Patriotisme berasal dari kata "Patriot" dan "isme" dalam bahasa Indonesia yang berarti jiwa kepahlawanan atau sifat kepahlawanan.
Serta kata "Patriotism" dalam bahasa Inggris yang berarti perilaku pantang menyerah, gagah berani, dan rela berkorban demi bangsanya.
Patriotisme merupakan perilaku yang bersumber dari perasaan cinta tanah air, sehingga menjadikan rasa rela berkorban untuk bangsanya.
Serta kata "Patriotism" dalam bahasa Inggris yang berarti perilaku pantang menyerah, gagah berani, dan rela berkorban demi bangsanya.
Patriotisme merupakan perilaku yang bersumber dari perasaan cinta tanah air, sehingga menjadikan rasa rela berkorban untuk bangsanya.
1. Patriotisme Konstruktif
Patriotisme konstruktif ialah keterikatan kepada bangsa atau negara dengan tetap menjunjung tinggi toleran terhadap kritikan, sehingga sanggup membawa perubahan konkret bagi kesejahteraan bersama.
2. Patriotisme Buta
Blind Patriotism (Patriotisme Buta) ialah keterikatan kepada bangsa atau negara tanpa memperdulikan toleran terhadap kritik, menyerupai dalam ungkapan: "benar atau salah, apapun yang dilakukan bangsa harus didukung sepenuhnya". sehingga hal tersebut sanggup membawa peperangan dan kehancuran dunia.
Patriotisme konstruktif ialah keterikatan kepada bangsa atau negara dengan tetap menjunjung tinggi toleran terhadap kritikan, sehingga sanggup membawa perubahan konkret bagi kesejahteraan bersama.
2. Patriotisme Buta
Blind Patriotism (Patriotisme Buta) ialah keterikatan kepada bangsa atau negara tanpa memperdulikan toleran terhadap kritik, menyerupai dalam ungkapan: "benar atau salah, apapun yang dilakukan bangsa harus didukung sepenuhnya". sehingga hal tersebut sanggup membawa peperangan dan kehancuran dunia.
1. Masa Damai (Pasca kemerdekaan)
Sikap patriotisme pada masa tenang sanggup diwujudkan salah satunya dengan cara: memajukan pendidikan, menegakkan aturan dan kebenaran, memberantas kemiskinan dan kebodohan, memelihara persaudaraan maupun persatuan,
2. Masa Perang (Darurat)
Sikap patriotism pada masa perang (darurat) sanggup diwujudkan dengan cara: ikut berperang secara fisik melawan penjajah, petugas logistik, menjadi petugas dapur umum, menolong tentara (TNI) yang terluka, dsb.
Sikap patriotisme pada masa tenang sanggup diwujudkan salah satunya dengan cara: memajukan pendidikan, menegakkan aturan dan kebenaran, memberantas kemiskinan dan kebodohan, memelihara persaudaraan maupun persatuan,
2. Masa Perang (Darurat)
Sikap patriotism pada masa perang (darurat) sanggup diwujudkan dengan cara: ikut berperang secara fisik melawan penjajah, petugas logistik, menjadi petugas dapur umum, menolong tentara (TNI) yang terluka, dsb.
Nasionalisme bersumber dari kata "nasional" dan "isme" yaitu paham kebangsaan yang mempunyai arti: semangat dan kesadaran cinta tanah air, memelihara kehormatan bangsa, mempunyai pujian sebagai penduduk bangsa, mempunyai rasa solidaritas kepada petaka dan kekurang terhadap saudara sebangsa dan senegaranya.
Sedangkan Menurut Ensiklopedi Bahasa Indonesia: Nasionalisme merupakan perilaku sosial dan politik dari sekelompok bangsa yang mempunyai kesamaan bahasa, wilayah, kebudayaan serta kesamaan tujuan dan keinginan dengan meletakkan kesetiaan yang tinggi terhadap kelompok negaranya.
