Pembaca majalah SABILI berjulukan Efata mengirim email pada tim FAKTA. Ia membuka emailnya dengan kalimat "Semoga Tuhan Yesus Kristus memaafkan kalian. Saya menantang kalian.." Selanjutnya, ia menyoal artikel berjudul "Studi di Australia Makara Anti Poligami" (SABILI Th XIII No. 16) dan "Alkitab Melegalkan Poligami" (SABILI Th XIII No. 17). Menurutnya, Allah dan Yesus membenci orang berpoligami. Tapi, ia tak menyebut dalilnya.
Efata juga membandingkan Nabi Isa (Yesus) dengan Nabi Muhammad. Ia menulis,
Efata juga membandingkan Nabi Isa (Yesus) dengan Nabi Muhammad. Ia menulis,
"Ingatlah teman, Tuhan Yesus jauh dibandingkan dengan Muhammad. Tuhan Yesus yaitu anak Allah sedang Muhammad insan biasa. Jika kalian tak percaya bahwa Yesus anak Allah, carilah di Perjanjian Lama, akad Allah akan datangnya Penyelamat. Lihat juga di Perjanjian Baru bahwa Tuhan Yesus disebut oleh Allah sendiri.
Allah berfirman, "Inilah anakku yang kukasihi, dan padanyalah Aku berkenan." Jika Tuhan Yesus bukan Anak Allah mengapa sanggup membangkitkan orang mati, mengusir syetan, berjalan di atas air, menyembuhkan orang dan memberkati.
Jika Tuhan YEsus bukan Anak Allah mengapa ia sanggup berdiri atas kematian dan menampakkan diri pada murid-muridnya? Selain itu, ia juga sanggup menghakimi insan pada final zaman? Bisa berkata-kata dengan Allah Bapa? Dan sanggup mengetahui apa yang akan terjadi pada kitab Wahyu?
Bagaimana dnegan Muhammad, apa kelebihannya? Jika ia nabi yang kalian anggap paling suci daripada Tuhan Yesus, mengapa ia tak sanggup mengalahkan maut (kematian), dan bagaimana dengan pengikutnya kelak?"
Logika dan perkiraan Efata salah besar. Menurutnya, Yesus yaitu Tuhan dan Muhammad yaitu insan biasa. Jika demikian, menjadi tidak fair kalau keduanya dibandingkan. Membandingkan insan dengan Tuhan yaitu perbuatan sia-sia, sebab keduanya memang berbeda.
Jika Efata mengakui Yesus sebagai Tuhan, maka perbandingan yang sejajar yaitu Tuhan Allah SWT.
Sekarang, kita bandingkan secara ilmiah, antara tuhannya Efata yaitu Yesus dengan Tuhan Allah SWT yang juga Tuhannya Yesus.
Pertama, "Tuhan itu Allah yang Maha Tahu, dan oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji" (I Samuel 2:3). Yesus tak tahu kapan hari kiamat (Matius 24:36), tak tahu kapan pergantiuan ekspresi dominan (Markus 11:13), tak tahu suapa yang menjamahnya (Lukas 8:45-46), kesaksian Yesus salah (Yohanes 5:31), dan ramalannya meleset (Lukas 22:34, matius 26:34, Yohanes 13:38 dan Markus 14:67-72).
Kedua, Allah yaitu Tuhan yang mengabulkan doa (Amsal 15:29). Maka, tak layak bila Tuhan berdoa pada yang lain. Tapi Yesus, masih berdoa memohon pada Allah (Lukas 5:16, Matius 26:36, dan lainnya).
Ketiga, Allah yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa (Yesaya 40:26, Ayub 23:6, II Korintus 6:18). Sedangkan Yesus tidak sanggup berbuat apa-apa tanpa kehendak Allah (Yohanes 5:30). Yesus tidak sanggup bermukjizat banyak di tempat asalnya, kecuali hanya satu mukjizat (Markus 6:5).
Keempat, Allah yaitu Tuhan yang tidak sanggup dicobai oleh yang jahat (Yakobus 1:13). Sedangkan Yesus dicobai oleh iblis yang jahat di puncak gunung (Matius 4:1-11).
