Pai Vii Potongan 4 Doktrin Kepada Malaikat

1. PENGERTIAN IMAN KEPADA MALAIKAT
Iman kepada Malaikat merupakan rukun kepercayaan yang kedua, sehingga pembahasan dalam cuilan ini merupakan kelanjutan dari rukun kepercayaan kepada Allah sebagai rukun kepercayaan yang pertama.

Iman kepada Malaikat itu sendiri mengandung makna bahwa kita harus percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Malaikat diciptakan dari cahaya (nur) yang diberi kiprah oleh Allah dan melakukan tugas-tugas tersebut sebagaimana perintah-Nya.

Indikator dari orang beriman yaitu mempunyai keyakinan yang berpengaruh dalam hatinya bahwa di alam semesta ini terdapat Malaikat dan keyakinan tersebut diucapkan melalui lisannya. Wujud kongkrit dari kepercayaan tersebut yaitu dibuktikan seorang muslim dalam perbuatan sehari-harinya.

Sebagai orang yang beriman kepada Allah, tentu akan beriman pula kepada para Malaikat. Hal ini merupakan konsekuensi logis lantaran Malaikat merupakan salah satu ciptaan-Nya yang harus diyakini eksistensinya dalam alam semesta ini.

Malaikat yaitu ciptaan Allah yang berasal dari cahaya (nur) dan senantiasa mengabdi kepada Allah serta tidak pernah berbuat maksiat kepada-Nya.

Malaikat ini merupakan makhluk Allah yang selalu melakukan tugas-tugas yang diberikan kepada mereka dengan penuh ketaatan, bahkan malaikat juga bersujud kepada manusia, berbeda dengan iblis yang menentang perintah bersujud kepada insan tersebut. Hal ini disebabkan lantaran iblis diciptakan Allah dari api (naar).

2. DALIL NAQLI IMAN KEPADA MALAIKAT
Sebagai rukun kepercayaan yang kedua, kepercayaan kepada Malaikat ini mempunyai landasan (dalil) dalam pengambilan hukumnya. Di antara dalil yang menyampaikan adanya kewajiban kepercayaan kepada Malaikat antara lain :

a. Q.S Al-Baqarah 285:


Artinya: “Rasul telah beriman kepada Al Alquran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah , malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah kawasan kembali."

b. QS AT Tahrim 6

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang materi bakarnya yaitu insan dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

c. Q.S An-Nisa’ ayat 136:


Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka bergotong-royong orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.

Hadits
خلقت الملآئكت من نور وخلق الجان من مارج من نار وخلق       ادم  مما وصف لكم ( رواه البخاري )
“Malaikat itu diciptakan dari cahaya sedangkan jin dari nyala api dan adam diciptakan dari apa yang telah diterangkan pada kau semua”. (dari tanah). (H.R. Muslim dan Aisyah).

3. NAMA DAN TAUGAS MALAIKAT
Malaikat merupakan ciptaan Allah yang berwujud sebagai makhluk halus dan ghaib, sehingga Malaikat bersifat ajaib dan immaterial. Jumlah malaikat tidak terbatas, tetapi yang wajib diimani berjumlah 10, yaitu :

No
Nama Malaikat
Tugas
1
Jibril
Menyampaikan wahyu
2
Mikail
Membagi rejeki
3
Izrail
Pencabut nyawa
4
Israfil
Peniup sangkakala
5
Raqib
Pencatat amal baik
6
Atid
Pencatat amal jelek
7
Munkar
Penanya orang mati
8
Nakir
Penanya orang mati
9
Malik
Penjaga neraka
10
Ridwan
Penjaga surga

KEDUDUKAN MANUSIA DAN MALAIKAT
Antara insan dengan malaikat terdapat relasi yang sangat erat. Kedua ciptaan Allah tersebut telah diciptakan Allah semenjak dahulu kala. Di samping itu, antara insan dengan malaikat terdapat persamaan dan perbedaan. Di antara persamaan dari kedua makhluk tersebut yaitu :
a.    Sama-sama makhluk Allah
b.    Sama-sama berkewajiban menyembah kepada Allah
c.    Sama-sama mempunyai akal

Sedangkan perbedaan antara insan dengan malaikat adalah:

No
Manusia
Malaikat
1
Diciptakan dari tanah
Diciptakan dari cahaya
2
Berjenis kelamin
Tidak berjenis kelamin
3
Memiliki nafsu
Tidak mempunyai nafsu
4
Bisa dilihat (makhluq kasar)
Tidak bisa dilihat (makhluq halus)
5
Akalnya bersifat dinamis
Akalnya bersifat statis
6
Tidak terjaga dari dosa
Terjaga dari dosa

HIKMAH IMAN KEPADA MALAIKAT
Kewajiban beriman kepada Malaikat ini mempunyai beberapa pesan yang tersirat yang sangat berkhasiat bagi kehidupan manusia. Di antara hikmahi tersebut yaitu :

  • Meningkatkan keimanan insan kepada Allah, mengingat Malaikat merupakan salah satu ciptaan-Nya
  • Membentuk jiwa seorang muslim yang benar-benar bertakwa kepada Allah, lantaran kepercayaan kepada Allah dan kepercayaan kepada Malaikat merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan
  • Mendorong insan untuk senantiasa bertindak hati-hati, lantaran ia menyadari bahwa setiap perbuatannya selalu diawasi oleh para Malaikat
  • Mendorong insan untuk selalu meningkatkan amal baik, lantaran insan menyadari bahwa sekecil apapun tindakan baiknya akan dicatat oleh Malaikat
  • Menghindarkan diri insan dari perbuatan tercela yang akan menurunkan martabat dan derajat dari insan itu sendiri

TANDA-TANDA PERILAKU BERIMAN KEPADA MALAIKAT
Sebagai muslim yang mempunyai kepercayaan kepada Malaikat, seseorang akan menyampaikan beberapa sikap yang mengindikasikan dari rasa keimanannya itu sendiri. Di antara gejala sikap dari orang yang beriman kepada Malaikat antara lain :
a.    Bertindak hati-hati dalam berperilaku keseharian
b.    Memiliki kepedulian social dalam hidup dengan masyarakat sekitar
c.    Perilaku yang ditampilkan bisa menjadi suri tauladan bagi lingkungannya
d.    Selalu berusaha untuk memperbaiki diri sendiri dari waktu ke waktu
e.    Berpikiran faktual terhadap aneka macam insiden yang terjadi sekitarnya
f.     Berusaha sekuat tenaga untuk menghindari aneka macam perbuatan buruk
g.    Tidak bersikap sombong (riya’) dalam berbuat kebaikan
Dari aneka macam uraian di atas, yang menjadi fokus perhatian dari keimanan kepada Malaikat yaitu pembentukan sikap dan perbuatan yang menyampaikan keimanan itu sendiri. Inilah yang menjadi indikator penting dalam menilai derajat keimanan seseorang kepada Malaikat.

Related : Pai Vii Potongan 4 Doktrin Kepada Malaikat

0 Komentar untuk "Pai Vii Potongan 4 Doktrin Kepada Malaikat"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)