Kisah Nabi Ibrahim Alaihis Salam Mencari Tuhan


Nabi Ibrahim Alaihissalam merupakan seorang Nabi yang di penuhi dengan keberkahan, alasannya yakni menurut dari silsilah keturunan beliau, maka Nabi Muhammad saw di lahirkan meskipun jaraknya cukup berjauhan masa antara zaman Nabi Ibrahim Alaihissalam kemudian melahirkan seorang putra yang kelak menjadi seorang Nabi yakni Ismail.

Menurut para hebat sejarah bahwa Nabi Muhammad saw itu berasal dari keturunan Nabi Ismail Alaihissalam. Sebelum Nabi Ibrahim di angkat menjadi seorang Nabi, ternyata dia hidup di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang dipenuhi kejahilan (masih kolot dalam kebenaran). 

Pada masa Nabi Ibrahim kebanyakan masyarakat yang ada di kawasan mesopotamia atau negara Irak kini mereka menganut agama  Politeisme yaitu suatu doktrin yang menyembah lebih dari satu Tuhan. Bahkan benda langit ibarat Bulan atau dinamakan Sin yakni salah satu benda langit yang paling penting untuk di sembah selain dari bintang dan matahari.

Ayah nabi Ibrahim berjulukan Azar dan ia merupakan seorang pembuat patung sebagai citra dari para dewa-dewa untuk di perjualbelikan sebagai materi sesembahan. Sewaktu kecil Nabi Ibrahim sering melihat ayahnya melaksanakan ritual penyembahan pada patung-patung yang telah dibuatnya.

Ketika  Nabi Ibrahim mulai beranjak remaja maka dia mulai berontak dalam hal berpikir, dan mulai mencoba mencari perihal kebenaran mengenai agama yang di anut oleh ayahnya sekeluarga.
Kisah perihal Nabi Ibrahim mencari Tuhan termaktub dalam Qs Al An'am ayat ke 76-78.

Dalam ayat tersebut di ceritakan perihal problem pencariannya dengan kebenaran yang sebenarnya. Ketika waktu malam tiba, dia kemudian melihat sebuah bintang yang cahayanya bersinar, kemudian ia berkata : Inikah tuhanku?

Kemudian ketika bintang itu hilang cahayanya, ia pun berkata : Aku tidak suka pada yang terbenam dan hilang. Kemudian apabila dia melihat bulan yang cahayanya bersinar, maka ia pun berkata : Inikah tuhanku?

Setelah bulan itu menghilang, berkatalah dia : Demi Allah sesungguhnya kalau saya tidak diberikan petunjuk oleh tuhanku, pasti saya akan menjadi kaum yang tersesat. Kemudian tatkala melihat matahari sedang terbit yang sangat jelas cahayanya, berkatalah Ia : Inikah tuhanku?

Karena matahari lebih besar, kemudian matahari pun terbenam, dan ia pun berkata : Wahai kaumku saya berlepas diri dari apa-apa yang kalian sembah.

Dari semua kejadian yang di alami Nabi Ibrahim dan telah dia saksikan, maka dia menolak agama penyembahan yang dilakukan oleh kaumnya itu yang di percayai sebagai Tuhan. 

Ketika Nabi Ibrahim Alahissalam setelah di angkat menjadi seorang nabi dan Rasul, maka langkah dakwah pertamanya yakni mendatangi sebuah kuil sebagai tempat penyembahan terhadap patung-patung yang di anggap sebagai dewa-dewa oleh rakyat kerajaan Mesopotamia yaitu kerajaan Namrud.

Dengan sebuah kapak yang di milikinya kemudian ia pun pergi ke kuil tersebut dan menghancurkan satu persatu patung-patung tersebut dan hanya disisakan sebuah patung yang paling besar kemudian ia menggantungkan kapaknya di patung itu.

Tersiarlah kabar bahwa patung-patung di kuil tempat pemujaan dewa-dewa telah hancur, ketika sang raja mendengar hal itu maka sang raja Namrud murka, maka di perintahlah pasukan untuk mencari siapa orang yang telah berani menghancurkan tuhan-tuhan mereka.

Maka diketemukanlah orangnya yang tiada lain yakni Nabi Ibrahim. Setelah Nabi Ibrahim Alaihissalam dibawa ke istana kerajaan dan bertemu di hadapan sang raja, kemudian ia di tanya, benarkah engkau yang merusak patung-patung itu?

Mendapa pertanyaan ibarat itu maka Nabi Ibrahim menunjuk pada sebuah patung yang besar. Ibrahim berkata : Dialah pelakunya. Raja menjawab, mustahil alasannya yakni patung tidak sanggup bicara dan melihat. Lalu Ibrahim berkata : kemudian kenapa engkau sembah?.

Mendengar perkataan Nabi Ibrahim tersebut sang Raja melamun dan merasa malu, kemudian sang raja berkata lagi : Tuhanku sanggup menghidupkan dan mematikan, maka di ambilah dua orang maka yang satu di bunuh yang satu dibiarkan hidup oleh sang raja.

Kemudian Nabi Ibrahim berkata : Tuhanku sanggup menerbitkan matahari dari timur ke barat, maka sang raja melamun alasannya yakni ia tahu hal itu tak mungkin sanggup dilakukan. Singkat dongeng maka sang raja merasa telah dilecehkan kedudukannya, maka ia memerintahkan rakyatnya untuk mengumpulkan kayu bakar.

Tibalah hari disaat kayu sudah terkumpul dan orang-orang ingin menyaksikan sebuah insiden besar yakni menyaksikan Nabi Ibrahim Alaihissalam akan di bakar hidup-hidup di tengah-tengah kobaran api di atas tumpukan kayu yang besar itu.

Tetapi dengan kemaha kuasan-Nya maka Nabi Ibrahim sanggup selamat dari insiden pembakaran itu alasannya yakni Allah swt memerintahkan api untuk menjadi masbodoh sewaktu sedang memperabukan badan Nabi Ibrahim. Kisah ini terdapat dalam Qs Al Anbiya ayat 69.

Demikianlah kisah singkat mengenai Nabi Ibrahim Alaihissalam dalam pencariannya mencari Tuhan, semoga dengan adanya kisah ini kita semakin memantapkan diri untuk selalu tetap istiqomah dalam agama Islam yang telah dibawakan oleh para Nabi dan Rasul semenjak para utusan itu diturunkan ke muka bumi ini.

Wallaahu A'lam.

Related : Kisah Nabi Ibrahim Alaihis Salam Mencari Tuhan

0 Komentar untuk "Kisah Nabi Ibrahim Alaihis Salam Mencari Tuhan"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)