungsi sebagai alat transportasi yang memindahkan uap air dan kelembapan dari suatu tempat ke tempat yang lainnya.
c. Kelembapan Udara
Kelembapan udara ialah banyaknya uap air yang terkandung dalam udara. Kelembapan udara besar lengan berkuasa langsung terhadap kehidupan tumbuhan. Tidak semua tumbuhan membutuhkan kelembapan udara yang sama.
d. Curah Hujan
Di lingkungan daratan, sumber air yang utama untuk pemenuhan kebutuhan organisme ialah hujan. Tumbuhan sangat bergantung pada curah hujan dan kelembapan udara untuk memenuhi kebutuhan air. Intensitas curah hujan yang ada pada setiap wilayah akan menimbulkan pembentukan huruf bagi vegetasi di permukaan bumi
a. Suhu dan Cahaya Matahari
Sumber geothermal berasal dari matahari. Di mana tinggi rendahnya intensitas penyinaran matahari bergantung pada sudut tiba sinar matahari, letak lintang, jarak atau lokasi daratan terhadap laut, ketinggian tempat, dan penutupan lahan oleh vegetasi.
b. Angin
Angin diartikan sebagai udara yang bergerak. Dalam proses alami yang terjadi di atmosfer, angin berfungsi sebagai alat transportasi yang memindahkan uap air dan kelembapan dari suatu tempat ke tempat yang lainnya.
c. Kelembapan Udara
Kelembapan udara ialah banyaknya uap air yang terkandung dalam udara. Kelembapan udara besar lengan berkuasa langsung terhadap kehidupan tumbuhan. Tidak semua tumbuhan membutuhkan kelembapan udara yang sama.
d. Curah Hujan
Di lingkungan daratan, sumber air yang utama untuk pemenuhan kebutuhan organisme ialah hujan. Tumbuhan sangat bergantung pada curah hujan dan kelembapan udara untuk memenuhi kebutuhan air. Intensitas curah hujan yang ada pada setiap wilayah akan menimbulkan pembentukan huruf bagi vegetasi di permukaan bumi
2. Faktor Tanah (Edafik)
Tanah merupakan media utama bagi pertumbuhan banyak sekali jenis vegetasi. Sifat-sifat tanah, menyerupai tingkat kegemburannya, tekstur (ukuran butiran tanah), kadar udara, kadar air, dan mineral sangat memilih jenis tumbuhan yang tumbuh di tempat itu.
e. lokasi
3. Faktor Fisiografi (Relief Permukaan Bumi)
Faktor fisiografi, mencakup tinggi rendahnya permukaan bumi dan bentuk lahan. Di mana tinggi rendahnya suatu tempat mempengaruhi angin dan suhu udara yang ada
e. lokasi
4. Faktor Kehidupan (Biotik)
Manusia merupakan faktor biotik yang besar lengan berkuasa paling mayoritas terhadap tatanan kehidupan makhluk hidup di permukaan bumi.
Melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, insan sanggup membudidayakan beberapa jenis tumbuhan dan binatang di luar habitat aslinya, sehingga sanggup melestarikan makhluk hidup.
Namun, manusia juga sanggup mengubah bentang alam yang ada, menyerupai hutan alami menjadi daerah pertanian atua permukiman.
Namun, manusia juga sanggup mengubah bentang alam yang ada, menyerupai hutan alami menjadi daerah pertanian atua permukiman.
Flora di Indonesia sangat banyak, bahkan mungkin tidak sanggup dihitung. Flora tersebut tidak hidup di tempat atau wilayah yang sama.
Keadaan tumbuhan tersebut dipengaruhi oleh keadaan persebarannya. Secara rinci persebaran tumbuhan di Indonesia, sebagai berikut:
1. Flora Indonesia barat
Wilayah Indonesia Barat termasuk iklim Af dan Flora Indonesia barat sejenis dengan tumbuhan di Asia. Di wilayah ini terdapat hutan hujan tropis.
2. Flora Indonesia timur
Wilayah Indonesia Bagian timur termasuk iklim Aw. Jenis tumbuhan di Indonesia timur sama dengan tumbuhan yang di Benua Australia, lantaran sebelum zaman glacial Indonesia timur satu daratan dengan Australia.
3. Flora Indonesia tengah
Wilayah Indonesia pecahan tengah termasuk iklim Am. Flora di Indonesia tengah merupakan daerah peralihan antara Indonesia barat dengan Indonesia timur.
Keadaan tumbuhan tersebut dipengaruhi oleh keadaan persebarannya. Secara rinci persebaran tumbuhan di Indonesia, sebagai berikut:
1. Flora Indonesia barat
Wilayah Indonesia Barat termasuk iklim Af dan Flora Indonesia barat sejenis dengan tumbuhan di Asia. Di wilayah ini terdapat hutan hujan tropis.
Jenis tumbuhan yang ada di daerah Indonesia pecahan barat antara lain karet, kapur barus (kamper), kemenyan, meranti, mahagoni (mahoni), dan sebagainya.
Dengan pohon yang tinggi-tinggi daunnya kecil dan rindang.
Dengan pohon yang tinggi-tinggi daunnya kecil dan rindang.
2. Flora Indonesia timur
Wilayah Indonesia Bagian timur termasuk iklim Aw. Jenis tumbuhan di Indonesia timur sama dengan tumbuhan yang di Benua Australia, lantaran sebelum zaman glacial Indonesia timur satu daratan dengan Australia.
Jenis floranya antara lain pohon rasamala, eucalyptus, dan sabana dengan ciri-ciri padang rumput, terdapat semak-belukar, dan pohon-pohon rendah.
3. Flora Indonesia tengah
Wilayah Indonesia pecahan tengah termasuk iklim Am. Flora di Indonesia tengah merupakan daerah peralihan antara Indonesia barat dengan Indonesia timur.
Jenis tumbuhan yang di Indonesia tengah yang sangat menonjol ialah hutam demam isu (hutan jati) dengan ciri sebagai berikut.
1) Pohon lebih rendah dari hutan hujan tropis.
2) Pada demam isu kemarau daunnya gugur.