Sedangkan Menurut Ensiklopedi Bahasa Indonesia: Nasionalisme merupakan perilaku sosial dan politik dari sekelompok bangsa yang mempunyai kesamaan bahasa, wilayah, kebudayaan serta kesamaan tujuan dan keinginan dengan meletakkan kesetiaan yang tinggi terhadap kelompok negaranya.
1. Nasionalisme dalam arti luas
Paham kebangsaan yang meletakkan kesetiaan tertinggi individu terhadap bangsa dan tanah airn nya dengan memandang bangsanya itu merupakan bab dari bangsa lain di dunia.
Nasionalisme arti luas mengandung prinsip-prinsip: kebersamaan, persatuan, kesatuan, dan demokrasi.
2. Nasionalisme dalam arti sempit
Merupakan Paham kebangsaan yang sangat berlebihan (over) dengan menganggap bangsanya sendiri lebih andal dari bangsa lain.
Paham ini biasa disebut dengan istilah "Chauvinisme". Istilah tersebut pernah dianut di Jerman (pada masa Adolf Hitler), Jepang (pada masa Tenno Haika), Italia (pada masa Bennito Mussolini).
Paham kebangsaan yang meletakkan kesetiaan tertinggi individu terhadap bangsa dan tanah airn nya dengan memandang bangsanya itu merupakan bab dari bangsa lain di dunia.
Nasionalisme arti luas mengandung prinsip-prinsip: kebersamaan, persatuan, kesatuan, dan demokrasi.
2. Nasionalisme dalam arti sempit
Merupakan Paham kebangsaan yang sangat berlebihan (over) dengan menganggap bangsanya sendiri lebih andal dari bangsa lain.
Paham ini biasa disebut dengan istilah "Chauvinisme". Istilah tersebut pernah dianut di Jerman (pada masa Adolf Hitler), Jepang (pada masa Tenno Haika), Italia (pada masa Bennito Mussolini).
1. Nasionalisme Kewarganegaraan
Nasionalisme kewarganegaraan merupakan sejenis nasionalisme dimana negara menerima kebenaran politik dari penyertaan (partisipasi) aktif rakyatnya
2. Nasionalisme Agama
Nasionalisme agama ialah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama.
Misalnya, di India Nasionalisme bersumber menyerupai yang diamalkan oleh pengikut partai BJP bersumber dari agama Hindu. sedang di Irlandia semangat nasionalisme bersumber dari persamaan agama mereka yaitu Katolik.
3. Nasionalisme Etnis
Nasionalisme etnis merupakan sejenis nasionalisme dmana negara menerima kebenaran politik dari etnis atau budaya asal sebuah masyarakat.
4. Nasionalisme Kenegaraan
Nasionalisme kenegaraan ialah variasi nasionalisme kewarganegaraan, yang selalu digabungkan dengan nasionalisme etnis.
5. Nasionalisme Budaya
Nasionalisme Budaya merupakan sejenis nasionalisme dimana negara menerima kebenaran politik dari budaya bersama dan tdak bersifat turun tmurun menyerupai ras, bahasa atau warna kulit.
6. Nasionalisme Romantik
Nasionalisme romantik (biasah disebut nasionalisme identitas atau nasionalisme organik) merupakan nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik sebagai suatu yang alamiah yang merupakan lisan dari sebuah ras atau bangsa
Nasionalisme kewarganegaraan merupakan sejenis nasionalisme dimana negara menerima kebenaran politik dari penyertaan (partisipasi) aktif rakyatnya
2. Nasionalisme Agama
Nasionalisme agama ialah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama.
Misalnya, di India Nasionalisme bersumber menyerupai yang diamalkan oleh pengikut partai BJP bersumber dari agama Hindu. sedang di Irlandia semangat nasionalisme bersumber dari persamaan agama mereka yaitu Katolik.
