Quotes Tere Liye Vs Quotes Wahyu Kokkang

Pemberitaan dunia maya beberapa waktu belakangan dihebohkan oleh marahnya seorang penulis kenamaan Indonesia karena susunan kalimatnya digunakan sebagai caption foto selfie oleh Kids Jaman Now.

Sudah banyak postingan Tere Liye yang diupload alias diunggah ulang. Intinya, Tere Liye merasa tidak terima (gak terimo) jika karyanya digunakan narsis-narsisan. Ada benarnya juga sih. Kids Jaman Now memang sering caption dan foto yang diunggah tidak nyambung.

Kalau dikaitkan dengan google adsense pasti diblokir karena keterangan gambar dan gambarnya tidak selaras.

Tapi yang menjadi masalah adalah, cara Tere Liye protes. Dia protes dengan pilihan kata yang kurang sopan. Marah-marah cenderung nyinyir. Sama sekali jauh dari gaya tulisan Tere Liye yang banyak dikutip.

Mungkin Tere Liye tidak akan dibully alias dirundung jika tulisannya tidak dengan kata-kata marah. Coba mengingatkan para 'pencuri' captionnya itu dengan pilihan kata yang indah, pasti tidak akan ada warganet yang mencibirnya.



Misalnya, kalimat yang digunakan adalah begini:

"Hujan itu indah, jika turun pada waktu dan tempatnya. Bayangkan jika hujan itu turun di dalam rumah. Sama sekali tidak sedap bahkan banjir. Begitu juga dengan foto selfie kalian, tidak selaras dengan kutipan kata-kata dari page Tere Liye ini"

Nah, bayangkan jika tulisannya seperti di atas, lebih ngena dan lebih Tere Liye kan? Kalem, bahasanya indah, dan sering tentang hujan.

Karena tulisan protes Tere Liye yang terlalu kasar, akhirnya banyak warganet yang mempermasalahkan nama penanya. 'Tere Liye' itu judul serial di India, ungkap salah satu warganet, berarti Tere Liye juga penjiplak.

Memang benar sih, tulisan kata indah yang disusun oleh Tere Liye tidak sepenuhnya kata-kata hasil karyanya. Melainkan hasil daur ulang dari orang-orang (penulis) pendahulu. Misalnya tentang cinta dan hujan, jelas Tere Liye tidak menggalinya sendiri, pasti terpengaruh oleh Sapardi Djoko Damono yang berjudul Hujan Bulan Juni.

Ya, begitulah penulis, ada kalanya menjadi sedikit 'songong' hehehe. Nama pena saja 'njiplak'. Hehehe. Coba nama pena seperti Wahyu Kokkang, jelas Mas Wahyu dari Komunitas Kartun Kaliwungu alias Kokkang. Atau seperti Muntijo yang diambil dari bentuk akronimisai nama lengkapnya. Ini namanya narsis juga.

Oh iya, saya kenal (dengar) nama Tere Liye dari judul skripsi teman seangkatan. Teman seangkatan yang bernama Badi'ah menganalisis novel Tere Liye sebagai tugas akhirnya.

Selebihnya, saya tidak pernah membaca novelnya atau sekadar membaca postingan di page Tere Liye. Saya lebih suka dengan Quotes alias kata mutiara yang diciptakan oleh Wahyu Kokkang. Entah Wahyu Kokkang ini mencipta sendiri atau sekadar mereproduksi yang jelas saya sangat suka. Quotes Wahyu Kokkang yang paling saya suka adalah:

"Tak bisa dilukiskan dengan kata-kata juga tidak bisa dikatakan dengan lukisan."

Quotes Wahyu Kokkang ini saya temukan dalam tulisannya di facebook ketika menjelaskan tentang Duet Dalang Kondang.

Kalau kata mutiara alias kamut, alias quotes siapa yang paling kamu suka? Bagaimana quotesnya?

Related : Quotes Tere Liye Vs Quotes Wahyu Kokkang

0 Komentar untuk "Quotes Tere Liye Vs Quotes Wahyu Kokkang"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)