3) Pada demam isu penghujan mulai bertunas.
Jenis tumbuhan yang sangat menonjol ialah kayu cendana di Nusa Tenggara Timur, kayu eboni atau kayu besi yang terdapat di Sulawesi.
Selain itu di Nusa Tenggara juga terdapat wilayah sabana, yaitu padang rumput yang diselingin semak belukar.
1) Pohon lebih rendah dari hutan hujan tropis.
2) Pada demam isu kemarau daunnya gugur.
3) Pada demam isu penghujan mulai bertunas.
Jenis tumbuhan yang sangat menonjol ialah kayu cendana di Nusa Tenggara Timur, kayu eboni atau kayu besi yang terdapat di Sulawesi.
Selain itu di Nusa Tenggara juga terdapat wilayah sabana, yaitu padang rumput yang diselingin semak belukar.
Persebaran Fauna di Indonesia Dunia binatang di Indonesia juga cukup banyak, alasannya ialah kehidupan binatang sangat dipengaruhi oleh keadaan tumbuh-tumbuhan dan iklim.
Keadaan binatang di Indonesia sama dengan keadaan tumbuhan, dimana terjadi jawaban terjadinya dangkalan Sunda dan dangkalan Sahul dengan bahari tengah Austral-Asia, maka persebaran fauna di Indonesia juga dibagi menjadi tiga daerah fauna.
1. Fauna Indonesia barat
Di Indonesia Barat, terdapat hewan-hewan yang menyerupai binatang di daerah Asia, antara lain sebagai berikut.
2. Fauna Indonesia timur
Hewan-hewan di Indonesia timur menyerupai binatang Australia, antara lain sebagai berikut.
3. Fauna Indonesia pecahan tengah
Hewan-hewan yang terdapat di Indonesia tengah ialah adonan dari fauna Indonesia barat dan timur. Indonesia pecahan tengah terdapat hewan-hewan khas Indonesia, antara lain sebagai berikut.
Keadaan binatang di Indonesia sama dengan keadaan tumbuhan, dimana terjadi jawaban terjadinya dangkalan Sunda dan dangkalan Sahul dengan bahari tengah Austral-Asia, maka persebaran fauna di Indonesia juga dibagi menjadi tiga daerah fauna.
1. Fauna Indonesia barat
Di Indonesia Barat, terdapat hewan-hewan yang menyerupai binatang di daerah Asia, antara lain sebagai berikut.
1) Harimau, terdapat di Jawa, Madura, dan Bali.
2) Beruang, terdapat di Sumatra dan Kalimantan.
3) Gajah, terdapat di hutan-hutan Sumatra, menyerupai gajah di India.
4) Badak, terdapat di Sumatra dan Jawa.
5) Banteng, terdapat di Jawa dan Kalimantan.
6) Mawas (orang hutan), terdapat di Sumatra dan Kalimantan.
7) Siamang (kera berwarna hitam dan tak berekor), terdapat di Sumatra.
8) Tapir, terdapat di Sumatra dan Kalimantan.
9) Kera Gibbon, terdapat di Sumatra dan Kalimantan.
Di daerah Indonesia barat juga banyak ditemui beberapa kijang (di Sumatra, Jawa, Bali, dan Lombok), kancil pelanduk (di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Kepulauan Karimata), trenggiling (di Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan), singapuar mukang (di Sumatra dan Kalimantan), buaya (di Sumatra dan Kalimantan), ikan lumba-lumba/pesut terdapat di sungai Mahakam Kalimantan Timur.
2) Beruang, terdapat di Sumatra dan Kalimantan.
3) Gajah, terdapat di hutan-hutan Sumatra, menyerupai gajah di India.
4) Badak, terdapat di Sumatra dan Jawa.
5) Banteng, terdapat di Jawa dan Kalimantan.
6) Mawas (orang hutan), terdapat di Sumatra dan Kalimantan.
7) Siamang (kera berwarna hitam dan tak berekor), terdapat di Sumatra.
8) Tapir, terdapat di Sumatra dan Kalimantan.
9) Kera Gibbon, terdapat di Sumatra dan Kalimantan.
Di daerah Indonesia barat juga banyak ditemui beberapa kijang (di Sumatra, Jawa, Bali, dan Lombok), kancil pelanduk (di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Kepulauan Karimata), trenggiling (di Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan), singapuar mukang (di Sumatra dan Kalimantan), buaya (di Sumatra dan Kalimantan), ikan lumba-lumba/pesut terdapat di sungai Mahakam Kalimantan Timur.
2. Fauna Indonesia timur
Hewan-hewan di Indonesia timur menyerupai binatang Australia, antara lain sebagai berikut.
1) Kanguru pohon (binatang berkantong), terdapat di Papua.
2) Tikus berkantong dan musang berkantong, terdapat di Maluku sebelah timur dan Papua.
3) Burung kasuari, terdapat di Papua, kepulauan Aru, dan pulau Seram.
4) Burung cendrawasih, terdapat di Papua dan kepulauan Aru.
5) Burung kakatua berjambul merah dan berjambul putih terdapat di Maluku.
2) Tikus berkantong dan musang berkantong, terdapat di Maluku sebelah timur dan Papua.
3) Burung kasuari, terdapat di Papua, kepulauan Aru, dan pulau Seram.
4) Burung cendrawasih, terdapat di Papua dan kepulauan Aru.
5) Burung kakatua berjambul merah dan berjambul putih terdapat di Maluku.
3. Fauna Indonesia pecahan tengah
Hewan-hewan yang terdapat di Indonesia tengah ialah adonan dari fauna Indonesia barat dan timur. Indonesia pecahan tengah terdapat hewan-hewan khas Indonesia, antara lain sebagai berikut.
1) Biawak, komodo, terdapat di pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Binatang ini merupakan sisa binatang purba.
2) Anoa di Sulawesi.
3) Babi rusa dengan taring panjang dan melengkung, terdapat di Sulawesi dan Maluku pecahan barat.
4) Burung maleo, sangat langka, terdapat di Sulawesi dan Kepulauan Sangihe.
2) Anoa di Sulawesi.