Kelima, Allah yaitu Tuhan Yang Maha Hidup dan tak takluk pada maut (I Timotius 6:16). Alkitab menceritakan, Yesus mati terbunuh jam tiga sore di atas gantungan tiang salib hanya mengenakan sehelai kain yang menutupi kemaluannya (Lukas 23:44-46).
Keenam, Allah yaitu Tuhan yang menyelamatkan (Mazmur 34:19). Tapi Alkitab menyebutkan, Yesus minta keselamatan pada Tuhan (Yohanes 12:27). Yesus juga tidak sanggup menyelamatkan dirinya dikala disiksa, diolok-olok, diludahi dan dibunuh (Markus 10:33-34).
Ketujuh, Allah yaitu Tuhan Yang Maha Baik, sehingga insan harus bersyukur padanya (I Tawarikh 16:34). Tapi Yesus menolak disebut orang baik (Markus 10:18).
Kedelapan, Allah yaitu Tuhan Pencipta langit dan bumi yang tidak tidur dan tidak terlelap (Mazmur 121:2-3). Sedangkan Yesus tidur menyerupai insan biasa (Matius 8:24, Lukas 8:23, Markus 4:38).
Argumen Efata yang menyatakan, Yesus anak Allah, juga tak besar lengan berkuasa bila dijadikan dasar ketuhanan Yesus. Sebab, orang pertama dalam Alkitab yag disebut "anak Allah" yaitu Nabi Adam (Lukas 3:38). Bahkan penyebutan "anak Allah" dalam Bibel, banyak sekali.
Diantaranya, orang yang membawa perdamaian (Matius 5:19), orang yang mempunyai sifat kasih (Lukas 6:35), orang yang menerima berkah kasih dari Allah ( I Yohanes 3:1) dan lainnya. Jika istilah "anak Allah" disamakan dengan Tuhan, alangkah banyaknya jumlah Tuhan dalam Bibel.
Tentang mukjizat Nabi Isa yang sanggup menghidupkan orang mati, menyembuhkan kusta, lahir tanpa campur tangan ayah dan lainnya juga tak sanggup dijadikan dalil ketuhanan Yesus. Semua nabi mempunyai mukjizat atas izin Allah (QS Ali Imran:49). Bukankah Alkitab juga mengakui bahwa Yesus tak sanggup berbuat apa-apa tanpa kehendak Allah (Yohanes 5:30).
Semua mukjizat ini musnah dikala pada Nabi meninggal dunia. Satu-satunya mukjizat Nabi yang masih tersisa hanya al-Qur'an. Sudah puluhan era berlalu semenjak Nabi Muhammad saw wafat, al-Qur'an hingga sekarang masih terjaga keasliannya, tak kurang satu titik pun.
Meski begitu, umat Islam tak diskriminasi terhadap para Nabi. "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya," (QS al-Baqarah 285). Karenanya, umat Islam tak akan menganggap Nabi Muhammad sebagai orang yang lebih suci dari Nabi Isa (Yesus).
Umat Islam juga tak masygul dan bergeming imannya, melihat Nabi Muhammad tak sanggup mengalahkan maut. Karena, salah satu identitas insan yaitu mengalami kematian (QS Ali Imran:185). Bukankah semua Nabi, termasuk Nabi Isa as yang dianggap Tuhan oleh umat Nasrani, juga mengalami kematian?.
Jika Efata mengakui Yesus sebagai Tuhan, maka perbandingan yang sejajar yaitu Tuhan Allah SWT.
Sekarang, kita bandingkan secara ilmiah, antara tuhannya Efata yaitu Yesus dengan Tuhan Allah SWT yang juga Tuhannya Yesus.
Pertama, "Tuhan itu Allah yang Maha Tahu, dan oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji" (I Samuel 2:3). Yesus tak tahu kapan hari kiamat (Matius 24:36), tak tahu kapan pergantiuan ekspresi dominan (Markus 11:13), tak tahu suapa yang menjamahnya (Lukas 8:45-46), kesaksian Yesus salah (Yohanes 5:31), dan ramalannya meleset (Lukas 22:34, matius 26:34, Yohanes 13:38 dan Markus 14:67-72).
