Kisah Firaun Dan Nabi Musa Alaihissalam


Semua orang dimuka bumi ini niscaya mengenal pada kisah Firaun, apakah bentuknya hanya dongeng atau melalui tayangan film yang dibentuk ihwal kisah-kisah kehidupan insan dimasa lalu. Allah swt sendiri mengabarkan kisah ihwal kerajaan Firaun ini dalam kitab Al Qur'an terutama raja Firaun pada zaman Nabi Musa as.

Kekuasaan yang berlangsung selama ratusan tahun harus berakhir dilautan alasannya ditenggelamkan Allah Swt beserta pasukannya yang ikut dalam pengejaran Nabi Musa dan orang-orang dari bani Israil Israil.

Pembahasan ihwal kisah kerajaan Fir'aun, selengkapnya berikut ini :

Sejarah awal adanya istilah sebutan Firaun

Para pakar sejarah menyebutkan bahwa Fir'aun merupakan sebuah nama gelar yang diberikan bagi para penguasa khususnya yang ada di wilayah Mesir dari generasi ke generasi. Pada awalnya gelar Firaun ini diberikan bagi para pemimpin keagamaan dan politik Mesir, namun sejak kerajaan gres periode dinasti ke-18, gelar Fir'aun diberikan bagi semua penguasa Mesir.

Fir'aun berasal dari bahasa Ibrani yaitu Paroh, bahasa Inggrisya Pharaoh, sedangkan kata Fir'aun dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab. Fir'aun dalam bahasa Ibrani berasal dari Mesir yaitu Pr-Aa yang berarti rumah besar. Kata ini bermula untuk sebutan Istana kerajaan, tetapi usang kelamaan di artikan untuk penghuni Istana atau untuk seorang raja.

Pasa ketika raja Firaun meninggal maka tubuhnya di awetkan dengan dengan ramuan khusus pada waktu itu bahanya antara lain dengan minyak dan garam, kemudian dibungkus dengan kain kedap udara yang di ikatkan. Pada waktu itu masyarakat Mesir mempercayai bahwa raja Firaun yakni wakil bangsa Mesir dihadapan para dewa.

Awal berdiri dan perkembangan kekuasaan kerajaan Firaun

Negeri Mesir merupakan wilayah yang dilewati oleh sungai besar yaitu sungai Nil, masyarakat Mesir mendapat banyak manfaat dengan adanya sungai Nil ini. Masyarakat Mesir sangat mengandalkan demam isu banjir untuk sarana pengairan yang daerahnya sangat subur untuk materi pertanian. Pada masa-masa selanjutnya diperbaiki dengan cara menciptakan saluran-saluran irigasi.

Batas-batas pertanahan sangat penting dalam tata pengelolaan tanah masyarakat Mesir kuno waktu itu, maka untuk mengatur semua itu harus ada seseorang yang mengatur urusan itu. Maka di angkatlah seorang yang di anggap tokoh masyarakat yang di hormati untuk mengatur batas pertanahan dan tata kelola kehidupan masyarakat lainnya.

Tokoh masyarakat yang di angkat itu diberi gelar Pharao atau Firaun, perkembangan selanjutnya Pharao ini di angkat menjadi seorang raja untuk memimpin negara dan pemimpin keagamaan masyarakat Mesir. Masa awal perkembangannya Mesir ini terbagi dua bagian, yakni Mesir hilir dan Mesir hulu yang sama-sama mempunyai Firaun serta lambang masing-masing mahkota raja.

Kemudian pada zaman kekuasaan raja Menes dari Thebes, dua wilayah ini sanggup disatukan dan mahkota raja yang dipakai yakni mahkota rangkap untuk mewakili dua wilayah tersebut. Pada perkembangan selanjutnya raja-raja Fir'aun Mesir ini mengaku sebagai Tuhan. Hal ini dijelaskan dalam Qs An Naazi'aat ayat 24, berbunyi : Seraya berkata : Akulah tuhanmu yang paling tinggi

Kerajaan dan kekuasaan Firaun begitu luas dan kaya raya, para penduduknya terdiri dari dua bangsa yang pertama bangsa orisinil Mesir yaitu Qibti, dan yang kedua yakni orang-orang Israil yang terdiri dari keturunan Nabi Ya'qub as. Orang-orang Qibti mendapat kedudukan jabatan tinggi dalam pemerintahan Firaun sedangkan orang-orang Israil hanya berkedudukan rendah, menyerupai jadi buruh, pelayan dan pesuruh (jongos).