3) Babi rusa dengan taring panjang dan melengkung, terdapat di Sulawesi dan Maluku pecahan barat.
4) Burung maleo, sangat langka, terdapat di Sulawesi dan Kepulauan Sangihe.
Penyebaran Komunitas Flora di Dunia Penyebaran organisme tumbuhan di dunia sanggup dibagi menjadi enam macam yang utama.
Keenam daerah ini dibedakan menurut perubahan naik garis lintang (penurunan temperatur) dalam pembagian mintakat temperatur. Enam macam komunitas tumbuhan tersebut ialah sebagai berikut.
1. Padang rumput (stepa)
Daerah padang rumput terbentang dari daerah tropika hingga ke daerah subtropika. Curah hujan di daerah padang rumput antara 200 mm – 500 mm/tahun.
2. Gurun/padang pasir
Daerah padang pasir banyak terdapat di daerah tropika dan perbatasan dengan padang rumput. Daerah padang pasir biasanya sangat gersang.
3. Tundra (padang lumut)
Daerah padang lumut hanya terdapat di kutub utara. Daerah ini mempunyai demam isu hambar yang panjang serta gelap dan demam isu panas yang panjang serta jelas terus-menerus.
4. Hutan basah
Daerah hutan lembap tropika terdapat berates-ratus spesies tumbuhan. Sepanjang tahun hutan lembap tropika cukup menerima air dan keadaan alamnya memungkinkan terjadinya pertumbuhan yang lama.
5. Hutan gugur
Hutan gugur terdapat banyak di daerah yang beriklim sedang, hutan gugur ini disebabkan oleh hal berikut ini.
6. Taiga (hutan pinus)
Taiga ialah hutan pohon pinus yang daunnya menyerupai jarum. Jenis tumbuhan contohnya conifer, terutama pohon spruce (picea), alder (alnus), birch (betula), dan juniper (juniperus).
Keenam daerah ini dibedakan menurut perubahan naik garis lintang (penurunan temperatur) dalam pembagian mintakat temperatur. Enam macam komunitas tumbuhan tersebut ialah sebagai berikut.
1. Padang rumput (stepa)
Daerah padang rumput terbentang dari daerah tropika hingga ke daerah subtropika. Curah hujan di daerah padang rumput antara 200 mm – 500 mm/tahun.
Pada daerah tertentu curah hujan sanggup mencapai 1.000 mm/tahun, akan tetapi turunnya hujan tidak teratur.
Hujan yang tidak teratur menimbulkan tumbuhan sulit untuk mengambil air.
Tumbuhan yang sanggup beradaptasi terhadap keadaan lingkungan menyerupai ini ialah rumput.
Daerah padang rumput yang relatif lembap ialah di Amerika Serikat, rumputnya sanggup mencapai tiga meter, contohnya rumput bluesem, dan Indian grasses.
Daerah padang rumput yang kering mempunyai rumput yang pendek, contohnya rumput buffalo grasses dan rumput grama.
Padang rumput terdiri dari beberapa macam:
1) Tundra,
terdapat di daerah bersuhu hambar dan curah hujan rendah. Kondisi ini menimbulkan jenis tumbuhan yang ada ialah rumput-rumput kerdil.
2) Praire,
terdapat di daerah dengan curah hujan yang berimbang dengan demam isu panas. Rumput di praire tinggi disbanding rumput tundra.
3) Steppa,
terdapat di daerah dengan curah hujan tinggi.
Daerah stepa umumnya terdiri dari rumput-rumput pendek dan diselingi oleh semak belukar. Tumbuhan yang sanggup tahan hidup di daerah savanna ialah jenis tumbuhan yang tahan terhadap kelembapan rendah.
Biasanya berupa rumput-rumput tinggi diselingi semak belukar dan pohon-pohon tinggi. Savanna terdiri atas berikut ini.
1) Belukar tropik, tumbuh berjenis-jenis semak, pada demam isu hujan tumbuh dengan mudah.
2) Hutan savanna, tumbuh dengan system menjalar dan memenuhi tanah, pohon tinggi jarang.
3) Savanna, padang rumput yang diselingi oleh pohon-pohon tinggi.
4) Semi arid, daerah yang jarang hujan sehingga ditumbuhi oleh semak-semak yang tahan panas.
Hujan yang tidak teratur menimbulkan tumbuhan sulit untuk mengambil air.
Tumbuhan yang sanggup beradaptasi terhadap keadaan lingkungan menyerupai ini ialah rumput.
Daerah padang rumput yang relatif lembap ialah di Amerika Serikat, rumputnya sanggup mencapai tiga meter, contohnya rumput bluesem, dan Indian grasses.
Daerah padang rumput yang kering mempunyai rumput yang pendek, contohnya rumput buffalo grasses dan rumput grama.
Padang rumput terdiri dari beberapa macam:
1) Tundra,
terdapat di daerah bersuhu hambar dan curah hujan rendah. Kondisi ini menimbulkan jenis tumbuhan yang ada ialah rumput-rumput kerdil.
2) Praire,
terdapat di daerah dengan curah hujan yang berimbang dengan demam isu panas. Rumput di praire tinggi disbanding rumput tundra.
3) Steppa,
terdapat di daerah dengan curah hujan tinggi.
Daerah stepa umumnya terdiri dari rumput-rumput pendek dan diselingi oleh semak belukar. Tumbuhan yang sanggup tahan hidup di daerah savanna ialah jenis tumbuhan yang tahan terhadap kelembapan rendah.
Biasanya berupa rumput-rumput tinggi diselingi semak belukar dan pohon-pohon tinggi. Savanna terdiri atas berikut ini.
1) Belukar tropik, tumbuh berjenis-jenis semak, pada demam isu hujan tumbuh dengan mudah.
2) Hutan savanna, tumbuh dengan system menjalar dan memenuhi tanah, pohon tinggi jarang.
3) Savanna, padang rumput yang diselingi oleh pohon-pohon tinggi.
4) Semi arid, daerah yang jarang hujan sehingga ditumbuhi oleh semak-semak yang tahan panas.