Kedua, Allah yaitu Tuhan yang mengabulkan doa (Amsal 15:29). Maka, tak layak bila Tuhan berdoa pada yang lain. Tapi Yesus, masih berdoa memohon pada Allah (Lukas 5:16, Matius 26:36, dan lainnya).
Ketiga, Allah yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa (Yesaya 40:26, Ayub 23:6, II Korintus 6:18). Sedangkan Yesus tidak sanggup berbuat apa-apa tanpa kehendak Allah (Yohanes 5:30). Yesus tidak sanggup bermukjizat banyak di tempat asalnya, kecuali hanya satu mukjizat (Markus 6:5).
Keempat, Allah yaitu Tuhan yang tidak sanggup dicobai oleh yang jahat (Yakobus 1:13). Sedangkan Yesus dicobai oleh iblis yang jahat di puncak gunung (Matius 4:1-11).
Kelima, Allah yaitu Tuhan Yang Maha Hidup dan tak takluk pada maut (I Timotius 6:16). Alkitab menceritakan, Yesus mati terbunuh jam tiga sore di atas gantungan tiang salib hanya mengenakan sehelai kain yang menutupi kemaluannya (Lukas 23:44-46).
Keenam, Allah yaitu Tuhan yang menyelamatkan (Mazmur 34:19). Tapi Alkitab menyebutkan, Yesus minta keselamatan pada Tuhan (Yohanes 12:27). Yesus juga tidak sanggup menyelamatkan dirinya dikala disiksa, diolok-olok, diludahi dan dibunuh (Markus 10:33-34).
Ketujuh, Allah yaitu Tuhan Yang Maha Baik, sehingga insan harus bersyukur padanya (I Tawarikh 16:34). Tapi Yesus menolak disebut orang baik (Markus 10:18).
Kedelapan, Allah yaitu Tuhan Pencipta langit dan bumi yang tidak tidur dan tidak terlelap (Mazmur 121:2-3). Sedangkan Yesus tidur menyerupai insan biasa (Matius 8:24, Lukas 8:23, Markus 4:38).
Argumen Efata yang menyatakan, Yesus anak Allah, juga tak besar lengan berkuasa bila dijadikan dasar ketuhanan Yesus. Sebab, orang pertama dalam Alkitab yag disebut "anak Allah" yaitu Nabi Adam (Lukas 3:38). Bahkan penyebutan "anak Allah" dalam Bibel, banyak sekali.
Diantaranya, orang yang membawa perdamaian (Matius 5:19), orang yang mempunyai sifat kasih (Lukas 6:35), orang yang menerima berkah kasih dari Allah ( I Yohanes 3:1) dan lainnya. Jika istilah "anak Allah" disamakan dengan Tuhan, alangkah banyaknya jumlah Tuhan dalam Bibel.
Tentang mukjizat Nabi Isa yang sanggup menghidupkan orang mati, menyembuhkan kusta, lahir tanpa campur tangan ayah dan lainnya juga tak sanggup dijadikan dalil ketuhanan Yesus. Semua nabi mempunyai mukjizat atas izin Allah (QS Ali Imran:49). Bukankah Alkitab juga mengakui bahwa Yesus tak sanggup berbuat apa-apa tanpa kehendak Allah (Yohanes 5:30).
Semua mukjizat ini musnah dikala pada Nabi meninggal dunia. Satu-satunya mukjizat Nabi yang masih tersisa hanya al-Qur'an. Sudah puluhan era berlalu semenjak Nabi Muhammad saw wafat, al-Qur'an hingga sekarang masih terjaga keasliannya, tak kurang satu titik pun.
Meski begitu, umat Islam tak diskriminasi terhadap para Nabi. "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya," (QS al-Baqarah 285). Karenanya, umat Islam tak akan menganggap Nabi Muhammad sebagai orang yang lebih suci dari Nabi Isa (Yesus).
Umat Islam juga tak masygul dan bergeming imannya, melihat Nabi Muhammad tak sanggup mengalahkan maut. Karena, salah satu identitas insan yaitu mengalami kematian (QS Ali Imran:185). Bukankah semua Nabi, termasuk Nabi Isa as yang dianggap Tuhan oleh umat Nasrani, juga mengalami kematian?.
0 Komentar untuk "Antara Ilahi Yesus Dan Tuhannya Yesus"