Kritik Kartun Clekit untuk Olah Raga Indonesia

Kritik Kartun Clekit untuk Olah Raga Indonesia
 

Memang, tujuan utama sebuah olahraga adalah sehatnya badan. Jika masyarakat gemar berolahraga maka tubuhnya sehat. Jika sudah memiliki tubuh yang sehat, beban negara untuk layanan kesehatan pasti akan terbantu. Tidak hanya itu, jika seluruh masyarakat sehat maka ekonomi akan kuat. Semua pasti bisa bekerja keras (meskipun tidak harus bekerja kasar) untuk memajukan perekonomian Indonesia. Rakyat yang sehat, juga akan meminimalkan potensi gangguan keamanan dari luar maupun dalam negeri. Tidak hanya itu, orang yang ‘kecanduan’ olah raga tidak akan ‘kecanduan’ obat-obat terlarang. Intinya, seperti dalam sloga olahraga, “di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat” dan “rakyat sehat, negara kuat”.


Di samping dengan tujuan menjaga kesehatan, ada pula olahraga dengan tujuan prestasi, tentu ada kebanggaan jika sebuah negara bisa meraih prestasi olahraga di tingkat internasional, baik regional maupun global.

Di tengah terus merosotnya prestasi olahraga, kartun Clekit mengkritisi kondisi tersebut. Ada dua kartun Clekit yang dalam waktu hampir bersamaan mengkritisi kondisi olahraga Indonesia. Kartun Clekit mengkritisi Olahraga yang pertama adalah yang terbit pada 31 Agustus 2017, mengkiritisi peringkat Indonesia di Sea Games yang ada di urutan kelima. Kartun Clekit mengkritisi Olahraga yang kedua untuk memperingati haornas alias Hari Olahraga Nasional, yang terbit pada 9 September 2017.



Kartun Clekit di atas mengkritisi kondisi Prestasi Olahraga Indonesia di ajang Sea Games. Dalam ajang yang ditarget tinggi itu, Indonesia hanya menempati urutan kelima, di bawah Malaysia, Thailand, Vietnam, Singapura. Bahkan Indonesia dikalahkan Indonesia Singapura yang jumlah penduduknya tidak seberapa.

Melihat kondisi itu, Clekit masih bisa tertawa lebar sambil mengatakan bahwa, Indonesia masih nangkring pada urutan teratas. Memang benar, kita urutan teratas jika urutan penulisannya dibalik, dari yang terendah.

Pembalikan (kondisi plakat pengumuman yang terbalik) sekaligus mengingatkan protes Clekti pada terbaliknya bendera Indonesia pada buku resmi Sea Games, yang seharusnya merah putih menjadi putih merah.

Kartun di atas sekaligus mengkritisi kondisi para pemangku kepentingan yang ‘tidak punya malu’ gagal meraih target medali.




Kartun yang kedua mengkritisi kondisi Olahraga di Indonesia adalah adanya orang yang masih tersenyum lebar memperingati Hari Olahraga Nasional, sementara prestasinya sangat loyo, sangat buruk, tergambar dari bayang-bayang orang yang tersenyum tadi. Kondisi loyo digambarkan pada posisi bayang-bayang dengan tubuh mlengkung dan menunduk serta dengan mulut terbuka tanda menyerah.

Kondisi yang digambarkan dalam kartun di atas menunjukkan kondisi olahraga Indonesia. Kita bangsa Indonesia (terutama para pejabatnya) gegap gempita menyelenggarakan peringatan Hari Olahraga Nasional, sementara prestasi olahraganya di tingkat Internasional masih belum menunjukkan kebanggaan.

Pesan yang bisa diambil dari kedua kartun di atas adalah: Bung ayo! Prestasi Indonesia masih mengkhawatirkan di tingkat Internasional. Acara dan momentum hari olahraga nasional seharusnya menjadi momentum untuk memperbaiki prestasi olahraga kita, bukan sekadar selamat haornas dan sebagainya.

Tambahan:
Olahraga yang paling saya sukai dan bisa (meskipun tidak ahli) adalah catur? Sangat menyehatkan bukan? Kalau pembaca, suka olahraga apa?



Salam Sportif!

Related : Kritik Kartun Clekit untuk Olah Raga Indonesia

0 Komentar untuk "Kritik Kartun Clekit untuk Olah Raga Indonesia"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)