2. Gurun/padang pasir
Daerah padang pasir banyak terdapat di daerah tropika dan perbatasan dengan padang rumput. Daerah padang pasir biasanya sangat gersang.
Curah hujan sangat rendah, yaitu sekitar 250 mm/tahun atau kurang. Hujan lebat jarang terjadi dan tidak teratur.
Pancaran matahari sangat terik dan pegunungan tinggi, sehingga terjadi perbedaan suhu yang sangat menyolok antara siang dan malam hari.
Suhu pada siang hari sangat tinggi dan pada malam hari sangat rendah sekali.
Tumbuhan yang sanggup hidup di daerah gurun ialah tumbuhan menahun, yang sanggup menyesuaikan terhadap kekurangan air dan penguapan yang cepat, maka biasanya berdaun kecil menyerupai duri atau tidak berdaun dan berakar panjang, sehingga sanggup mengambil air dari tempat yang dalam dan sanggup menyimpan air dalam jaringan spon.
Apabila hujan turun, tumbuhan di gurun segera tumbuh, berbunga, dan berbuah dengan cepat. Contoh tumbuhan yang hidup di gurun ialah kaktus dan kurma.
Pancaran matahari sangat terik dan pegunungan tinggi, sehingga terjadi perbedaan suhu yang sangat menyolok antara siang dan malam hari.
Suhu pada siang hari sangat tinggi dan pada malam hari sangat rendah sekali.
Tumbuhan yang sanggup hidup di daerah gurun ialah tumbuhan menahun, yang sanggup menyesuaikan terhadap kekurangan air dan penguapan yang cepat, maka biasanya berdaun kecil menyerupai duri atau tidak berdaun dan berakar panjang, sehingga sanggup mengambil air dari tempat yang dalam dan sanggup menyimpan air dalam jaringan spon.
Apabila hujan turun, tumbuhan di gurun segera tumbuh, berbunga, dan berbuah dengan cepat. Contoh tumbuhan yang hidup di gurun ialah kaktus dan kurma.
3. Tundra (padang lumut)
Daerah padang lumut hanya terdapat di kutub utara. Daerah ini mempunyai demam isu hambar yang panjang serta gelap dan demam isu panas yang panjang serta jelas terus-menerus.
Daerah tundra di kutub sanggup mengalami gelap berbulan-bulan, lantaran matahari hanya mencapai 23½0 LU/LS.
Di daerah ini tidak ada tumbuhan tinggi, pohonnya pendek menyerupai semak.
Tumbuhan yang banyak hidup di daerah tundra ialah lumut, terutama sphagnum dan lichens (lumut kerak).
Tumbuhan semusim di daerah tundra biasanya berbunga dengan warna yang menyolok, dengan masa pertumbuhan yang sangat pendek, sehingga pada demam isu pertumbuhan pemandangannya sangat indah.
Di daerah ini tidak ada tumbuhan tinggi, pohonnya pendek menyerupai semak.
Tumbuhan yang banyak hidup di daerah tundra ialah lumut, terutama sphagnum dan lichens (lumut kerak).
Tumbuhan semusim di daerah tundra biasanya berbunga dengan warna yang menyolok, dengan masa pertumbuhan yang sangat pendek, sehingga pada demam isu pertumbuhan pemandangannya sangat indah.
4. Hutan basah
Daerah hutan lembap tropika terdapat berates-ratus spesies tumbuhan. Sepanjang tahun hutan lembap tropika cukup menerima air dan keadaan alamnya memungkinkan terjadinya pertumbuhan yang lama.
Pohon-pohon utama mempunyai ketinggian antara 20 – 40 meter dengan cabang-cabangnya berdaun lebat, sehingga membentuk suatu tudung yang menimbulkan hutan menjadi gelap.
Dasar hutan selalu gelap, air hujan sulit mencapai dasar hutan secara langsung, tetapi kelembapan tinggi dan suhu sepanjang hari hampir tetap.
Pada hutan lembap tropika selain pepohonan yang tinggi terdapat tumbuhan khas, yaitu liana dan epifit. Contoh liana: rotan, dan epifit ialah anggrek.
Dasar hutan selalu gelap, air hujan sulit mencapai dasar hutan secara langsung, tetapi kelembapan tinggi dan suhu sepanjang hari hampir tetap.
Pada hutan lembap tropika selain pepohonan yang tinggi terdapat tumbuhan khas, yaitu liana dan epifit. Contoh liana: rotan, dan epifit ialah anggrek.
5. Hutan gugur
Hutan gugur terdapat banyak di daerah yang beriklim sedang, hutan gugur ini disebabkan oleh hal berikut ini.
1) Curah hujan merata sepanjang tahun, yaitu antara 750 mm – 1.000 mm/tahun, serta adanya demam isu hambar dan demam isu panas. Dengan adanya demam isu hambar dan panas, tumbuhan di daerah ini mengadakan penyesuaian, yaitu dengan menggugurkan daunnya menjelang demam isu dingin.
2) Musim yang mendahului demam isu hambar disebut demam isu gugur.
Sejak demam isu gugur hingga demam isu semi, tumbuhan yang menahun pertumbuhannya terhenti. Tumbuhan semusim, mati pada demam isu dingin. Yang tinggal hanya bijinya. Tumbuhan yang tahan hambar sanggup berkecambah menjelang demam isu panas. Pada hutan gugur pohon-pohonnya tidak terlalu rapat dan jumlah spesiesnya sedikit, yaitu antara 10 – 20 spesies.
2) Musim yang mendahului demam isu hambar disebut demam isu gugur.
Sejak demam isu gugur hingga demam isu semi, tumbuhan yang menahun pertumbuhannya terhenti. Tumbuhan semusim, mati pada demam isu dingin. Yang tinggal hanya bijinya. Tumbuhan yang tahan hambar sanggup berkecambah menjelang demam isu panas. Pada hutan gugur pohon-pohonnya tidak terlalu rapat dan jumlah spesiesnya sedikit, yaitu antara 10 – 20 spesies.
6. Taiga (hutan pinus)
Taiga ialah hutan pohon pinus yang daunnya menyerupai jarum. Jenis tumbuhan contohnya conifer, terutama pohon spruce (picea), alder (alnus), birch (betula), dan juniper (juniperus).