3. Nasionalisme Etnis
Nasionalisme etnis merupakan sejenis nasionalisme dmana negara menerima kebenaran politik dari etnis atau budaya asal sebuah masyarakat.
4. Nasionalisme Kenegaraan
Nasionalisme kenegaraan ialah variasi nasionalisme kewarganegaraan, yang selalu digabungkan dengan nasionalisme etnis.
5. Nasionalisme Budaya
Nasionalisme Budaya merupakan sejenis nasionalisme dimana negara menerima kebenaran politik dari budaya bersama dan tdak bersifat turun tmurun menyerupai ras, bahasa atau warna kulit.
6. Nasionalisme Romantik
Nasionalisme romantik (biasah disebut nasionalisme identitas atau nasionalisme organik) merupakan nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik sebagai suatu yang alamiah yang merupakan lisan dari sebuah ras atau bangsa
Nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme sanggup diterapkan dalam banyak sekali lingkungan kehidupan yang cakupannya mencakup negara dan bangsa.
Bentuk paling menonjol dari penerapan nilai-nilai tersebut ialah berani berkorban untuk memajukan masyarakat, bangsa maupun negara.
Agar sanggup menerapkan nilai patriotisme dan nasionalisme, seseorang harus mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi.
Melihat begitu pentingnya patriotisme dan nasionalisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak mengherankan jikalau kedua hal tersebut perlu ditanamkan pada seluruh komponen bangsa.
Berikut beberapa cara yang sanggup ditempuh untuk menanamkan jiwa patriotisme dan nasionalisme kepada semua elemen Bangsa (Indonesia):
Cara pewarisan dilakukan dengan mengadakan serangkaian kegiatan yang sanggup menumbuh kembangkan jiwa patriotisme dan nasionalisme pada generasi muda.
Kegiatan tersebut menyerupai mengenal usaha tokoh-tokoh pahlawan, mengunjungi tempat-tempat bersejarah menyerupai museum, dan tapak tilas usaha bangsa.
Sikap nasionalisme dan patriotisme hanya didapat pada orang yang meletakkan nasionalisme dan patriotisme sebagai anutan dalam bertingkah laku.
Sikap tersebut perlu ditanamkan semenjak dini. dan sanggup diwujudkan di banyak sekali lingkungan, baik di sekolahan, lingkungan keluarga, masyarakat maupun berbangsa dan bernegara.
Wujud perilaku Patriotisme dan Nasionalisme di lingkungan keluarga:
Wujud perilaku Patriotisme dan Nasionalisme di lingkungan sekolah:
Wujud perilaku Patriotisme dan Nasionalisme di lingkungan masyarakat, berbangsa, dan bernegara:
2. Cara Keteladanan
Dalam hal ini generasi sebelumnya memperlihatkan keteladanan (contoh) perilaku hidup yang mencerminkan patriotisme dan nasionalisme. Keteladanan sanggup diberikan di banyak sekali aspek lingkungan, menyerupai masyarakat, sekolah dan keluarga.
Keteladanan di lingkungan keluarga biasanya diberikan oleh ibu, ayah, atau anak yang lebih tua. Contoh keteladanan di lingkungan keluarga:
seorang abang yang memberi teladan / pola yang baik dalam hal kegiatan keagamaan.
Keteladanan di lingkungan sekolah biasanya diberikan oleh Senior kelas (Kakak Kelas), guru maupun kepala sekolah. Contoh keteladanan di lingkungan.
Turut serta secara aktif pada gerakan pramuka.
Keteladanan di lingkungan masyarakat biasanya diberikan oleh tokoh masyarakat. Contoh keteladanan di lingkungan masyarakat.
Turut serta secara aktif pada gerakan Karang Taruna.
Bentuk paling menonjol dari penerapan nilai-nilai tersebut ialah berani berkorban untuk memajukan masyarakat, bangsa maupun negara.