Seluruh pembangunan infrastruktur baik kota serta pembangunan untuk makam-makam para raja Fir'aun, semuanya dikerjakan oleh para budak yang dilakukan oleh orang-orang bani Israil. Firaun memerintah dengan tangan besi, yang bengis dan diktator yang tidak berperikemanusiaan, saking keras dan angkuhnya Firaun sampai-sampai menyatakan diri sebagai Tuhan yang harus di sembah.

Terjadinya kondisi yang demikian, maka Allah swt mengutus seorang utusan yang tak lain yakni orang yang pernah diselamatkannya dari sungai Nil, yaitu seorang bayi yang berjulukan Musa yang dirawat oleh istrinya yakni Siti Asiyah. Waktu terus berjalan dan musa kecil sudah beranjak dewasa. Ketika waktu kenabian datang maka Nabi Musa as mulai menjalankan perintahnya.

Berakhirnya kekuasaan kerajaan Fir'aun di Mesir

Akibat dari keangkuhan dan ketakaburan Firaun, Allah swt memerintahkan Nabi Musa as untuk membawa orang-orang Israil keluar dari Mesir untuk membebaskan dari perbudakan yang dilakukan oleh kerajaan Fir'aun selama ratusan tahun. Maka Nabi Musa pun melakukan perintah tersebut dan membawa orang-orang Israil keluar dari wilayah kekuasaan raja Firaun.

Akibat dari perbuatan Nabi Musa Alaihissalam, yang membawa membebaskan dan mengeluarkan orang-orang israil keluar dari mesir, maka Firaunpun murka dan segera menyiapkan pasukan untuk menyusul untuk membunuh orang-orang Israil dan nabi Musa As, ketika waktu pengejaran sudah mendekati rombongan Nabi Musa dan orang-orang Israil, maka Nabi Musa memohon pemberian Allah swt.

Nabi Musa dan orang-orang bani Israil sudah tidak sanggup melanjutkan perjalanan alasannya didepan ada lautan di belakang ada pasukan Firaun. Kemudian Allah swt memerintahkan untuk memukulkan tongkat Nabi Musa kelautan, maka terbelahlah lautan itu dan Nabi Musa dan orang-orang bani Israil berhasil selamat melewati dasar tanah lautan itu.

Melihat Nabi Musa dan orang-orang bani Israil sanggup melewati lautan alasannya air lautnya terbelah menjadi dua memberi jalan, maka Firaun dan bala tentaranyapun hendak ikut menyusul, ketika Fir'aun dan semua pasukannya berada di tengah-tengah jalan dasar lautan yang terbelah itu, maka tiba-tiba air maritim itu menyatu kembali dan menenggelamkan Fir'aun dan semua pasukannya.

Maka Allah swt menenggelamkan Fir'aun dan bala tentaranya di lautan. Kisah mengenai penenggelaman Fir'aun dan bala tentaranya terdapat juga dalam kisah Nabi Musa as, hal itu terjadi alasannya mukjizat yang diterima oleh Nabi Musa berupa tongkat yang sanggup membelah lautan untuk sanggup menyebrang yang diikuti oleh Firaun dan bala tentaranya.

Itulah dongeng singkat mengenai kisah Fir'aun dan Nabi Musa Alaihissalam dari awal mula adanya istilah sebutan gelar Firaun, awal terbentuknya dan perkembangan kerajaan Firaun dan hancur berakhirnya kerajaan Firaun di Mesir. Semoga ada hikmah dibalik semua kejadian.

Dari banyak sekali sumber
Wallaahu A'lam

Related : Kisah Firaun Dan Nabi Musa Alaihissalam

0 Komentar untuk "Kisah Firaun Dan Nabi Musa Alaihissalam"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)