Daerah taiga merupakan bioma yang hanya terdiri dari satu spesies pohon. Taiga banyak terdapat di belahan bumi pecahan utara.
Persebaran Hewan di Permukaan Bumi Wilayah-wilayah zoogeografis utama dibentuk oleh Wallace pada tahun 1876 menyerupai berikut.
1. Paleatik
1) Mencakup Eropa dan Asia pecahan utara.
2) Memiliki 28 famili kondata dan yang 9 tersebar di mana-mana.
3) Faunanya ialah beberapa reptile, domba, kambing, bison, ikan salmon, dan ikan forel.
2. Neartik
1) Meliputi Amerika Utara dan Grenland
2) Banyak kesamaan dengan paleatik, keduanya pernah bergabung pada zaman tersier dan plestosen. Misalnya, fauna jenis bison, ikan salmon, dan ikan forel.
3) Faunanya mempunyai beberapa bentuk yang khas, musang berkantung, tikus berkantung, reptile, kalkun liar, jenis beruang, bebek, dan angsa.
3. Oriental
1) Meliputi wilayah Australia dan Asia Tenggara.
2) Mempunyai ciri bentuk-bentuk tropik yang ada di daerah Semenanjung dan pulau-pulau. Kedudukan tropik memberinya pertalian dengan wilayah Ethiopia dan Himalaya, membentuk batas tajam yang melindungi banyak daerah di utaranya.
3) Fauna mencakup satu spesies gajah, badak, beberapa spesies rusa, dan antelope, burung kus-kus, burung enggang, harimau, aneka ragam kadal, serta ular. Tiga spesies tikus, kesturi, gibbon, orang utan, tapir, dan kera.
4. Ethiopia
1) Meliputi sebagai besar wilayah tropik, Afrika pecahan selatan Sahara, dan Arabia Selatan.
2) Memiliki fauna yang beraneka di antara semua kerajaan, walaupun tidak mempunyai tikus mondok, berang-berang, beruang dan rusa.
3) Banyak kesamaan dengan wilayah oriental, contohnya antelope, tapir, badak, kera, dan burung enggang.
4) Kuda nilardvarik, burung unta, dan kelompok penguggis serta pemakan serangga.
5. Australis
1) Memiliki fauna di Australia.
2) Memiliki beberapa mamalia berplasenta dan khas.
3) Selandia Baru mempunyai sedikit fauna, yaitu kelelawar dan burung berjalan, reptile-reptil menyerupai tokek dan sphenodon.
4) Fauna lainnya ialah binatang berkantung, kiwi, kasuari, dan emu (sejenis burung unta).
6. Neotropik
1) Meliputi Amerika Selatan ialah wilayah tropik dan mempunyai famili binatang mamalia langsung dan jumlah besar.
2) Setengah dari 32 famili binatang berkantung.
3) Fauna lainnya yaitu kera, burung dan pengunggis yang khas, armadillo dan sloth (sejenis kukang), beruang berbintik, rusa dan tapir.
7. Antartika
1) Sebagai wilayah kelanjutan.
2) Memiliki fauna yang termiskin.
8. Oceania
Penyebaran di samudra membentuk perbedaan positif dengan yang ada di daratan.
1. Paleatik
1) Mencakup Eropa dan Asia pecahan utara.
2) Memiliki 28 famili kondata dan yang 9 tersebar di mana-mana.
3) Faunanya ialah beberapa reptile, domba, kambing, bison, ikan salmon, dan ikan forel.
2. Neartik
1) Meliputi Amerika Utara dan Grenland
2) Banyak kesamaan dengan paleatik, keduanya pernah bergabung pada zaman tersier dan plestosen. Misalnya, fauna jenis bison, ikan salmon, dan ikan forel.
3) Faunanya mempunyai beberapa bentuk yang khas, musang berkantung, tikus berkantung, reptile, kalkun liar, jenis beruang, bebek, dan angsa.
3. Oriental
1) Meliputi wilayah Australia dan Asia Tenggara.
2) Mempunyai ciri bentuk-bentuk tropik yang ada di daerah Semenanjung dan pulau-pulau. Kedudukan tropik memberinya pertalian dengan wilayah Ethiopia dan Himalaya, membentuk batas tajam yang melindungi banyak daerah di utaranya.
3) Fauna mencakup satu spesies gajah, badak, beberapa spesies rusa, dan antelope, burung kus-kus, burung enggang, harimau, aneka ragam kadal, serta ular. Tiga spesies tikus, kesturi, gibbon, orang utan, tapir, dan kera.
4. Ethiopia
1) Meliputi sebagai besar wilayah tropik, Afrika pecahan selatan Sahara, dan Arabia Selatan.
2) Memiliki fauna yang beraneka di antara semua kerajaan, walaupun tidak mempunyai tikus mondok, berang-berang, beruang dan rusa.
3) Banyak kesamaan dengan wilayah oriental, contohnya antelope, tapir, badak, kera, dan burung enggang.
4) Kuda nilardvarik, burung unta, dan kelompok penguggis serta pemakan serangga.
5. Australis
1) Memiliki fauna di Australia.
2) Memiliki beberapa mamalia berplasenta dan khas.
3) Selandia Baru mempunyai sedikit fauna, yaitu kelelawar dan burung berjalan, reptile-reptil menyerupai tokek dan sphenodon.
4) Fauna lainnya ialah binatang berkantung, kiwi, kasuari, dan emu (sejenis burung unta).
6. Neotropik
1) Meliputi Amerika Selatan ialah wilayah tropik dan mempunyai famili binatang mamalia langsung dan jumlah besar.
2) Setengah dari 32 famili binatang berkantung.
3) Fauna lainnya yaitu kera, burung dan pengunggis yang khas, armadillo dan sloth (sejenis kukang), beruang berbintik, rusa dan tapir.
7. Antartika
1) Sebagai wilayah kelanjutan.
2) Memiliki fauna yang termiskin.
