Konsep energi terbarukan mulai dikenal pada tahun 1970-an, sebagai upaya untuk mengimbangi pengembangan energi berbahan bakar nuklir dan fosil.
Definisi paling umum yakni sumber energi yang sanggup dengan cepat dipulihkan kembali secara alami, dan prosesnya berkelanjutan.
Definisi paling umum yakni sumber energi yang sanggup dengan cepat dipulihkan kembali secara alami, dan prosesnya berkelanjutan.
Dengan definisi ini, maka materi bakar nuklir dan fosil tidak termasuk di dalamnya. Dari definisinya, semua energi terbarukan sudah niscaya juga merupakan energi berkelanjutan, alasannya yakni senantiasa tersedia di alam dalam waktu yang relatif sangat panjang sehingga tidak perlu khawatir atau antisipasi akan kehabisan sumbernya.
Para pengusung energi non-nuklir tidak memasukkan tenaga nuklir sebagai bab energi berkelanjutan alasannya yakni persediaan uranium-235 di alam ada batasnya, katakanlah ratusan tahun.
Tetapi, para penggiat nuklir berargumentasi bahwa nuklir termasuk energi berkelanjutan kalau dipakai sebagai materi bakar di reaktor pembiak cepat (FBR: Fast Breeder Reactor) alasannya yakni cadangan materi bakar nuklir sanggup "beranak" ratusan sampai ribuan kali lipat.
Di sisi lain para penentang nuklir cenderung memakai istilah "energi berkelanjutan" sebagai sinonim dari "energi terbarukan" untuk mengeluarkan energi nuklir dari pembahasan kelompok energi tersebut.
Energi terbarukan berasal dari "proses alam yang berkelanjutan", ibarat tenaga surya, tenaga angin, arus air proses biologi, dan panas bumi.
Para pengusung energi non-nuklir tidak memasukkan tenaga nuklir sebagai bab energi berkelanjutan alasannya yakni persediaan uranium-235 di alam ada batasnya, katakanlah ratusan tahun.
Tetapi, para penggiat nuklir berargumentasi bahwa nuklir termasuk energi berkelanjutan kalau dipakai sebagai materi bakar di reaktor pembiak cepat (FBR: Fast Breeder Reactor) alasannya yakni cadangan materi bakar nuklir sanggup "beranak" ratusan sampai ribuan kali lipat.
Di sisi lain para penentang nuklir cenderung memakai istilah "energi berkelanjutan" sebagai sinonim dari "energi terbarukan" untuk mengeluarkan energi nuklir dari pembahasan kelompok energi tersebut.
Energi terbarukan berasal dari "proses alam yang berkelanjutan", ibarat tenaga surya, tenaga angin, arus air proses biologi, dan panas bumi.
Potensi dan Persebaran Sumber Daya untuk Penyediaan Energi Baru dan Terbarukan
Energi terbarukan (renewable energy) merupakan sumber energi alam yang sanggup pribadi dimanfaatkan dengan bebas. Selain itu, ketersediaan energi terbarukan ini tak terbatas dan sanggup dimanfaatkan secara terus menerus.
1. Angin
Angin sendiri seringkali dimanfaatkan dalam teknologi kincir angin, khususnya di negara dengan intensitas angin sangat banyak. Angin ini nantinya akan mendorong turbun dari kincir angin yang sanggup menghasilkan energi listrik. Pemanfaat energi angin menjadi listrik di Indonesia telah dilakukan ibarat pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTBayu) Samas di Bantul, Yogyakarta.
2. Matahari
Energi matahari atau surya yakni energi terbarukan yang bersumber dari radiasi sinar dan panas yang dipancarkan matahari. Sumber energi panas dari matahari juga banyak dipakai untuk banyak sekali macam aktivitas, ibarat fotosintesis buatan, listrik tenaga surya, menjemur pakaian dan lain sebagainya. Pembankit Listrik Tenaga Surya yang terdapat di Indonesia antara lain : PLTS Karangasem (Bali), PLTS Raijua, PLTS Nule, dan PLTS Solor Barat (NTT)
3. Air Laut Pasang
Energi gelombang maritim atau ombak yakni energi terbarukan yang bersumber dari dari tekanan naik turunnya gelombang air laut. Indonesia sebagai negara maritim yang terletak diantara dua samudera berpotensi tinggi memanfaatkan sumber energi dari gelombang laut. Sayangnya sumber energi alternatif ini masih dalam taraf pengembangan di Indonesia. Pemanfaatan air maritim pasang atau gelombang dari air maritim ini kian dijadikan sebagai sumber energi terbarukan untuk menghasilkan listrik.
4. Panas Bumi
Energi panas bumi atau panas bumi yakni sumber energi terbarukan berupa energi thermal (panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam bumi. Energi panas bumi diyakini cukup ekonomis, berlimpah, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Namun pemanfaatannya masih terkendala pada teknologi eksploitasi yang hanya sanggup menjangkau di sekitar lempeng tektonik. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang dimiliki Indonesia antara lain: PLTP Sibayak di Sumatera Utara, PLTP Salak (Jawa Barat), PLTP Dieng (Jawa Tengah), dan PLTP Lahendong (Sulawesi Utara).
5. Tumbuhan
Produk yang dihasilkan dari tumbuhan atau flora ini bergotong-royong sanggup diolah untuk kebutuhan produk yang lain, contohnya kertas, kayu bakar sampai produk lainnya yang sanggup dimanfaatkan. Akan tetapi, kekurangan dari energi terbarukan ini yakni sanggup menyebabkan bermacam-macam petaka apabila dipakai secara terus menerus tetapi tidak diimbangi dengan pelestarian flora tersebut.
6. Biofuel
Biofuel atau materi bakar hayati yakni sumber energi terbarukan berupa materi bakar (baik padat, cair, dan gas) yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Sumber biofuel yakni tumbuhan yang mempunyai kandungan gula tinggi (seperti sorgum dan tebu) dan tumbuhan yang mempunyai kandungan minyak nabati tinggi (seperti jarak, ganggang, dan kelapa sawit).
7. Air
Selain air maritim pasang, energi air juga energi alternatif yang sanggup dipakai sebagai pengganti materi bakar fosil. Sumber energi yang satu ini didapatkan dengan memanfaatkan energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki oleh air Di Indonesia sendiri sudah terdapat puluhan PLTA untuk menghemat sumber daya tak terbarukan.
8. Biomassa
Biomassa yakni jenis energi terbarukan yang mengacu pada materi biologis yang berasal dari organisme yang hidup atau belum usang mati. Sumber biomassa antara lain materi bakar kayu, limbah dan alkohol. Pembangkit listrik biomassa di Indonesia ibarat PLTBM Pulubala di Gorontalo yang memanfaatkan tongkol jagung.
0 Komentar untuk "Energi Terbarukan"