Agar sanggup menerapkan nilai patriotisme dan nasionalisme, seseorang harus mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi.
Melihat begitu pentingnya patriotisme dan nasionalisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak mengherankan jikalau kedua hal tersebut perlu ditanamkan pada seluruh komponen bangsa.
Berikut beberapa cara yang sanggup ditempuh untuk menanamkan jiwa patriotisme dan nasionalisme kepada semua elemen Bangsa (Indonesia):
- Memelihara semangat, disiplin, tekad, dan meningkatkan partisipasi aktif dalam pelaksanaan pembangunan.
- Meningkatkan disiplin nasional dan tanggung jawab sosial dalam rangka menumbuhkan perilaku mental kesetiakawanan sosial, tepa selira, tenggang rasa, dan rasa tanggung jawab.
- Melakukan pendidikan politik dalam rangka meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang mempunyai tanggung jawab.
- Selain ketiga cara diatas, penerapan prinsip patriotisme dan nasionalisme sanggup dilakukan dengan cara Pewarisan dan Keteladanan.
Cara pewarisan dilakukan dengan mengadakan serangkaian kegiatan yang sanggup menumbuh kembangkan jiwa patriotisme dan nasionalisme pada generasi muda.
Kegiatan tersebut menyerupai mengenal usaha tokoh-tokoh pahlawan, mengunjungi tempat-tempat bersejarah menyerupai museum, dan tapak tilas usaha bangsa.
Sikap nasionalisme dan patriotisme hanya didapat pada orang yang meletakkan nasionalisme dan patriotisme sebagai anutan dalam bertingkah laku.
Sikap tersebut perlu ditanamkan semenjak dini. dan sanggup diwujudkan di banyak sekali lingkungan, baik di sekolahan, lingkungan keluarga, masyarakat maupun berbangsa dan bernegara.
Wujud perilaku Patriotisme dan Nasionalisme di lingkungan keluarga:
- mendengarkan pesan yang tersirat orang tua.
- membantu orang tua.
- menghormati dan menghargai orang tua.
- menjaga nama baik keluarga.
Wujud perilaku Patriotisme dan Nasionalisme di lingkungan sekolah:
- menghormati guru;
- mengikuti upacara bendera dengan baik;
- menjaga keamanan lingkungan kelas.
- melaksanakan tata tertib sekolah;
Wujud perilaku Patriotisme dan Nasionalisme di lingkungan masyarakat, berbangsa, dan bernegara:
- menghargai lagu kebangsaan;
- bangga mempunyai kebudayaan nasional;
- menghormati bendera kenegaraan;
- mencintai produksi dalam negeri;
- berani membela kebenaran dan keadilan.
- menjaga dan melestarikan benda-benda bersejarah;
- menghormati jasa para pahlawan;
2. Cara Keteladanan
Dalam hal ini generasi sebelumnya memperlihatkan keteladanan (contoh) perilaku hidup yang mencerminkan patriotisme dan nasionalisme. Keteladanan sanggup diberikan di banyak sekali aspek lingkungan, menyerupai masyarakat, sekolah dan keluarga.
Keteladanan di lingkungan keluarga biasanya diberikan oleh ibu, ayah, atau anak yang lebih tua. Contoh keteladanan di lingkungan keluarga:
seorang abang yang memberi teladan / pola yang baik dalam hal kegiatan keagamaan.
Keteladanan di lingkungan sekolah biasanya diberikan oleh Senior kelas (Kakak Kelas), guru maupun kepala sekolah. Contoh keteladanan di lingkungan.
Turut serta secara aktif pada gerakan pramuka.
Keteladanan di lingkungan masyarakat biasanya diberikan oleh tokoh masyarakat. Contoh keteladanan di lingkungan masyarakat.
Turut serta secara aktif pada gerakan Karang Taruna.
TULISANN
0 Komentar untuk "Materi Cpns Perihal Nasionalisme Dan Patriotisme"