8. Oceania
Penyebaran di samudra membentuk perbedaan positif dengan yang ada di daratan.
goresan pena disinii
b. Usaha-usaha pelestarian tumbuhan dan fauna
1) Pelestarian tumbuhan Pelestarian tumbuhan dititikberatkan pada pelestarian hutan, lantaran hutan lebih berkaitan dengan kehidupan makhluk hidup di bumi, antara lain hutan menghasilkan sumber air, menghasilkan gas oksigen yang penting untuk pernapasan makhluk hidup dan hutan merupakan sumber penghasilan insan dan sebagainya. Pelestarian tumbuhan di Indonesia
a) Dibentuk polisi khusus kehutanan untuk menjaga kelestarian hutan, semoga hutan tidak dicuri kayunya. b) Penerangan lewat media cetak dan media elektronik ihwal pentingnya hutan.
c) Merumahkan orang-orang perambah hutan semoga tidak merusak hutan.
d) Peningkatan sistem tebas pilih dengan Sistem Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI). Pelestarian hutan tingkat dunia
a) Dalam rangka studi hutan, Sulawesi dan Kalimantan ditetapkan sebagai Pusat Penelitian Kehutanan Internasional. (Centre for International Foresty Ressarch = CIFOR). b) KTT – Bumi di Rio de Janeirio, tanggal 3 Juni 1992. Disebut United Nations Conference of Environment Development, membahas pentingnya lingkungan hidup, khususnya hutan dan pengaruhnya terhadap lapisan ozon.
2) Pelestarian fauna Untuk pelestarian fauna dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan RI No. 301/1991 dan diadakan cagar alam di banyak sekali tempat di Indonesia. Cagar alam ialah daerah untuk melindungi lingkungan alam, semoga terjaga keasliannya. Suaka margasatwa ialah daerah untuk melindungi satwa yang sudah dianggap langka atau hampir punah. Hewan-hewan yang dilindungi antara lain sebagai berikut.
a) Berdasarkan Ordinasi dan Peraturan Perlindungan Binatang Liar no. 134 dan 266 Tahun 1931, satwa yang dilindungi adalah:
(1) orang hutan
(2) trenggiling
(3) burung cendrawasih
(4) biawak komodo
(5) gajah
(6) banteng
(7) babi rusa
(8) kancil
b) Berdasarkan SK Menteri Pertanian no. 421/KPTA/um/8/1972, satwa yang dilindungi adalah:
(1) harimau
(2) macan tutul
(3) monyet hutan
(4) kakatua
(5) beo
(6) kasuari
(7) kuau
(8) burung alap-alap
c) Berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 427/KPTA/um/7/1972, satwa yang dilindungi adalah:
(1) harimau Sumatra
(2) tupai Sumatra
(3) itik liar
(4) ikan duyung
(5) burung kipas baru
(6) kelinci Sumatra
(7) mandar Sulawesi
d) Berjenis-jenis burung, yaitu dara laut, belibis laut, bangau hitam, kantul, bangau putih, platuk besi, alap-alap putih, dara mahkota, ibis hitam dan putih, jalak Bali, rangkok, angsa laut, bluwok, kasuari, dan burung cendrawasih. Binatang menyusui yaitu mawas, singapuar, siamang, badak, tapir, kambing hutan, dan trenggiling.
c. Persebaran lokasi cagar alam dan suaka margasatwa di Indonesia Suaka margasatwa yang ada di Indonesia antara lain sebagai berikut.
1) Suaka margasatwa gunung Leuser di Aceh, merupakan suaka margasatwa terbesar di Indonesia. Hewan-hewan yang menerima proteksi di tempat ini antara lain gajah, warak Sumatra, orang hutan, tapir, harimau, kambing hutan, rusa dan berjenis-jenis burung.
2) Suaka margasatwa Sumatra Selatan I di Sumatra Selatan, ialah tempat untuk melindungi tapir, badak, kerbau liar, harimau Sumatra, gajah, dan rusa.
3) Suaka margasatwa Baluran di Jawa Timur, ialah tempat untuk melindungi badak, banteng, kerbau liar, anjing hutan, berjenis-jenis kera, lutung, rusa, babi hutan, ayam hutan, dan burung merak. 4) Suaka margasatwa Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur, terutama untuk melindungi biawak komodo. Satwa lainnya burung kakatua, ayam hutan, kerbau liar, babi hutan, dan rusa.
5) Suaka margasatwa Pulau Mojo di Sumbawa, melindungi burung kakatua, ayam hutan, sapi liar, babi hutan, dan rusa.
6) Suaka margasatwa Kutai di Kalimantan Timur, melindungi babi hutan, banteng, orang utan, rusa dan bekantan.
7) Suaka margasatwa pulau Panaitan Ujungkulon, melindungi ular sanca tunjangan dari kebun binatang London.
8) Suaka margasatwa pulau Kaget di tengah sungai Barito, melindungi bekantan, dan simpanse berhidung mancung.
Ada pula daerah hutan yang disebut suaka alam atau cagar alam. Cagar alam yang populer di Indonesia antara lain sebagai berikut.
1) Cagar alam Pulau Dua di Jawa Barat, disamping untuk melestarikan hutan, pulau ini juga dipakai untuk melindungi berjenis-jenis burung laut. Oleh lantaran itu, tempat ini populer dengan sebutan Kerajaan Burung.
2) Cagar alam Cibodas di kaki Gunung Gede Jawa Barat, merupakan cadangan hutan di daerah basah.
3) Cagar alam Ujung Kulon di Jawa Barat, melindungi warak bercula satu, rusa, buaya, banteng, babi hutan, burung merak.
4) Cagar alam Penanjung Pangandaran di Jawa Barat, untuk melestarikan hutan dan melindungi rusa, banteng, dan babi hutan.
5) Cagar alam Lalijiwo di Jawa Timur terdapat hutan alam tumbuhan alpine dan berjenis-jenis cemara.
6) Cagar alam raflesia di Bengkulu, melindungi bunga raflesia yang merupakan bunga terbesar di dunia.
7) Cagar alam Sibolangit di Sumatra Utara, terdapat tumbuhan orisinil khas dataran rendah Sumatra, antara lain pohon lebah dan bunga bangkai raksasa.
8) Cagar alam Limbo Panti di Sumatra Barat, terdapat tumbuh-tumbuhan khas Sumatra Barat dan hewan-hewan antara lain tapir dan siamang.
9) Cagar alam Florence Papua, melindungi tumbuhan orisinil Papua yaitu rasamala, eucalyptus (minyak kayu putih).
C. Lembaga Biologi Untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, Indonesia mempunyai lembaga-lembaga biologi menyerupai berikut ini.
1. Kebun Raya Bogor dengan cabang-cabangnya di Cibodas (Jabar), dan Purwodadi (Lawang/Jatim), Eka Karya (Bali), dan Sibolangit (Sumut). Di dalam Kebun Raya Bogor tumbuh semua jenis tumbuhan tropis sebanyak ± 16.000 pohon, mencakup ± 6.000 spesies.
2. Herbarium Boriense dengan koleksi ± 1 juta set.
3. Museum Zoologicum Bogorience menyimpan ± 600.000 ekor binatang dalam bentuk diawetkan.
4. Lembaga Penelitian Botani di Bogor.
5. Lembaga Penelitian bahari di Jakarta. D. Dampak dari Kerusakan Flora dan Fauna Dengan makin bertambahnya penduduk, maka banyak daerah-daerah yang dahulu merupakan hutan belantara dengan bentuk keasliannya (baik mengenai tanah, tumbuhan, maupun dunia hewannya) diubah menjadi daerah-daerah tempat tinggal. Akibatnya ada beberapa jenis tumbuhan dan binatang yang lenyap atau punah, sehingga tidak sanggup diwariskan kepada generasi yang akan datang. Di antara jenis tumbuh-tumbuhan dan binatang tersebut banyak yang tidak terdapat di pecahan lain dunia ini kecuali di bumi Indonesia. Dengan keadaan menyerupai di atas, maka perlu diadakan tempat-tempat proteksi bagi tumbuh-tumbuhan dan hewan, supaya sanggup tumbuh dan hidup bebas di alam asli. Begitu pula untuk daerah yang mempunyai deretan batuan tertentu, daerah-daerah pos vulkanik dan lainnya. Daerah proteksi untuk jenis tumbuh-tumbuhan disebut cagar alam, sedangkan daerah proteksi bagi hewan-hewan dinamakan suaka margasatwa. Dengan adanya undang-undang dan bahaya eksekusi di daerah tersebut, orang dihentikan melaksanakan hal-hal berikut ini.
1. Berburu atau membunuh hewan-hewan tertentu.
2. Menebang atau merusak tumbuh-tumbuhan.
3. Mengerjakan tanah untuk tempat tinggal dan pertanian.
Dampak kerusakan tumbuhan dan fauna terhadap kehidupan.
1. Berkurangnya sumber daya alam
2. Dapat menimbulkan tragedi tanah longsor dan banjir.
3. Penelitian secara ilmiah akan terhambat lantaran punahnya jenis tumbuhan dan fauna tertentu.
4. Akan memusnahkan habitat lain lantaran terputusnya rantai makanan.
1) Pelestarian tumbuhan Pelestarian tumbuhan dititikberatkan pada pelestarian hutan, lantaran hutan lebih berkaitan dengan kehidupan makhluk hidup di bumi, antara lain hutan menghasilkan sumber air, menghasilkan gas oksigen yang penting untuk pernapasan makhluk hidup dan hutan merupakan sumber penghasilan insan dan sebagainya. Pelestarian tumbuhan di Indonesia
a) Dibentuk polisi khusus kehutanan untuk menjaga kelestarian hutan, semoga hutan tidak dicuri kayunya. b) Penerangan lewat media cetak dan media elektronik ihwal pentingnya hutan.
c) Merumahkan orang-orang perambah hutan semoga tidak merusak hutan.
d) Peningkatan sistem tebas pilih dengan Sistem Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI). Pelestarian hutan tingkat dunia
a) Dalam rangka studi hutan, Sulawesi dan Kalimantan ditetapkan sebagai Pusat Penelitian Kehutanan Internasional. (Centre for International Foresty Ressarch = CIFOR). b) KTT – Bumi di Rio de Janeirio, tanggal 3 Juni 1992. Disebut United Nations Conference of Environment Development, membahas pentingnya lingkungan hidup, khususnya hutan dan pengaruhnya terhadap lapisan ozon.
2) Pelestarian fauna Untuk pelestarian fauna dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan RI No. 301/1991 dan diadakan cagar alam di banyak sekali tempat di Indonesia. Cagar alam ialah daerah untuk melindungi lingkungan alam, semoga terjaga keasliannya. Suaka margasatwa ialah daerah untuk melindungi satwa yang sudah dianggap langka atau hampir punah. Hewan-hewan yang dilindungi antara lain sebagai berikut.
a) Berdasarkan Ordinasi dan Peraturan Perlindungan Binatang Liar no. 134 dan 266 Tahun 1931, satwa yang dilindungi adalah:
(1) orang hutan
(2) trenggiling
(3) burung cendrawasih
(4) biawak komodo
(5) gajah
(6) banteng
(7) babi rusa
(8) kancil
b) Berdasarkan SK Menteri Pertanian no. 421/KPTA/um/8/1972, satwa yang dilindungi adalah:
(1) harimau
(2) macan tutul
(3) monyet hutan
(4) kakatua
(5) beo
(6) kasuari
(7) kuau
(8) burung alap-alap
c) Berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 427/KPTA/um/7/1972, satwa yang dilindungi adalah:
(1) harimau Sumatra
(2) tupai Sumatra
(3) itik liar
(4) ikan duyung
(5) burung kipas baru
(6) kelinci Sumatra
(7) mandar Sulawesi
d) Berjenis-jenis burung, yaitu dara laut, belibis laut, bangau hitam, kantul, bangau putih, platuk besi, alap-alap putih, dara mahkota, ibis hitam dan putih, jalak Bali, rangkok, angsa laut, bluwok, kasuari, dan burung cendrawasih. Binatang menyusui yaitu mawas, singapuar, siamang, badak, tapir, kambing hutan, dan trenggiling.
c. Persebaran lokasi cagar alam dan suaka margasatwa di Indonesia Suaka margasatwa yang ada di Indonesia antara lain sebagai berikut.
1) Suaka margasatwa gunung Leuser di Aceh, merupakan suaka margasatwa terbesar di Indonesia. Hewan-hewan yang menerima proteksi di tempat ini antara lain gajah, warak Sumatra, orang hutan, tapir, harimau, kambing hutan, rusa dan berjenis-jenis burung.
2) Suaka margasatwa Sumatra Selatan I di Sumatra Selatan, ialah tempat untuk melindungi tapir, badak, kerbau liar, harimau Sumatra, gajah, dan rusa.
3) Suaka margasatwa Baluran di Jawa Timur, ialah tempat untuk melindungi badak, banteng, kerbau liar, anjing hutan, berjenis-jenis kera, lutung, rusa, babi hutan, ayam hutan, dan burung merak. 4) Suaka margasatwa Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur, terutama untuk melindungi biawak komodo. Satwa lainnya burung kakatua, ayam hutan, kerbau liar, babi hutan, dan rusa.
5) Suaka margasatwa Pulau Mojo di Sumbawa, melindungi burung kakatua, ayam hutan, sapi liar, babi hutan, dan rusa.
6) Suaka margasatwa Kutai di Kalimantan Timur, melindungi babi hutan, banteng, orang utan, rusa dan bekantan.
7) Suaka margasatwa pulau Panaitan Ujungkulon, melindungi ular sanca tunjangan dari kebun binatang London.
8) Suaka margasatwa pulau Kaget di tengah sungai Barito, melindungi bekantan, dan simpanse berhidung mancung.
Ada pula daerah hutan yang disebut suaka alam atau cagar alam. Cagar alam yang populer di Indonesia antara lain sebagai berikut.
1) Cagar alam Pulau Dua di Jawa Barat, disamping untuk melestarikan hutan, pulau ini juga dipakai untuk melindungi berjenis-jenis burung laut. Oleh lantaran itu, tempat ini populer dengan sebutan Kerajaan Burung.
2) Cagar alam Cibodas di kaki Gunung Gede Jawa Barat, merupakan cadangan hutan di daerah basah.
3) Cagar alam Ujung Kulon di Jawa Barat, melindungi warak bercula satu, rusa, buaya, banteng, babi hutan, burung merak.
4) Cagar alam Penanjung Pangandaran di Jawa Barat, untuk melestarikan hutan dan melindungi rusa, banteng, dan babi hutan.
5) Cagar alam Lalijiwo di Jawa Timur terdapat hutan alam tumbuhan alpine dan berjenis-jenis cemara.
6) Cagar alam raflesia di Bengkulu, melindungi bunga raflesia yang merupakan bunga terbesar di dunia.
7) Cagar alam Sibolangit di Sumatra Utara, terdapat tumbuhan orisinil khas dataran rendah Sumatra, antara lain pohon lebah dan bunga bangkai raksasa.
8) Cagar alam Limbo Panti di Sumatra Barat, terdapat tumbuh-tumbuhan khas Sumatra Barat dan hewan-hewan antara lain tapir dan siamang.
9) Cagar alam Florence Papua, melindungi tumbuhan orisinil Papua yaitu rasamala, eucalyptus (minyak kayu putih).
C. Lembaga Biologi Untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, Indonesia mempunyai lembaga-lembaga biologi menyerupai berikut ini.
1. Kebun Raya Bogor dengan cabang-cabangnya di Cibodas (Jabar), dan Purwodadi (Lawang/Jatim), Eka Karya (Bali), dan Sibolangit (Sumut). Di dalam Kebun Raya Bogor tumbuh semua jenis tumbuhan tropis sebanyak ± 16.000 pohon, mencakup ± 6.000 spesies.
2. Herbarium Boriense dengan koleksi ± 1 juta set.
3. Museum Zoologicum Bogorience menyimpan ± 600.000 ekor binatang dalam bentuk diawetkan.
4. Lembaga Penelitian Botani di Bogor.
5. Lembaga Penelitian bahari di Jakarta. D. Dampak dari Kerusakan Flora dan Fauna Dengan makin bertambahnya penduduk, maka banyak daerah-daerah yang dahulu merupakan hutan belantara dengan bentuk keasliannya (baik mengenai tanah, tumbuhan, maupun dunia hewannya) diubah menjadi daerah-daerah tempat tinggal. Akibatnya ada beberapa jenis tumbuhan dan binatang yang lenyap atau punah, sehingga tidak sanggup diwariskan kepada generasi yang akan datang. Di antara jenis tumbuh-tumbuhan dan binatang tersebut banyak yang tidak terdapat di pecahan lain dunia ini kecuali di bumi Indonesia. Dengan keadaan menyerupai di atas, maka perlu diadakan tempat-tempat proteksi bagi tumbuh-tumbuhan dan hewan, supaya sanggup tumbuh dan hidup bebas di alam asli. Begitu pula untuk daerah yang mempunyai deretan batuan tertentu, daerah-daerah pos vulkanik dan lainnya. Daerah proteksi untuk jenis tumbuh-tumbuhan disebut cagar alam, sedangkan daerah proteksi bagi hewan-hewan dinamakan suaka margasatwa. Dengan adanya undang-undang dan bahaya eksekusi di daerah tersebut, orang dihentikan melaksanakan hal-hal berikut ini.
1. Berburu atau membunuh hewan-hewan tertentu.
2. Menebang atau merusak tumbuh-tumbuhan.
3. Mengerjakan tanah untuk tempat tinggal dan pertanian.
Dampak kerusakan tumbuhan dan fauna terhadap kehidupan.
1. Berkurangnya sumber daya alam
2. Dapat menimbulkan tragedi tanah longsor dan banjir.
3. Penelitian secara ilmiah akan terhambat lantaran punahnya jenis tumbuhan dan fauna tertentu.
4. Akan memusnahkan habitat lain lantaran terputusnya rantai makanan.
0 Komentar untuk "Materi Lengkap! Tanaman Dan Fauna Di Indonesia Dan Dunia"